Konten dari Pengguna

'Kata Jokpin', Ketika Puisi-puisi Joko Pinurbo Dinyanyikan

Ika Puspitasari
Perempuan dari pelosok negeri dengan sejuta mimpi
6 April 2018 11:26 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ika Puspitasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
'Kata Jokpin', Ketika Puisi-puisi Joko Pinurbo Dinyanyikan
zoom-in-whitePerbesar
Endah Laras menyanyikan puisi karya Joko Pinurbo dalam acara Puisi Bernyanyi “Kata Jokpin” di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (5/4). (Foto: Ika Puspitasari).
ADVERTISEMENT
Dengan mengenakan kebaya merah muda serta rambutnya yang disanggul, Endah Laras bernyanyi dan memaikan ukulele. Tak seperti biasanya, kali ini Endah melantunkan nyanyian dari puisi Joko Pinurbo dalam acara Puisi Bernyanyi “Kata Jokpin” di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (5/4) malam.
Penampilan Laras sebagai pembuka acara membawakan puisi milik Joko Pinurbo berjudul Sehabis Sembahyang. Biasanya Laras membawakan lagu-lagu keroncong, namun ia menyanyi dengan nada sunda dalam membawakan puisi milik Jokpin. “Dengan nada-nada Sunda, saya menghormati Mas Joko, saya ingin mengembalikan ingatan Mas Joko di masa kecil dan mengandai-andai masa SD beliau sewaktu di Sukabumi, ini sebagai bentuk penghormatan saya,” kata Laras di sela-sela penampilannya, Kamis (5/4).
Penampilan pertama Laras disambut riuh tepuk tangan penonton, selanjutnya ia membawakan puisi berjudul Celana 3. Sebelum menyanyikan puisi yang kedua, Laras mengatakan karya-karya Joko Pinurbo sangat bersahaja, liriknya sederhana, mudah dicerna, dan penuh dengan kejutan. “Kaya orang bercerita, jadi tafsirnya luas, seluas saya menginterprestasikan dalam bentuk lagu,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Usai penampilan Endah Laras, acara itu dilanjutkan dengan penampilan Windy Setiadi yang bermain akordeon mengiringi puisi Joko Pinurbo yang berjudul Dongeng Puisi dan Mata Sunyi. Tepuk tangan penonton tak kalah meriah seusai Windy selesai memainkan akordeon.
Kemudian, ada juga penampilan Oppie Andaresta yang menyanyikan puisi berjudul Baju Bulan, Kepada Uang, Malam Ini Aku akan Tidur di Matamu, dan Sungai. Sebelumnya, Oppie mengaku sudah pernah menyanyikan puisi karya Joko Pinurbo untuk mengisi sebuah acara sastra. “Sebelum acara itu, saya bertemu Mas Joko dan saya meminta izin ke beliau untuk membawakan puisi-puisi beliau dalam bentuk lagu,” kata Oppie.
Penampilan selanjutnya adalah kolaborasi antara Oppie, Laras, dan Windy yang menyanyikan puisi berjudul Hati Jogja. Di penghujung acara, Joko Pinurbo yang menyaksikan pementasan Puisi Bernyanyi itu mengaku hampir tak mengenal puisi-puisinya. “Musik puisi ini seperti tersirat di atas yang tersirat. Saya memang meminta Oppie untuk membawakan puisi berjudul Hati Jogja, bagaimanapun jadinya harus dibawakan,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Pementasan Puisi Bernyanyi itu ditutup dengan Joko Pinurbo yang membacakan dua puisi miliknya, salah satunya berjudul Anak Seorang Perempuan.