Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Persiapan Memulai Kehidupan Baru sebagai Mahasiswa Rantau
28 Mei 2024 7:25 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Iftah Lana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ketika memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke bangku perkuliahan, tak jarang mahasiswa memilih universitas yang jauh dari tempat tinggalnya. Hal tersebut tentu disertai dengan berbagai alasan, mulai dari kualitas pendidikan yang lebih baik, program studi yang sesuai minat, hingga ingin merasakan hidup mandiri dan mendapat pengalaman yang lebih luas. Namun, keputusan untuk merantau tentunya bukanlah sesuatu hal yang mudah dan harus dengan persiapan.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa rantau nantinya dihadapkan pada berbagai situasi baru yang belum pernah ditemui sebelumnya. Mulai dari harus beradaptasi dengan lingkungan baru, pergaulan baru yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda, hingga mengatur keuangan serta memanajemen waktu secara mandiri.
Semua hal tersebut pastinya membutuhkan persiapan yang matang agar statusnya sebagai mahasiswa rantau nanti dapat dilalui dengan baik serta mendapatkan pengalaman yang berdampak baik pula. Maka dari itu, pada artikel ini mahasiswa rantau akan diberikan gambaran untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam memulai kehidupan barunya.
Langkah Awal Memilih Kos
Memilih kos yang tepat adalah langkah awal yang penting untuk memulai kehidupan baru di kota perantauan. Salah satu hal pertama yang harus dipertimbangkan adalah dalam memilih lokasi. Pastikan kos yang dipilih berada dekat dengan kampus atau memiliki akses jalan kaki yang mudah. Perhatikan juga akses ke tempat makan dan tempat perbelanjaan agar lebih bisa menghemat ongkos serta waktu.
ADVERTISEMENT
Keamanan juga harus menjadi prioritas utama dalam memilih kos. Pilihlah kos yang berada di lingkungan yang aman, mempunyai fasilitas keamanan seperti CCTV dan wajib mempunyai penjaga kos. Kos yang aman akan memberikan rasa tenang dan nyaman untuk ditinggali.
Tinjau fasilitas yang ditawarkan oleh kos untuk memadai kebutuhan sehari-hari. Beberapa fasilitas penting yang perlu diperhatikan antara lain WiFi yang stabil, kamar mandi yang bersih, tempat parkir yang luas, dan fasilitas bersama seperti dapur atau sebagainya.
Kondisi kamar juga sangat penting. Periksa kondisi kamar secara langsung sebelum memutuskan untuk menyewa. Pastikan kamar memiliki ventilasi udara yang baik, pencahayaan yang cukup, serta kebersihan yang terjaga.
Biaya sewa kos harus disesuaikan dengan bugdet yang dimiliki. Jangan hanya tergiur dengan harga murah tanpa mempertimbangkan faktor-faktor penting lainnya. Lakukan perbandingan beberapa kos untuk mendapatkan pilihan terbaik dan sesuai kebutuhan.
ADVERTISEMENT
Terakhir, perhatikan juga apakah suasana kos kondusif untuk belajar dan bagaimana hubungan antar penghuni kos. Lingkungan kos yang mendukung akan membantu dalam beradaptasi dan membangun jaringan pertemanan yang positif.
Masalah Awal yang Dihadapi Saat Merantau dan Tekanan Saat Pertama Kali Berkuliah
Memulai kehidupan baru sebagai mahasiswa rantau akan membawa berbagai tantangan maupun rintagan yang sering kali tidak terduga. Salah satu masalah awal yang sering dihadapi adalah homesickness atau rasa rindu akan rumah. Jauh dari keluarga dan teman-teman dekat bisa menjadi pengalaman emosional yang berat untuk dilalui. Lingkungan yang baru dan asing dapat membuat perasaan tersebut semakin kuat, terutama di minggu-minggu pertama pada masa merantau.
Adaptasi dengan lingkungan baru juga menjadi tantangan harus dihadapi. Mahasiswa harus beradaptasi dengan suasana yang berbeda, iklim yang mungkin tidak sama dengan tempat asal, serta budaya dan kebiasaan yang baru. Semua hal tersebut membutuhkan waktu serta kesabaran. Selain itu, penyesuaian dengan ritme kehidupan yang berbeda, seperti kebiasaan waktu makan, transportasi, dan aktivitas sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Ketika perkuliahan dimulai, tekanan akademis sering kali menjadi beban tambahan. Materi kuliah yang mungkin lebih sulit dari yang dibayangkan, metode pengajaran yang jauh berbeda dari pendidikan sebelumnya, serta tuntutan untuk mandiri dalam belajar dapat menimbulkan stres. Banyak mahasiswa baru merasa kewalahan dengan jadwal kuliah yang padat, tugas-tugas yang menumpuk, dan ujian yang datang bertubi-tubi. Hal ini sering kali diperparah dengan perasaan takut gagal dan ekspektasi tinggi yang mungkin dirasakan dari diri sendiri maupun dari orang tua.
