Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Peran Sektor Pertanian Beras dalam Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan Indonesia
11 Januari 2025 12:10 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Iin Nur Aulia Z tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara agraris dengan sektor pertanian yang menjadi pilar utama perekonomian nasional. Dari berbagai subsektor yang ada, pertanian berbasis beras memainkan peran strategis, tidak hanya sebagai sumber pangan utama bagi 270 juta penduduk tetapi juga sebagai sumber mata pencaharian utama bagi sebagian besar masyarakat pedesaan. Dalam konteks pembangunan ekonomi berkelanjutan, sektor ini memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif, mengurangi kesenjangan sosial, dan menjaga kelestarian lingkungan.
ADVERTISEMENT
Sebagai bahan pokok utama, beras merupakan kebutuhan vital bagi masyarakat Indonesia. Konsumsi beras per kapita di Indonesia masih tergolong tinggi, mencapai lebih dari 100 kilogram per tahun. Tingginya permintaan ini menjadikan sektor beras sebagai tulang punggung ketahanan pangan nasional. Selain itu, sektor ini juga memberikan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di subsektor tanaman pangan.
Dengan menyumbang lapangan kerja bagi lebih dari 30% angkatan kerja di pedesaan, sektor beras tidak hanya mendukung ekonomi lokal tetapi juga menjadi sumber pendapatan utama bagi jutaan petani kecil. Lebih jauh lagi, keberlanjutan pasokan beras yang memadai dapat mengurangi ketergantungan pada impor, memperbaiki neraca perdagangan, dan memperkuat kedaulatan pangan Indonesia.
Ketahanan Pangan Sebagai Pilar Pembangunan Berkelanjutan
ADVERTISEMENT
Ketahanan pangan merupakan salah satu pilar utama dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Sektor beras memegang peranan penting dalam memastikan ketersediaan pangan yang cukup, aksesibilitas yang merata, dan pemanfaatan yang optimal di seluruh wilayah Indonesia. Ketersediaan beras yang stabil dapat mengurangi tekanan terhadap inflasi dan meningkatkan stabilitas sosial.
Namun, tantangan yang dihadapi cukup besar. Perubahan iklim, alih fungsi lahan pertanian, dan kurangnya efisiensi distribusi menjadi ancaman serius bagi ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang berorientasi pada perlindungan lahan produktif, pengembangan infrastruktur penyimpanan, dan modernisasi sistem logistik untuk memastikan beras tersedia di seluruh penjuru negeri dengan harga yang terjangkau.
Peningkatan Produktivitas dan Kesejahteraan Petani
Produktivitas sektor beras menjadi kunci keberlanjutan sektor ini. Hingga kini, sebagian besar petani di Indonesia masih menggunakan metode tradisional dengan akses terbatas terhadap teknologi modern, modal, dan pasar. Akibatnya, produktivitas padi per hektare di Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand.
ADVERTISEMENT
Untuk meningkatkan produktivitas, diperlukan adopsi teknologi inovatif seperti penggunaan varietas unggul, sistem tanam modern seperti jajar legowo, dan penggunaan pupuk organik. Selain itu, peningkatan akses petani terhadap pembiayaan melalui program kredit usaha rakyat (KUR) serta pemberdayaan koperasi tani dapat memperkuat posisi petani di pasar. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga mengurangi kesenjangan sosial dan mendorong ekonomi pedesaan yang inklusif.
Transformasi Menuju Pertanian Ramah Lingkungan
Salah satu tantangan terbesar dalam pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana menjaga keseimbangan antara kebutuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Pertanian berbasis beras seringkali dikaitkan dengan berbagai masalah lingkungan, seperti penggunaan pestisida berlebihan, pencemaran air, dan emisi gas metana dari sawah basah.
Untuk mengatasi tantangan ini, sektor beras perlu bertransformasi menuju praktik pertanian yang ramah lingkungan. Langkah-langkah yang dapat diambil meliputi penerapan sistem pertanian organik, penggunaan teknologi irigasi hemat air, dan pengelolaan limbah pertanian yang efektif. Selain itu, pemanfaatan teknologi digital untuk pemantauan lahan dan pengelolaan sumber daya juga dapat meningkatkan efisiensi sekaligus menjaga keberlanjutan ekosistem.
ADVERTISEMENT
Tantangan dan Solusi di Era Perubahan Iklim
Perubahan iklim merupakan ancaman serius bagi sektor pertanian, terutama tanaman padi yang sangat bergantung pada kondisi cuaca. Fenomena seperti banjir, kekeringan, dan pergeseran musim tanam dapat mengurangi produktivitas dan mengganggu stabilitas pasokan pangan.
Solusi yang perlu diambil mencakup pengembangan varietas padi yang tahan terhadap perubahan iklim, peningkatan sistem prediksi cuaca berbasis teknologi, dan penguatan infrastruktur irigasi untuk memastikan ketersediaan air. Di sisi lain, program edukasi bagi petani untuk menghadapi dampak perubahan iklim juga menjadi hal yang mendesak.
Peran pemerintah sangat penting dalam mendorong pembangunan sektor beras yang berkelanjutan. Kebijakan perlindungan harga gabah, subsidi pupuk, dan program intensifikasi pertanian perlu disinergikan dengan kebijakan pembangunan berkelanjutan. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga penelitian diperlukan untuk menciptakan inovasi baru serta memperluas akses pasar bagi hasil pertanian.Di tingkat global, sektor beras juga dapat menjadi bagian dari rantai pasok pangan internasional. Dengan meningkatkan kualitas produk dan sertifikasi organik, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengekspor beras premium ke pasar global, sehingga memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Sektor pertanian berbasis beras memiliki peran strategis dalam mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia. Dengan mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan, sektor ini dapat menjadi katalis utama untuk menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera, ketahanan pangan yang lebih kuat, dan ekosistem yang lebih lestari. Untuk mewujudkan potensi ini, diperlukan komitmen bersama dari seluruh pemangku kepentingan. Pemerintah perlu menyediakan kebijakan yang mendukung, dunia usaha perlu berinvestasi dalam teknologi dan pasar, sementara masyarakat perlu berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan praktik pertanian. Dengan langkah-langkah tersebut, sektor beras tidak hanya menjadi sumber kehidupan bagi petani, tetapi juga menjadi landasan bagi Indonesia untuk mewujudkan visi pembangunan berkelanjutan.
Iin Nur Aulia, mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Bosowa
ADVERTISEMENT