Konten dari Pengguna
Boleh Jadi yang Kamu Benci Itu Baik Bagimu
3 Juli 2025 22:22 WIB
·
waktu baca 2 menitKiriman Pengguna
Boleh Jadi yang Kamu Benci Itu Baik Bagimu
Pernah merasa kecewa karena sesuatu tak berjalan sesuai harapan? Mungkin itu cara Tuhan membawamu ke arah yang lebih baik. Iffa Rafila

Tulisan dari Iffa Rafila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu merasa kecewa karena sesuatu tak berjalan sesuai harapan? Mungkin kamu ditolak di tempat kerja impian, dikhianati oleh seseorang yang kamu percayai, atau mengalami hal-hal yang menyakitkan lainnya. Namun, tahukah kamu bahwa bisa jadi apa yang kamu benci hari ini, justru menjadi jalan menuju kebaikan yang lebih besar di masa depan?
ADVERTISEMENT
Ungkapan ini bukan hanya nasihat bijak yang menenangkan hati, tetapi juga merupakan petunjuk hidup yang tertulis dalam Al-Qur’an. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 216, Allah berfirman:
“...Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)
Ayat ini mengajarkan kita untuk tidak terburu-buru menilai buruk suatu peristiwa hanya karena terasa tidak nyaman atau menyakitkan. Bisa jadi, kegagalan hari ini sedang mempersiapkan kita untuk keberhasilan yang lebih besar. Bisa jadi, kehilangan yang terasa pahit itu justru menyelamatkan kita dari hal-hal yang lebih merugikan.
Secara psikologis, manusia cenderung menghindari rasa sakit dan mencari kenyamanan. Namun, kenyamanan tidak selalu menghasilkan pertumbuhan. Justru melalui rasa sakit, kecewa, atau kegagalan, kita belajar menjadi lebih kuat, lebih bijak, dan lebih sabar. Banyak tokoh besar yang kesuksesannya lahir dari kegagalan berulang. Mereka tidak akan menjadi seperti sekarang jika hidup mereka mulus-mulus saja.
ADVERTISEMENT
Contoh nyata adalah bagaimana seseorang yang gagal masuk ke jurusan kuliah impiannya justru menemukan passion sejatinya di bidang lain. Atau seseorang yang diputuskan oleh pasangannya, akhirnya menemukan jodoh yang jauh lebih baik. Waktu dan pengalaman membuktikan bahwa Allah tidak pernah salah dalam merancang jalan hidup seseorang.
Namun tentu, memahami makna “boleh jadi yang kamu benci itu baik bagimu” bukan berarti kita harus menutup mata dari rasa sedih dan kecewa. Emosi itu wajar, namun jangan sampai emosi menguasai kita hingga lupa bahwa semua kejadian ada hikmahnya. Kuncinya adalah berprasangka baik (husnuzan) kepada Allah dan bersabar menanti waktu terbaik-Nya.
Dalam kehidupan ini, tidak semua hal perlu dimengerti saat itu juga. Ada hal-hal yang hanya bisa dipahami setelah waktu berlalu dan kita menoleh ke belakang. Ketika itu terjadi, kita akan tersenyum dan berkata, “Oh, ternyata ini maksud-Nya.”
ADVERTISEMENT
Jadi, saat kamu merasa hidup tidak adil atau kenyataan menyakitkan, ingatlah: bisa jadi, inilah bagian dari rencana yang baik. Percayalah bahwa Tuhan tahu apa yang terbaik untukmu, bahkan ketika kamu belum bisa memahaminya sekarang.
Referensi:
Departemen Agama Republik Indonesia. (2005). Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: PT. Syaamil Cipta Media.