Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Meningkatkan Rasa Nasionalisme Melalui Pendekatan Sosial dan Politik
8 Juli 2022 19:18 WIB
Tulisan dari Faatihah Nuursrayu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dewasa ini, kata globalisasi bukanlah lagi sesuatu yang terdengar asing. Globalisasi mencakup dua kecenderungan yang terarah yaitu kenaikan interelasi global dan pemahaman bersama akan dunia secara utuh. Globalisasi mengikis batas-batas di setiap negara dan memengaruhi cara berpikir warga negaranya, termasuk di Indonesia. Globalisasi mengarahkan negara pada persimpangan yaitu loyalitas masyarakat yang lebih berorientasi kepada keterikatan global atau subnasional. (Hendrastomo, 2007). Di Indonesia, salah satu dampak negatif dari globalisasi adalah penurunan rasa nasionalisme.
ADVERTISEMENT
Nasionalisme yang ideal terutama di era globalisasi ini adalah nasionalisme yang menghargai keberadaan bangsa lain, berorientasi kepada kesejahteraan masyarakat, serta menjaga moralitas bangsa agar kedamaian dan persatuan tetap terjaga. Nyatanya, berbagai problematika penurunan nasionalisme marak terjadi di Indonesia, seperti kebebasan berpendapat yang tidak sesuai aturan dan tingkah laku yang tidak santun, serta korupsi dan perbuatan amoral lainnya. Permasalahan tersebut harus diatasi supaya bangsa Indonesia tidak kehabisan generasi selanjutnya (the lost generation).
Nasionalisme di era globalisasi ini sejatinya bukan lagi nasionalisme yang sempit dan memaksa dengan doktrinisasi. Nasionalisme masa kini adalah dengan pikiran yang lebih terbuka dan memperkaya diri dengan nilai-nilai dari luar yang dapat memperluas khazanah nilai-nilai kebangsaan sehingga Indonesia dapat menjadi bangsa nasionalis yang maju ke depan dan unggul dalam berbagai hal. Oleh karena itu, nasionalisme tidak cukup jika hanya melalui wujud pemikiran dan jiwa nasionalis tanpa dilandaskan semangat kebangsaan. Sikap yang tepat adalah dengan menyikapinya sebagai isu nasional dan mencari solusinya dengan beberapa pendekatan yang dirasa sesuai.
ADVERTISEMENT
Pendekatan Sosial
Pendekatan sosial dirasa cukup solutif karena pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan komunikasi dan partisipasi masyarakat. Hal yang dapat dilakukan dengan pendekatan sosial salah satunya adalah dengan menggalakan sosialisasi. Sosialisasi (Susanti, 2019) adalah proses mengajarkan dan mengomunikasikan kebiasaan atau nilai-nilai dalam kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan model interaksi di masyarakat selaras dengan peran dan kedudukan sosial yang dilaksanakan tiap-tiap individu. Sosialisasi ini diharapkan akan menjadikan masyarakat memiliki perilaku yang sesuai dan mengembangkan dirinya dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
Kegiatan sosialisasi ini dikatakan berpeluang dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme karena sosialisasi disampaikan menyesuaikan dengan keadaan masyarakat dan memperkuat interaksi antara masyarakat. Sosialisasi mempunyai beberapa kelebihan, antara lain: (1) mengembangkan potensi masyarakat tanpa paksaan pihak eksternal; (2) memiliki area yang cukup luas ke segenap masyarakat Indonesia; (3) sifat positif dan keterbukaan pada kehidupan bangsa dapat semakin diperkokoh; (4) masyarakat lebih menjunjung tinggi HAM tanpa menghilangkan hak orang lain. (Susanti, 2019). Sosialisasi ini hendaknya berisi mengenai pemantapan pengetahuan dan implementasi empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Pola sosialisasi yang efektif untuk penanaman nasionalisme adalah dengan pola partisipatoris yang mana bersifat dua arah karena fokus pada penanaman kebiasaan, nilai, dan norma. Peserta sosialisasi mendapatkan umpan balik seperti “hadiah” atau respons lainnya dari pemberi sosialisasi.
ADVERTISEMENT
Salah satu sosialisasi yang tepat untuk meningkatkan rasa nasionalisme lainnya adalah dengan melakukan sosialisasi melalui media sosial. Menurut data yang diperoleh di We Are Social, di Indonesia terdapat 204,7 juta pengguna internet yaitu sekitar 73,7 persen dari total penduduk di Indonesia per Februari 2022. Data ini sangat mendukung bagaimana digitalisasi di Indonesia sudah cukup baik dan media sosial dapat menjadi media yang tepat dalam internalisasi nilai-nilai nasionalisme. Kita sering menjumpai banyak prestasi-prestasi anak bangsa di kancah internasional yang tersebar di media sosial. Hal tersebut dapat menjadi kesempatan kita untuk mempertebal rasa nasionalisme dengan membantu menyebarkan prestasi tersebut melalui akun media sosial kita dan menjadi ‘bahan bakar’ yang meningkatkan rasa kebanggaan akan Indonesia karena semangat nasionalisme dijiwai oleh kepribadian. Kepribadian yang dimaksud adalah pribadi yang memiliki rasa sayang dan bangsa terhadap identitas bangsa.
ADVERTISEMENT
Pendekatan Politik
Pendekatan politik dapat menjadi solusi lain untuk mengatasi permasalahan bangsa Indonesia mengenai penurunan rasa nasionalisme. Politik menurut Joyce Mitchell ialah pengambilan keputusan secara bersama-sama atau pembentukan kebijakan umum yang berlaku untuk seluruh masyarakat (Budiarjo, 2008). Dari pengertian menurut Joyce Mitchell, didapatkan bahwa pendekatan politik untuk meningkatkan nasionalisme adalah melalui substansi kebijakan dan semua yang ditentukan oleh pemerintah disertai partisipasi dari masyarakat.
Semangat persatuan dan rasa nasionalisme masyarakat sedikit banyak dipengaruhi oleh pemerintahan negara yang berlaku. Dalam berpolitik, setiap warga negara Indonesia diberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi dan pendapatnya melalui lembaga negara yaitu Dewan Perwakilan Rakyat. Rakyat juga dibebaskan untuk memilih kepala pemerintahan yang diimplementasikan pada Pemilu. Dengan melibatkan partisipasi masyarakat, diharapkan keputusan-keputusan mengenai berjalannya pemerintahan akan sesuai dengan kehendak rakyatnya sendiri. Penerapan sistem demokrasi di Indonesia berarti memberikan rakyat kesempatan untuk membangun negaranya sendiri. Melalui partisipasi masyarakat di dunia politik, hal ini akan menumbuhkan rasa nasionalisme masyarakat karena semua bersatu untuk mewujudkan kehidupan negara ke arah yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, penting sekali untuk kita dalam menjalankan kehidupan agar selalu berpatokan kepada Pancasila dan konstitusi negara. Masyarakat juga harus mengawasi kinerja dan pelaksanaan politik yang ada agar kesepakatan awal yang terbentuk tidak dilanggar oleh pihak mana pun dan dapat diproses apabila terbukti ada sebuah pelanggaran.