Selain tekanan akademis, ada juga tekanan sosial yang harus dihadapi. Seperti berusaha untuk mendapatkan teman baru, menyesuaikan diri dengan kelompok sosial yang baru, dan membangun jaringan pertemanan yang solid bisa menjadi tantangan besar. Rasa canggung dan ketidakpastian dalam berinteraksi dengan teman-teman dan lingkungan baru dapat membuat mahasiswa merasa terisolasi pada awalnya.
ADVERTISEMENT
Pengembangan Skill yang Didapatkan Ketika Merantau
Ketika mahasiswa diharuskan merantau untuk melanjutkan pendidikan, mahasiswa tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan akademis, tetapi juga mendapatkan berbagai keterampilan baru. Skill utama yang berkembang ketika merantau adalah kemandirian. Mahasiswa yang merantau harus belajar mengandalkan diri sendiri dalam mengatur segala aspek kehidupan, mulai dari keuangan, kebutuhan sehari-hari, hingga menghadapi masalah yang muncul tanpa bantuan langsung dari keluarga.
Manajemen waktu menjadi keterampilan yang terasah selama masa perantauan. Mahasiswa harus belajar mengatur waktu antara kuliah, tugas, kegiatan diluar kampus dan waktu pribadi. Kurangnya pengalaman dalam manajemen waktu sering kali membuat mahasiswa merasa terburu-buru dan stress karena merasa tidak punya cukup waktu untuk menyelesaikan semua yang harus dilakukan. Ini akan membentuk kemampuan mahasiswa untuk belajar membuat jadwal, menetapkan prioritas, dan menyelesaikan tugas tepat waktu, yang semuanya merupakan aspek penting yang berguna ketika memasuki dunia kerja.
ADVERTISEMENT
Selain manajemen waktu, mahasiswa juga mendapatkan skill dalam pengelolaan keuangan. Mahasiswa harus belajar mengatur anggaran, mengelola pengeluaran, serta menabung. Mahasiswa juga harus belajar membuat prioritas dalam pengeluaran dan mencari cara untuk menghemat uang. Keterampilan ini nantinya berguna untuk hidup mandiri secara finansial.
Mahasiswa yang Harus Kuat Mental
Merantau untuk tidak hanya menuntut kemandirian dan kemampuan beradaptasi, tetapi juga kekuatan mental yang tangguh. Mahasiswa rantau harus siap menghadapi berbagai tantangan emosional yang bisa muncul kapan saja. Perasaan kesepian, stres akademis, tekanan sosial, dan masalah pribadi harus dihadapi dengan mental yang kuat.
Mahasiswa rantau harus belajar untuk mengelola stres dengan efektif. Penting bagi mahasiswa untuk mempunyai sistem dukungan yang kuat. Meskipun jauh dari keluarga. Dukungan dari teman seangkatan, pasangan, dan bahkan dosen atau pembimbing akademik dapat membantu mahasiswa dalam survive di kehidupan perantauan. Berbagi cerita, meminta nasihat, atau sekadar menghabiskan waktu bersama dapat membuat perbedaan besar dalam membangun kesejahteraan emosional.
ADVERTISEMENT
Pengalaman Berharga sebagai Mahasiswa Rantau
Merantau adalah langkah yang besar dalam keinginan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dalam kehidupan merantau banyak sekali peluang untuk mengembangkan diri menjadi jauh lebih matang. Dari memilih kos yang tepat, menghadapi masalah awal dan tekanan perkuliahan, hingga mengembangkan berbagai keterampilan hidup, setiap aspek dari pengalaman merantau akan berkontribusi pada pembentukan karakter dan kemampuan mahasiswa.
Di balik dari semua tantangan tersebut, terdapat banyak pengalaman berharga yang tak ternilai. Mahasiswa rantau mendapatkan kesempatan untuk menjadi lebih mandiri, mengembangkan keterampilan penting dalam hidup dan membentuk relasi pertemanan yang luas. Pengalaman-pengalaman ini tidak hanya memperkaya kehidupan mahasiswa selama di perantauan tetapi juga mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih cerah.
ADVERTISEMENT
Sebagai mahasiswa rantau, setiap hari adalah pelajaran baru dan setiap tantangan adalah peluang untuk tumbuh. Melalui perjalanan tersebut, teruslah belajar bahwa kekuatan mental, kemampuan beradaptasi, dan keterampilan hidup adalah modal utama yang berguna tidak hanya selama masa studi, tetapi juga untuk sepanjang hidup. Pengalaman merantau adalah bekal berharga yang akan membentuk mahasiswa menjadi individu yang tangguh, mandiri, dan siap menghadapi segala tantangan di masa depan.