Maraknya Bully di Sekitar Kita

Izza Marifatul husna
Mahasiswa Prodi Hukum Pidana Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Konten dari Pengguna
11 Desember 2022 22:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Izza Marifatul husna tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Era globalisasi dan perkembangan teknologi informasi membawa dampak dari bentuk-bentuk kejahatan baru, seperti intimidasi yang dilakukan di media sosial.
ADVERTISEMENT
Kejahatan ini merupakan salah satu bentuk bullying yang harus ditanggapi dan dicegah. Fenomena bullying merupakan fenomena yang marak dilakukan dibeberapa negara, salah satunya Indonesia.
Bullying adalah perpanjangan dari intimidasi, yaitu pelecehan kekerasan fisik atau psikologis yang dilakukan oleh individu atau kelompok orang lainnya sehingga korban merasa teraniaya.
Bullying adalah suatu tindakan kekerasan dengan cara pemaksaan secara psikologis atau fisik terhadap seseorang atau kelompok yang lebih lemah.
Pelaku bullying bisa seseorang ataupun sekelompok orang yang menganggap dirinya berkuasa untuk melakukan apa saja terhadap korbannya.
Aksi bullying sudah banyak berlaku dilingkungan sekolah, bentuk bullying yang terdiri dalam verbal dengan cara mengejek, mencaci atau memfitnah. Kemudian fisik yaitu kekerasan yang berhubungan dengan tubuh seseorang berupa serangan fisik seperti tamparan, tendangan, atau pukulan. Terakhir relasional yaitu dengan cara pengucilan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap yang lebih lemah.
ADVERTISEMENT
Menurut Think Before Text, bullying adalah perilaku agresif dan terarah yang dilakukan berulang kali oleh kelompok atau individu dengan menggunakan media elektronik terhadap seseorang yang dianggap sulit untuk dilawan. Akan tidak seimbang kekuatan antara pelaku dan korban. Dalam hal ini, perbedaan skala mengacu pada kemampuan fisik dan mental yang diamati, yaitu tindakan.
Bullying dapat dilakukan di mana saja dan di berbagai aspek kehidupan, masalah sosial, politik, budaya, olahraga, pendidikan dan keluarga. Bullying sebenarnya hanyalah perilaku yang dikenali seperti bully, artinya menggertak, mempermalukan dan tindakan pelecehan melalui dunia internet.
Hal yang paling menyedihkan dan memilukan yaitu masih terjadinya bullying dilingkungan pendidikan.
Padahal dunia pendidikan seharusnya sebagai lingkungan yang paling tandus untuk perilaku tersebut, namun sekolah merupakan lingkungan pendidikan kedua setelah lingkungan rumah. Di sekolah, pendidikan kognitif ditekankan dan dilengkapi dengan pendidikan nilai-nilai emosional dan psikomotorik.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, lingkungan sekolah belum sepenuhnya bebas dari bullying.
Contoh intimidasi yang paling umum adalah siswa sekolah menengah yang mengintimidasi junior.
Orientasi siswa tidak bisa lepas dari tindakan ini, dan berakhir buruk sebagai siswa sekolah menengah yang terlalu banyak bekerja, memperlakukan siswa baru secara sembarangan, dan kesalahan yang dihukum.
Meskipun demikian, teman sekelas yang dianggap orang asing belum dibebaskan dari pengusiran, tidak ada yang mau berteman dengan mereka, dan bergosip di media sosial.
Ada banyak alasan mengapa seseorang terlibat dalam bullying. Pengganggu mungkin menemukan kepuasan dan emosi dalam intimidasi. Dia pikir dia kuat, dia merasa kuat karena ada orang yang takut padanya.
Faktanya, pelaku intimidasi ini dibenci oleh mereka yang menentang perilaku tersebut.
ADVERTISEMENT
Alasan lain mereka melakukan hal tersebut adalah karena mereka iri dengan kepentingan target bullying mereka dan merasa terancam dengan kehadiran seseorang yang lebih menarik, dan lebih pintar dari dirinya, tetapi dipandang lemah oleh pihak lain.
Karena aku di sini. Atau, karena alasan lain, mereka memiliki masalah yang sebenarnya menyebabkan mereka melampiaskan amarahnya kepada orang lain. Sehingga mereka tidak merasa bersalah atas perbuatannya.
Bullying dalam bentuk apa pun tidak dapat ditoleransi dampaknya .Jika Anda menyaksikan atau sebagai korban bullying, beberapa langkah berikut dapat membantu Anda menyingkirkan bullying:
1.Blokade akun pelaku bullying.
2.Tinggalkan grup atau platform tempat bullying terjadi.
3.Laporkan akun penulis di platform atau situs web yang sesuai.
4.Simpan bukti intimidasi dan kemudian laporkan ke pihak berwenang.
www.pixabay.com
Jika tindakan intimidasi yang Anda alami mulai memengaruhi kesehatan mental Anda, segera bicarakan dengan dokter tentang kondisi Anda.
ADVERTISEMENT
Langkah ini penting untuk mencegah kondisi Anda makin parah. Suatu kenyataan bahwasanya menjaga kehormatan merupakan hal yang penting untuk menjaga kesatuan.
Dan sebaliknya, menghina kehormatan orang lain akan bisa menimbulkan rasa saling benci.
Melihat dampak yang ditimbulkan sangat memprihatinkan, jika ada seseorang atau sekelompok orang yang melakukan bully, kita harus tetap kuat dan percaya diri dalam menghadapi tindakan tersebut. Jangan takut untuk melaporkan tindakan tersebut yang diancam oleh pelaku, tetap berinteraksi dan berbaur dengan teman-teman yang membuat kita percaya diri.
Maka dari itu, mengingat akan bahaya dan dampak yang ditimbulkan dari perbuatan bullying tersebut, hendaknya sebagai orang tua, guru, maupun masyarakat tidak boleh menganggap enteng dan sepele atas tindak kekerasan dalam bentuk ini.
ADVERTISEMENT
Kita dituntut untuk lebih peka dan peduli terhadap nasib masa depan putra-putri kita pada masa yang akan datang.
Stop bullying sekarang juga.