Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Faktor, Jenis, dan Dampak Psikologis Akibat Bullying
10 Desember 2022 20:14 WIB
Diperbarui 26 Desember 2022 9:20 WIB
Tulisan dari iffa rizqiyah umaira tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![https://pixabay.com/images/search/bullying/](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gkw0n6bwrsft3s27b5t9yrfg.jpg)
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita ketahui saat ini banyak sekali kasus bullying di Indonesia. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya bullying, hingga luka yang ditinggalkan memberikan dampak psikologis yang buruk bagi korban. Hal ini terjadi sebab kurangnya edukasi dan pengawasan di lingkungan, sekolah maupun masyarakat seperti beberapa kasus yang belakangan ini sedang terjadi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
United Nation International Children’s Emergency Fund (UNICEF) pada 2016 menempatkan Indonesia pada peringkat pertama atas kasus bullying. Hasil penelitian pada tahun 2008, sebanyak 39% kasus bully melibatkan guru di dalamnya. Menurut Psikolog Putik Psychology Center, Iban Salda Safwan, lembaga pendidikan di Indonesia tidak aman dalam proses mendampingi pendidikan anak.
Bullying adalah salah satu bentuk kekerasan atau penindasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau kelompok. Menurut Ken Rigby seorang konsultan ahli sekolah dalam bukunya yaitu meredam bullying menjelaskan bahwa bullying adalah sebuah hasrat untuk menyakiti yang dilihat dari sebuah aksi yang menyebabkan seseorang menderita (Dwi, 2022).
KPAI menemukan bahwa anak mengalami bullying di lingkungan sekolah sebesar (87.6%). Dari angka (87.6%) tersebut, (29.9%) bullying dilakukan oleh guru, (42.1%) dilakukan oleh teman sekelas, dan (28.0%) dilakukan oleh teman lain kelas. Fenomena perilaku bullying merupakan bagian dari kenakalan remaja dan diketahui paling sering terjadi pada masa- masa remaja, dikarenakan pada masa ini remaja memiliki egosentrisme yang tinggi (Edwards, 2006).
ADVERTISEMENT
Dalam kasus bullying ini tentunya terdapat faktor terjadinya bullying. Beberapa peneliti telah menggaris bawahi faktor yang berhubungan dengan bullying, seperti faktor demografi, faktor sosial, faktor gaya, kondisi hidup dan pekerjaan (Visty, 2021). Menurut Stephenson dan smith ada tiga tipe pelaku bullying. Tipe yang pertama ialah tipe percaya diri, secara fisik kuat, menikmati agresivitas, merasa aman dan biasanya populer. Tipe yang kedua pencemas, secara akademik lemah, lemah dalam berkonsentrasi, kurang populer, dan kurang merasa aman. Tipe yang ketiga, pada situasi tertentu pelaku bullying dapat menjadi korban bullying (Zakiyah, Humaedi, & Santoso, 2017).
Faktor pertama yang menyebabkan seseorang melakukan bullying diantaranya adanya masalah pribadi yang terjadi di dalam rumah (Lestari, 2016) atau di lingkungan yang membuat pelaku memiliki rasa puas dan kekuatan atas dirinya dan orang lain setelah melakukan bullying, sebab pelaku melakukan tindakan tersebut dikarenakan pelaku merasa tertekan dan tidak dapat melampiaskan perasaannya pada saat berada di tempat atau lingkungan tersebut. Faktor yang kedua pelaku tersebut pernah menjadi korban bully, sehingga apa yang pernah di rasakan di lampiaskan kepada orang lain yang dianggapnya lebih lemah dibanding dirinya. Faktor ketiga, timbulnya rasa iri dan tidak suka terhadap sesuatu yang korban lakukan atau dapatkan, seperti ketika korban terlihat lebih menonjol dibanding dirinya atau mendapatkan sesuatu yang pelaku dambakan. Faktor keempat berasal dari kepribadian yang cenderung tidak empati, dan tidak prihatin terhadap kesejahteraan, bahaya, dan penderitaan orang lain serta tidak terbuka dan dalam mengungkapkan atau mengekspresikan perasaan pada seseorang. Oleh karena itu, kepribadian ini tidak dapat merasakan efek yang ditimbulkan akibat perilaku yang dilakukannya (Muhopilah, & Tentama, 2019). Faktor berikutnya, kurangnya pemahaman, sedang mencari perhatian, bahkan kesulitan dalam mengendalikan emosi dan masih banyak lagi faktor yang mempengaruhi hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain faktor yang menjadikan seseorang menjadi pelaku bullying, terdapat pula macam-macam jenis bullying. Seperti yang kita ketahui bahwa bullying hanya soal fisik, namun kenyataannya bullying dapat berupa verbal (Jelita, Purnamasari, & Basyar, 2021) seperti menghina, mengejek, ucapan rasis, pelecehan verbal yaitu catcalling, gerakan vulgar, menyentuh dan segala sesuatu yang berkaitan dengan pornografi. Kemudian bullying dalam hal sosial, seperti menyebarkan berita hoax, memaparkan lelucon jahat, menunjukan ekspresi mengejek, dan masih banyak lagi, bahkan sampai pada cyberbullying yaitu melakukan segala penindasan melalui media sosial (Gracivia, 2019).
