Konten dari Pengguna

Tantangan Psikologis: Krisis Kesehatan Mental Anak Muda di Era Digital

Ihwatun Ihwatun
pendidikan 2018 lulus di SDN inpres parado 02 2021 lulus mts AL-MUKLISHIN 2024 lulus MA AL- MUKLISHIN dan sekarang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi universitas islam syarif hidatullah jakarta, jurusan ilmu keperawatan
24 Oktober 2024 16:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ihwatun Ihwatun tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengatasi Masalah Kesehatan Mental Akibat Media Sosial
Menurut teori ketergantungan, pengaruh media berkaitan erat dengan interaksi antara sistem sosial yang lebih luas, peran media dalam struktur tersebut, dan hubungan antara audiens dengan media. Ketergantungan audiens pada media merupakan bagian penting dari proses ini, melibatkan tiga elemen: media, audiens, dan kerangka sosial yang mempengaruhi mereka. Dalam konteks media sosial, ketergantungan individu terhadap platform tersebut berkaitan dengan berbagai kebutuhan, seperti informasi, interaksi sosial, hiburan, dan pengakuan. Ketergantungan yang berlebihan dapat mengakibatkan dampak negatif, dengan penggunaan media sosial yang intens dikaitkan dengan meningkatnya tingkat stres, kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya.
ADVERTISEMENT
Berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi isu kesehatan mental:
a) Membatasi Waktu Penggunaan Media Sosial
Pengguna yang menghabiskan lebih dari dua jam per hari di media sosial berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan mental. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan berlebihan dapat merugikan kesehatan mental, terutama bagi mereka yang kurang mampu mengendalikan diri. Pengguna bisa memanfaatkan fitur seperti "time spent" di Instagram atau "screen time" di TikTok untuk memantau waktu yang dihabiskan di aplikasi. Dengan ini, mereka dapat mengatur batas waktu dan menerima notifikasi saat waktu yang ditentukan telah habis.
Ilustrasi dampak kesehatan anak mudah di era digita (Sumber: pixabay)
b) Berinteraksi di Lingkungan Sekitar
Terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial dapat mengurangi interaksi langsung dengan orang-orang di sekitar. Interaksi tatap muka penting untuk kesehatan mental karena memberikan dukungan emosional dan membuat seseorang merasa didengar dan dipahami. Bergabung dengan komunitas atau organisasi lokal juga dapat membantu membangun hubungan sosial yang positif.
ADVERTISEMENT
c) Melakukan Aktivitas Produktif
Keterlibatan dalam aktivitas yang bermanfaat, seperti bekerja, belajar, atau mengejar hobi, dapat menjadi strategi efektif untuk mengurangi dampak negatif media sosial. Ketika fokus pada kegiatan produktif, individu akan lebih sedikit menghabiskan waktu di media sosial. Aktivitas ini juga dapat memberikan rasa pencapaian dan meningkatkan suasana hati, membantu mengalihkan perhatian dari pikiran negatif atau stres yang mungkin muncul.
d) Konsultasi dengan Profesional
Mengunjungi psikolog atau psikiater sangat penting untuk mengatasi masalah kesehatan mental yang disebabkan oleh penggunaan media sosial. Para profesional ini terlatih untuk membantu individu menghadapi berbagai tantangan psikologis dan emosional. Selama sesi konsultasi, individu dapat dengan aman berbagi pengalaman mereka dan mendapatkan evaluasi menyeluruh tentang kondisi mental mereka. Psikolog atau psikiater juga dapat memberikan strategi untuk mengelola stres, kecemasan, atau depresi yang disebabkan oleh media sosial, serta menawarkan terapi yang sesuai untuk membantu individu mengubah pola pikir dan perilaku yang kurang sehat.
ADVERTISEMENT
Konsultasi juga memberikan dukungan emosional yang dibutuhkan selama proses pemulihan, sehingga individu merasa didengar dan dipahami. Dengan bekerja sama dengan profesional kesehatan mental, mereka dapat memperoleh bantuan yang diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
Kesimpulan
Krisis kesehatan mental di kalangan anak muda, terutama akibat pengaruh media sosial, merupakan masalah yang semakin mendesak. Ketergantungan terhadap platform digital dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi. Untuk mengatasi isu ini, beberapa strategi efektif dapat diterapkan:
1. Membatasi Waktu Penggunaan Media Sosial: Menggunakan fitur untuk memantau dan membatasi waktu online dapat membantu mengurangi risiko masalah kesehatan mental.
2. Berinteraksi di Lingkungan Sekitar: Meningkatkan interaksi tatap muka dengan orang-orang di sekitar dapat memberikan dukungan emosional yang dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
3. Melakukan Aktivitas Produktif: Terlibat dalam hobi atau kegiatan bermanfaat dapat mengalihkan perhatian dari media sosial dan meningkatkan suasana hati.
4. Konsultasi dengan Profesional: Mencari bantuan dari psikolog atau psikiater sangat penting untuk mendapatkan dukungan dan strategi dalam mengelola dampak negatif dari media sosial.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, individu dapat meningkatkan kesehatan mental mereka dan mengurangi pengaruh negatif dari media sosial.
sumber: lestari dewi,dkk (2024) TANTANGAN PSIKOLOGIS:
KRISIS KESEHATAN MENTAL ANAK MUDA DI ERA
DIGITA.Jurnal Pendidikan Inovatif.
ADVERTISEMENT
https://journalpedia.com/1/index.php/jpi/article/view/1945 Di akses pada hari sabtu tanggal 19 oktober 2024 pukul 14.08 WIB