Konten dari Pengguna

Antara Tradisi, Keberagaman, dan Tantangan Islam

Ika Oktavia R
Mahasiswa D4 Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Pangan di Politeknik Negeri Banyuwangi
21 Oktober 2024 15:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ika Oktavia R tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi kegiatan keagamaan (sumber: dokumentasi pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi kegiatan keagamaan (sumber: dokumentasi pribadi)
ADVERTISEMENT
Islam di Indonesia. Sejak kedatangannya islam telah beradaptasi dengan budaya, adat istiadat, ataupun trasisi yang ada di Indonesia. Islam merupakan agama pendatang bukan agama asli di Indonesia, namun menjadi agama mayoritas orang Indonesia. Islam lahir dari negeri arab namun islam masuk ke Indonesia tidak mengikut sertakan budaya arab, melainkan diadaptasikan ke dalam budaya Indonesia sendiri yang memang beragam. Misalnya budaya arab dimana seorang laki-laki menggunakan jubah namun di Indonesia diganti dengan sarung, meskipun tetap ada orang-orang yang menggunakan jubah. Contoh lain seperti perayaan Maulid Nabi yang diwarnai dengan tradisi-tradisi di daerah masing-masing.
ADVERTISEMENT
Islam disebarkan dengan cara damai dan diadaptasikan dengan budaya yang ada di Indonesia sehingga agama islam dengan mudah diterima oleh masyarakat Indonesia.Namun, tantangan yang beragam juga muncul, hingga seringkali merusak citra agama yang seharusnya menjadi kedamaian. penting bagi umat islam di Indonesia untuk benar-benar mempelajari dan memahami arti islam. Pendidikan menjadi kunci untuk menhadapi tantangan-tantangan beragama maupun bermasyarakat. Kurangnya iman dan keyakinan terhadap agama islam dapat sangat membahayakan. Di satu sisi, akses informasi yang luas memungkinkan pemahama yang lebih baik tentang islam. Banyak sekarang khususnya dikalangan anak muda bukannya mendakwahkan islam mereka justru seakan akan hanya ktp mereka yang islam. Mereka seharusnya saling mengingatkan tetapi malah ikut-ikutan dengan temannya. Mereka rela meninggalkan kewajiban-kewajiban dan justru melakukan apa yang telah dilarang oleh agama. Mereka tidak merasa malu berpacaran, berbicara tidak senonoh, bahkan hingga meninggalkan kewajibannya beribadahnya karena sedang berkumpul dengan teman-temannya. Seperti juga halnya majelis shalawat. Kegiatan majelis shalawat yang seharusnya didasari karena rasa cinta dan rindu kepada Nabi, yang seharusnya menjadi kegiatan yang mengharapkan keberkah malah salah niat datang karena ingin bertemu dengan lawan jenis, ingin bertemu dengan idolanya, bahkan datang ke majlis shalawat malah joget-jogetan, tidak ada rasa malu dan niat hadir untuk mengharap keberkahan.
ADVERTISEMENT
Agama mengajarkan tentang tauhid, fikih, akidah dan akhlak untuk menjadikan manusia yang beradab. Masyarakat perlu diingatkan tentang pentingnya nilai-nilai islam, seperti kasih sayang, keadilan, dan persatuan. Sebagai seorang muslim kita memiliki tanggung jawab untuk saling mengingatkan, saling menghargai dan menghormati, dengan hal-hal tersebut kita dapat membangun masa depan yang lebih baik bagi umat islam di Indonesia. Teruslah belajar menjadi lebih baik. Tidak perlu menjadi lebih baik dari orang lain, jadilah lebih baik dari diri kamu sebelumnya.