Konten dari Pengguna

Polycystic Ovary Syndrome (PCOS): Penyebab dan Tanda-Tandanya

Iftinan Nasyfa
Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
21 Oktober 2024 10:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Iftinan Nasyfa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
sumber: pexels.com
ADVERTISEMENT
Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK) atau Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) adalah kelainan hormonal yang paling sering terjadi pada wanita remaja dan wanita usia subur. Kondisi kompleks PCOS pada wanita yang ditandai dengan ketidakseimbangan hormon, menstruasi yang tidak teratur,dan kista pada ovarium (indung telur). PCOS adalah penyakit autoimun yang bersifat poligenik, polifaktorial, sistemik, inflamasi, dan tidak terkendali, yang sebagian besar disebabkan oleh kesalahan gaya hidup. Didalam kondisi ini, sel telur dalam ovarium tidak dapat berkembang dengan sempurna dan gagal dilepaskan. Sel telur tersebut malah akan membentuk sebuah kista yang berukuran kecil di ovarium. Ovarium dapat membesar dan dapat dipenuhi dengan banyak kista yang berisi cairan di bagian luarnya. PCOS, atau Polycystic Ovary Syndrome dapat memengaruhi 4% hingga 18% wanita dengan gangguan reproduksi dan dikaitkan dengan fungsi metabolisme , psikologis, dan reproduksi.
ADVERTISEMENT
Penyebab PCOS :
Penyebab pasti PCOS belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa faktor yang dapat berkontribusi antara lain:
1. Genetik
2. Resistensi Insulin
3. Ketidakseimbangan Hormon
4. Peradangan
Tanda-tanda PCOS:
Tanda dan gejala PCOS dapat bervariasi, tetapi umumnya meliputi:
1, Menstruasi yang tidak teratur
2. Kulit berjerawat
3. Kenaikan berat badan
4. Kulit berminyak
5. Rambut rontok
6. Tumbuhnya rambut di area yang tidak biasanya ditumbuhi rambut (Wajah atau Dada)
7. Kista ovarium
Cara Mengatasi PCOS:
Meskipun PCOS tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, ada beberapa pendekatan yang dapat membantu mengelola gejala:
1. Perubahan Gaya Hidup:
- Diet Sehat: Memelihara pola makan seimbang yang kaya serat, sayuran, dan biji-bijian utuh dapat membantu mengelola berat badan dan resistensi insulin.
ADVERTISEMENT
- Olahraga Teratur: Olahraga secara rutin dapat membantu mengontrol berat badan dan meningkatkan sensitivitas insulin.
2. Pengobatan:
- Pil Kontrasepsi: Dapat membantu mengatur siklus menstruasi dan mengurangi gejala hormonal.
- Obat untuk Resistensi Insulin: Seperti Metformin, dapat digunakan untuk mengatasi resistensi insulin dan mengatur kadar gula darah.
- Obat untuk Hirsutisme: Seperti spironolactone, dapat membantu mengurangi pertumbuhan rambut berlebih.
3. Terapi Fertilitas: Untuk wanita yang berencana hamil, dokter dapat merekomendasikan perawatan seperti ovulasi induksi.
4. Pendekatan Psikologis: Dukungan psikologis dan terapi dapat membantu mengatasi dampak emosional dari PCOS.