Konten dari Pengguna

Ramah Lingkungan: 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Langkah Bijak Kelola Sampah

Ignatia Irma Yorena br Bangun
Mahasiswa Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
17 Agustus 2024 23:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ignatia Irma Yorena br Bangun tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ramah Lingkungan: 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Langkah Bijak Kelola Sampah
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sragen, 23 Juli 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro (UNDIP) melaksanakan penyuluhan bertema "3R (Reduce, Reuse, Recycle)" di Desa Bukuran. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi volume sampah anorganik di desa dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah secara bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Acara yang berlangsung di Balai Desa Bukuran tersebut dihadiri oleh puluhan warga dari berbagai kalangan. Penyuluhan ini merupakan bagian dari program KKN yang menitikberatkan pada upaya pemberdayaan masyarakat melalui edukasi lingkungan. Penyuluhan dimulai dengan penjelasan tentang dampak buruk yang bisa terjadi jika sampah tidak dikelola dengan baik. Sampah yang menumpuk bisa mencemari air, tanah, dan udara, yang akhirnya membahayakan kesehatan. Penjelasan ini membuat para peserta semakin sadar akan pentingnya mengelola sampah dengan benar.
Setelahnya, dalam pemaparan, mahasiswa KKN menjelaskan konsep dasar 3R, yaitu pengurangan (Reduce), penggunaan kembali (Reuse), dan daur ulang (Recycle). Mereka menekankan bahwa pengurangan sampah dapat dimulai dengan langkah sederhana seperti membawa tas belanja sendiri, menghindari penggunaan plastik sekali pakai, dan memilih produk dengan kemasan yang ramah lingkungan.
Sesi berikutnya, mahasiswa KKN menunjukkan beberapa contoh kreativitas dalam memanfaatkan sampah anorganik. Misalnya, botol plastik bekas dapat diubah menjadi pot tanaman, dan kertas koran dapat dijadikan bahan kerajinan tangan. Demonstrasi ini menarik perhatian peserta termasuk guru sekolah. Mereka berharap dapat menanamkan kebiasaan baik ini sejak dini kepada para siswa, sehingga generasi mendatang lebih peduli terhadap lingkungan.
ADVERTISEMENT
"Melalui penyuluhan ini, saya jadi tahu bahwa sampah anorganik bisa dimanfaatkan lagi. Saya jadi ingin mencoba membuat kerajinan tangan dari barang-barang bekas di rumah," ujar warga, salah satu peserta penyuluhan.
Mahasiswa KKN UNDIP juga memberikan informasi mengenai pentingnya memilah sampah anorganik di rumah. Mereka menyarankan agar masyarakat mulai membiasakan diri memisahkan sampah plastik, kaca, logam, dan kertas. Sampah-sampah ini kemudian bisa disalurkan ke bank sampah atau dikumpulkan untuk didaur ulang.
Kegiatan penyuluhan ini mendapatkan respons positif dari warga dan pemerintah desa. Dengan penyuluhan ini, diharapkan Desa Bukuran dapat menjadi lebih sadar akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan mampu mengurangi volume sampah anorganik yang berakhir di tempat pembuangan akhir. Kesadaran ini menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi generasi mendatang.
ADVERTISEMENT