Selamat Hari Anak Nasional, Becky dan Sam

ika silalahi
Diplomat Indonesia, pernah ditugaskan di KBRI Wellington-Selandia Baru. Saat ini mengikuti Diklat Sesdilu 61.
Konten dari Pengguna
23 Juli 2018 16:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ika silalahi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
“Mana ujan, becek, ngak ada ojek..” Masih ingat kata-kata ini? Kalimat ini cukup booming beberapa tahun lalu. Kalimat biasa tersebut terdengar tidak biasa karena diucapkan oleh Cinta Laura, artis terkenal, blasteran Jerman, dengan logat keinggris-inggrisan. Beberapa orang menganggap aneh, tetapi banyak juga yang menganggap lucu.
ADVERTISEMENT
Sekarang saya merasakan sendiri punya anak dengan “logat Cinta Laura”. Tiga tahun mengikuti saya bertugas di Selandia Baru pada usia yang sangat dini membuat anak-anak saya mendapatkan banyak pengaruh dan first time experience di Negeri Kiwi tersebut. Sebut saja langkah pertama, bahasa asing pertama, masuk sekolah pertama, teman-teman pertama, dan banyak lagi. Pengaruh yang cukup besar pada anak saya terutama anak pertama saya adalah logat Kiwi English. Kekhawatiran saya anak akan di-bully teman-temannya karena bahasa membuat saya “terpaksa” mencari sekolah bilingual sekembalinya saya ke Indonesia.
(Foto:koleksi pribadi)
Enam bulan berlalu setelah saya kembali ke Indonesia, pengaruh pengalaman hidup di Selandia Baru masih sangat kuat dalam ingatan anak-anak saya. Perjuangan anak-anak saya untuk meninggalkan kehidupan di Selandia Baru dan beradaptasi di Indonesia membuat saya sangat tersentuh. Seringkali mereka lebih merasa sebagai “anak” Selandia Baru dibanding sebagai anak Indonesia, sehingga jati diri adalah hal penting yang perlu saya tanamkan.
ADVERTISEMENT
Membiasakan berbahasa Indonesia, mengajak mereka berbaur dengan anak-anak di lingkungan rumah, mengenalkan tarian daerah, serta mengunjungi kampung halaman adalah sebagian kecil upaya yang saya lakukan dengan anak-anak untuk menanamkan jati diri sebagai anak Indonesia. Proses tersebut tidak selalu cepat dan mudah. Anak-anak masih tetap menjawab dalam Bahasa Inggris ketika saya bertanya, tetapi sudah mencoba berbicara dengan Bahasa Indonesia yang terpatah-patah dengan orang tua saya atau teman-temannya yang mereka tahu tidak bisa berbahasa Inggris. Saya selalu mensyukuri sekecil apapun perkembangan mereka, karena saya tahu mereka berjuang untuk hal itu.
Seperti suatu hari anak saya bertanya: “Mommy, can you teach me how to sing Tul Jaenak?” Bayangkan dia menyebut Tul Jaenak ala "logat Cinta Laura". Lucu sekali. Tetapi saya bangga dia mau belajar bahasa dan tarian daerah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Minggu lalu dia bercerita punya lagu baru, judulnya “Indonesia Raya”. “When we sing Indonesia Raya we should put our hands like this, Mommy” ujarnya sambil memperagakan sikap siap. Setiap malam mereka menyanyi. Anak pertama saya bernyanyi sambil berpura-pura sebagai dirigen, anak kedua saya bernyanyi dengan sikap hormat. Dari semula banyak kata yang belum hafal atau salah ejaan, sampai bisa hafal penuh terlihat sekali mereka berusaha. Semalam mereka bernyanyi lagi. Sudah hafal semuanya dan sangat semangat di bagian refrain. Bayangkan mereka bernyanyi Indonesia Raya dengan lafal “R” yang tidak sempurna dan logal "ala Cinta Laura".
Indonesia Raya, merdeka, merdeka, tanahku neg’riku yang kucinta.
Indonesia Raya, merdeka, merdeka, hiduplah Indonesia Raya.
Pagi ini ternyata mereka melakukan upacara Hari Anak Indonesia di sekolah. Saya yakin mereka menyanyikan Indonesia Raya dengan sepenuh hati dan sikap sempurna, walaupun dengan logat yang berbeda. Saya percaya jati diri mereka sebagai anak Indonesia sedang berproses, dan saya bangga dengan perkembangannya.
ADVERTISEMENT
Hari ini saat saya mengantar ke sekolah dia berkata “Look Mommy, there is Indonesian Flag. Red and White”.
Doa dan harapan saya mereka tumbuh berkembang dalam dunia global dengan tetap berpegang pada jati dirinya sebagai anak Indonesia. Kalau saya boleh bermimpi, semoga suatu saat nanti mereka bisa menorehkan prestasi yang membuat negaranya bangga, sehingga bendera Indonesia bisa dikibarkan dan lagu Indonesia Raya dikumandangkan di panggung dunia. Selamat Hari Anak Nasional, Becky dan Sam.