Dampak psikologis tidak hanya dirasakan oleh korban bullying, akan tetapi berdampak pula bagi pelaku bullying dan orang yang melihat kejadian bullying tersebut. dampak psikologis yang dirasakan oleh korban bullying sangat berpengaruh dalam menjalani kehidupan, seperti hilangnya rasa percaya diri sebab korban mendapatkan tekanan psikologis, hilangnya kestabilan emosi, hal ini sangat mempengaruhi pola pikir, cara bertindak, dan mengendalikan diri di berbagai situasi. Selalu dihantui oleh rasa takut, cemas, sehingga mengganggu aktivitas lainnya seperti suasana hati, waktu tidur, nafsu makan. Dan lebih parahnya muncul pikiran untuk melukai diri sendiri bahkan mengakhiri hidupnya (Handayani, 2021). Dampak yang dirasakan oleh pelaku bullying sangat bertolak belakang dengan korban, karena setelah pelaku melakukan bullying akan timbul rasa tingkat kepercayaan diri yang tinggi sehingga menyebabkan berwatak keras, tidak memiliki rasa empati, dan emosi yang tidak terkontrol. Selain itu, selalu ingin terlihat dalam segala hal. Dampak lainnya yang di terjadi pada pelaku bullying adalah prestasi rendah, melakukan tindakan anarkis, menentang orang tua, guru bahkan mengonsumsi barang terlarang atau narkoba (Kharis, Abdul, 2019). Dan dampak yang dirasakan oleh orang yang melihat kejadian bullying adalah perilaku dan pelaku yang diterima bahkan ikut bergabung dalam aksi tersebut karena takut menjadi sasaran berikutnya atau bersikap diam dan tidak peduli akan aksi bullying tersebut.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, saat ini sangat dibutuhkan edukasi dan pengawasan terhadap tumbuh kembang anak. Sehingga dapat diharapkan timbul rasa sikap saling menghargai, sopan santun, memiliki empati yang tinggi antar sesama.
Daftar Bacaan
Dwi, L. F. (2022) Memahami Bullying, Penyebab dan Cara Mengatasinya. Di akses pada tanggal 9 Desember 2022 dari https://katadata.co.id/intan/berita/61d314fbc28b2/memahami-bullying-penyebab-dan-cara-mengatasinya
Edwards, D.C. (2006). Ketika anak sulit diatur: Panduan bagi orang tua untuk mengubah masalah perilaku anak. Bandung: Kaifa.
Handayani, V. V. (2021) 5 Efek Bullying bagi Kesehatan Anak. Di akses pada tanggal 29 November 2022 dari https://www.halodoc.com/artikel/ini-5-efek-bullying-bagi-kesehatan-anak
Jelita, N. S. D., Purnamasari, I., & Basyar, M. A. K. (2021). Dampak Bullying Terhadap Kepercayaan Diri Anak. Refleksi Edukatika: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 11(2), 232-240.
ADVERTISEMENT
Kharis, Abdul, et al. Dampak Bullying Terhadap Perilaku Remaja (Studi pada SMKN 5 Mataram). JIAP (Jurnal Ilmu Administrasi Publik), 2019, 7.1: 44-55.
Gracivia, L. (2019). Mengenal Jenis-jenis Bullying atau Perundungan. Di akses pada tanggal 2 Desember 2022dari https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190411135109-260-385320/mengenal-jenis-jenis-bullying-atau-perundungan
Lestari, W. S. (2016). Analisis faktor-faktor penyebab bullying di kalangan peserta didik (studi kasus pada siswa smpn 2 kota tangerang selatan) (Bachelor's thesis), 61-79.
Muhopilah, P., & Tentama, F. (2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku bullying. Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan, 1(2), 99-107.
Visty, S. A. (2021). Dampak Bullying Terhadap Perilaku Remaja Masa Kini. Jurnal Intervensi Sosial dan Pembangunan (JISP), 2(1), 50-58.
Zakiyah, E. Z., Humaedi, S., & Santoso, M. B. (2017). Faktor yang mempengaruhi remaja dalam melakukan bullying. Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 4(2), 129-389.
ADVERTISEMENT