Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Green Lifestyle: Eco Enzyme sebagai Solusi Ramah Lingkungan dari Sampah Organik
17 Agustus 2024 22:55 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ignatia Irma Yorena br Bangun tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sragen, 23 Juli 2024 - Dalam rangka menanggulangi pengolahan sampah organik di Desa Bukuran, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro telah melakukan kegiatan penyuluhan dan pelatihan pembuatan eco-enzyme di Desa Bukuran sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya mengelola limbah organik dan memberikan solusi praktis untuk mengatasi masalah sampah di desa.
ADVERTISEMENT
Acara yang berlangsung di Balai Desa Bukuran ini diikuti oleh puluhan warga PKK dan perwakilan guru Sekolah Dasar yang antusias untuk belajar. Kegiatan dimulai dengan penjelasan tentang konsep 3R (Reuse, Reduce, Recycle) dan pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga. Ignatia Irma selaku penyelenggara program kerja menjelaskan bahwa eco-enzyme adalah cairan serbaguna yang dibuat dari fermentasi sampah organik seperti sisa buah, sayur, dan gula. Cairan ini bisa digunakan sebagai pembersih alami, pupuk, hingga pestisida, yang membantu mengurangi penggunaan produk kimia berbahaya.
Setelah sesi penjelasan, penyelenggara memberikan contoh pembuatan eco-enzyme dengan mencampur bahan-bahan organik dengan gula dan air dalam wadah tertutup untuk memulai proses fermentasi. Mahasiswa juga menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan selama fermentasi, seperti pengadukan rutin dan penyimpanan di tempat yang sejuk dan teduh.
Selain itu, eco enzyme juga dibagikan kepada para peserta pelatihan agar peserta dapat merasakan langsung manfaat dari pembuatan eco enzyme.
ADVERTISEMENT
"Saya senang bisa ikut pelatihan ini. Sebelumnya saya pernah mengikuti kegiatan pelatihan pembuatan ecobrick untuk mengatasi sampah anorganik, saya sangat antusias karena bisa mendapat pelatihan pengolahan sampah organik" kata Ibu Lusi, salah satu peserta pelatihan.
Selain pelatihan pembuatan eco-enzyme, mahasiswa KKN juga mengedukasi warga tentang pentingnya memisahkan sampah di rumah. Warga diajarkan cara memisahkan sampah organik dan anorganik, serta cara memanfaatkan sampah organik menjadi kompos atau eco-enzyme.
Penyuluhan ini ditutup dengan diskusi dan sharing session, di mana para peserta pelatihan menunjukkan antusiasme untuk melakukan pembuatan eco enzyme di rumah masing-masing.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang untuk menjadikan Desa Bukuran lebih ramah lingkungan. Dengan adanya penyuluhan dan pelatihan ini, diharapkan warga semakin peduli terhadap lingkungan dan mampu mengelola sampah dengan baik.
ADVERTISEMENT