5 Hal Menarik dari Sistem PAUD di Selandia Baru

ika silalahi
Diplomat Indonesia, pernah ditugaskan di KBRI Wellington-Selandia Baru. Saat ini mengikuti Diklat Sesdilu 61.
Konten dari Pengguna
20 Juli 2018 17:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ika silalahi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Usia anak 0-5 tahun merupakan fase usia emas (golden age). 80% perkembangan kognitif anak terjadi pada rentang periode ini. Agar berkembang dengan optimal, pilihan metode pendidikan untuk anak usia dini menjadi penting. Di Selandia Baru, pendidikan anak usia dini/Early Childhood Education (ECE) agak sedikit berbeda dengan Indonesia. Mari simak beberapa hal menarik berikut:
1. Playcentre & Kindergarten
ADVERTISEMENT
Ada dua institusi pendidikan usia dini yang umum di Selandia Baru, yaitu Playcentre dan Kindergarten. Kindergarten dapat disamakan dengan TK di Indonesia. Disini seluruh proses pendidikan dikelola oleh guru. Berbeda halnya dengan Playcentre dimana pendidikan dikelola oleh orangtua. Di Playcentre setiap orangtua/pengasuh wajib terlibat secara bergantian sebagai pengajar. Apabila orangtua merasa tidak cakap mengajar tidak perlu khawatir, karena orangtua akan mendapat pelatihan dengan mengikuti modul-modul dan pertemuan-pertemuan orangtua.
2. Usia
Pada umumnya anak masuk Kindergarten pada usia tiga tahun. Anak usia tiga tahun hanya akan bersekolah dua hari dalam seminggu, sedangkan anak usia empat tahun bersekolah tiga hari seminggu. Pada usia lima tahun anak sudah masuk Primary School (setingkat SD di Indonesia). Bagi anak yang mengikuti Playcentre, anak sudah bisa bergabung mulai usia enam bulan. Tidak ada pengelompokan anak berdasarkan usia di Playcentre. Anak berusia diatas 2,5 tahun biasanya akan mengikuti kelas full day, sedangkan anak yang lebih muda hanya diwajibkan mengikuti kelas half day.
3. Waktu Belajar
ADVERTISEMENT
Pada umumnya waktu belajar dimulai pukul 08.45-14.45 atau 09.00-15.00. Beberapa sekolah ada yang menawarkan pilihan half day (hanya sampai tengah hari) atau full day (hingga sore hari).
Waktu belajar di Selandia Baru dibagi dalam 4 term. Term 1 dimulai Januari—April, term 2 dimulai April-Juli, term 3 dimulai Juli—September, sedangkan term 4 dimulai September—Desember. Setiap peralihan term anak-anak mendapat libur selama dua minggu. Namun untuk peralihan dari term 4 ke term 1 anak dapat menikmati waktu libur yang lebih panjang. Pada term 4 waktu belajar akan berakhir di pertengahan Desember dan baru akan dimulai lagi pada akhir Januari atau bahkan awal Februari. Waktu libur panjang tersebut digabungkan dengan Christmas Holiday.
4. Student driven
ADVERTISEMENT
Apapun institusi pendidikan yang dipilih oleh orangtua, anak tetap menjadi subyek yang utama dalam proses belajar. Sebagaian besar waktu anak disekolah dihabiskan untuk bermain sesuai dengan minat masing-masing anak. Waktu berkumpul bersama hanya disaat-saat tertentu seperti Morning Tea, Lunch Time, dan Mat Time dimana guru biasanya akan membacakan buku cerita atau menyanyi sebelum waktu pulang sekolah.
5. Subsidi Pemerintah
Pendidikan di Selandia Baru pada umumnya gratis. Khusus untuk pendidikan anak usia dini, Pemerintah mensubsidi penuh 20 jam pertama setiap minggu. Apabila orangtua memasukkan anak ke beberapa institusi dan waktu belajarnya melampaui 20 jam perminggu, orangtua hanya membayar kelebihan waktu yang diambil pada sekolah yang dipilih.
Sumber Foto (google.com)
ADVERTISEMENT