news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Renewable Energy, The Power of Indonesia

Ifta Ilfia
Tax Officer of Directorate General of Taxes
Konten dari Pengguna
21 September 2021 14:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ifta Ilfia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Fotografi Lanskap Pegunungan Foto: pixabay/13yhyang
zoom-in-whitePerbesar
Fotografi Lanskap Pegunungan Foto: pixabay/13yhyang
ADVERTISEMENT
(The wealth of Indonesia's Ring of Fire)
Perjalanan dinas kali ini merupakan perjalanan dinas luar kota yang pertama sejak pandemi COVID-19 merebak di Indonesia, mematuhi peraturan pemerintah, hampir 2 tahun kegiatan perjalanan dinas di institusi kami ditiadakan, baik perjalanan dalam kota maupun luar kota. September 2021, kabar baik mulai terdengar, seiring gencarnya program vaksinasi dan pembatasan darurat selama kurang lebih 2 bulan sebelumnya, tingkat kasus positif COVID-19 Indonesia berada di bawah rata-rata dunia.
ADVERTISEMENT
Ini kedua kalinya saya mengunjungi lokasi usaha klien yang bergerak dalam bidang Energi Baru dan Terbarukan: Energi Panas Bumi. Sedikit berbeda, saya mengunjungi PLB (Pusat Logistik Berikat) di Kawasan Industri Medan (KIM), 15 km dari Pelabuhan Belawan, tempat para importir mesin-mesin industri dan suku cadang di wilayah tersebut menyimpan barang-barang impornya sebelum dirilis ke lokasi usaha, dengan biaya sewa lebih murah dibandingkan jika disimpan di pelabuhan. Barang modal untuk usaha di bidang energi panas bumi ini, hampir 90% nya merupakan barang impor.
Energi panas bumi diklaim sebagai energi yang paling ramah lingkungan, karena menggunakan bahan bakar panas bumi yang kemudian diolah dengan perangkat tertentu untuk menghasilkan uap untuk menggerakkan turbin penghasil listrik, dengan emisi lebih rendah dibanding bahan bakar lainnya.
ADVERTISEMENT
Di bawah gunung-gunung api di Indonesia tersimpan jutaan energi panas bumi (geothermal), beberapa di antaranya sudah digarap untuk menghasilkan jutaan KWH listrik guna memasok kebutuhan listrik dalam negeri. Ada 69 gunung api aktif di indonesia, ring of fire yang sejatinya bisa menjadi potensi bencana ini kemudian disulap oleh teknologi menjadi energi yang ramah lingkungan. Sebut saja Gunung Toba, Gunung Sinabung, Gunung Salak, Kawah Kamojang, Dataran Tinggi Dieng, yang merupakan wilayah kerja pertambangan panas bumi. Selain itu masih terdapat beberapa kawasan yang berpotensi sebagai penghasil energi panas bumi di Indonesia, seperti yang dilansir oleh laman kementerian ESDM.
Menurut portal Kementerian ESDM, sumber daya energi panas bumi di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 28,5 giga watt electrical (GWe) yang terdiri dari resources 11.073 MW dan reserves 17.453 MW, hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia (https://www.esdm.go.id).
Pengecekan Barang Impor (Sumber : Koleksi Pribadi)
Lokasi pembangkit listrik klien saya kali ini berada di Mandailing Natal, Sumatera Utara. Membutuhkan waktu 6 jam perjalanan darat dari kota Medan, bahkan untuk membawa alat berat jenis tertentu dari PLB ke lokasi pembangkit memerlukan waktu 5 hari perjalanan, mengingat syarat kecepatan kendaraan, waktu perjalanan yang hanya dibolehkan pada malam hari, serta lokasi industri geothermal di wilayah dataran tinggi, menjadi tantangan tersendiri. Di tahun 2020, produksi perusahaan ini mencapai 334 juta Kwh, jika diilustrasikan, dapat mengaliri listrik ke 1 juta rumah dengan pemakaian listrik 334 watt/bulan.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2015, saya pernah mengunjungi site PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) mulut tambang dengan bahan bakar batu bara di wilayah Sumatera Selatan. PLTU dibangun tepat di ujung mulut tambang batubara, untuk menghemat biaya transportasi batu bara dari lokasi penambangan ke lokasi pembangkit. Buangan atau limbah dari pembangkit dengan bahan bakar batu bara lebih polutif dan biaya produksinya lebih tinggi jika dibanding PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi).
Dengan mengunjungi langsung site-site ini, tidak hanya memberikan tambahan pemahaman tentang proses bisnis pelaku usaha di bidang energi, tetapi juga menambah insight bagi saya untuk semakin percaya bahwa Indonesia Negeri yang Kaya adalah bukan omong kosong. Hanya satu yang belum banyak berubah; teknologi untuk mengelolanya masih saja impor, baik tenaga ahli maupun perangkatnya.
ADVERTISEMENT
Ini baru site-site pembangkit listrik, belum SDA dan minerba lainnya.
Pulang bertugas, untuk sekedar mengurai kepenatan, kami mampir ke kedai kopi, (tentunya source-nya pun kopi sumatera, favorit saya kopi sanger).---- bersambung.