Konten dari Pengguna

Karakteristik Tim yang Solid

Ika Susanti
Pranata Humas Ahli Muda pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
4 Februari 2021 12:00 WIB
clock
Diperbarui 3 Maret 2021 11:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ika Susanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kerja tim. Foto: dok. Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kerja tim. Foto: dok. Unsplash
ADVERTISEMENT
Berbicara tentang tim yang solid dalam sebuah organisasi, tidak lepas dari karakteristik yang membangun soliditasnya. Menurut Burn (2004), tim didefinisikan sebagai sebuah kelompok kerja yang terdiri dari beberapa orang dengan kompetensi yang setara, di mana mereka bekerja secara interdependen/ketergantungan dalam melaksanakan pekerjaan di suatu organisasi. Sedangkan soliditas mencakup tiga hal, yaitu: pikiran, perasaan dan tindakan.
ADVERTISEMENT
Artinya dalam sebuah tim yang solid terdapat kesepahaman dalam pemikiran, keterikatan perasaan dan tindakan nyata untuk mencapai tujuan.
Tim yang solid bukan hanya memerlukan keahlian dan wawasan, akan tetapi juga memerlukan kemampuan setiap anggotanya membangun hubungan emosional dan didukung oleh karakteristik sebagai berikut:
1. Visi yang sama
Visi yang sama dibentuk sebelum tim mulai bekerja sama. Visi ibarat peta dengan arah yang jelas dan menuntun anggota tim ke mana harus berjalan. Walaupun dalam perjalanannya anggota tim mengerjakan tugas yang berbeda-beda, akan tetapi pencapaian akhir akan menuju satu tujuan yang sama.
2. Saling menghargai
Keberagaman dan perbedaan dalam tim menjadi dasar utama anggota tim untuk saling menghargai. Keberagaman dan perbedaan menyebabkan cara pandang yang berbeda dalam berbagai permasalahan. Saling menghargai dalam wujud sikap toleransi akan memperkuat persatuan dalam tim. Keberagaman dan perbedaan bahkan menjadi modal utama tim untuk lebih dinamis dan adaptif dengan berbagai perubahan yang terjadi.
ADVERTISEMENT
3. Komunikasi efektif
Komunikasi efektif ditandai dengan adanya saling pengertian, meningkatnya hubungan baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tindakan positif dari setiap anggota tim. Komunikasi efektif antara pemimpin dengan anggota tim dan antara anggota tim satu dengan yang lain, akan menumbuhkan rasa saling percaya dan kerja sama yang baik. Semua anggota tim diberikan kesempatan untuk berpendapat, berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, dan diberikan umpan balik. Komunikasi efektif juga ditandai dengan keterbukaan informasi, yang akan membuat lingkungan kerja tim menjadi lebih sehat.
4. Kepercayaan satu sama lain
Dampak dari komunikasi efektif adalah rasa saling percaya antar anggota tim. Saling percaya dibangun melalui proses interaksi yang intens antar anggota tim. Anggota tim mempunyai kepercayaan satu sama lain untuk menyelesaikan tugas bersama. Anggota tim juga mempunyai kepercayaan kepada pemimpinnya untuk membawa mereka pada tujuan yang telah ditentukan. Partisipasi semua anggota tim, pendapat, gagasan, ide-ide, kreativitas dan inovasi dihargai sebagaimana mestinya untuk kemajuan tim.
ADVERTISEMENT
5. Kemauan bekerja sama
Kerja sama membuat tim mampu menyelesaikan tugas sesuai target yang telah ditentukan. Semua anggota tim berkontribusi aktif dalam tugas sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Anggota tim dapat saling bantu dan saling melengkapi kekurangan satu sama lain. Kerja sama juga membuat tim lebih kuat mengatasi berbagai rintangan. Anggota tim yang paling lemah sekalipun dapat diberdayakan untuk membantu tim mencapai tujuan.
6. Rasa tanggung jawab
Anggota tim harus memahami dan bertanggung jawab terhadap tugasnya masing-masing. Tanggung jawab merupakan bentuk komitmen yang kuat terhadap tim dan tugas yang diberikan. Semua anggota tim berperan aktif sesuai tugas dan fungsinya masing-masing. Rasa tanggung jawab menghindarkan anggota tim dari sikap saling menyalahkan ketika terjadi masalah. Tanggung jawab menyebabkan beban yang dipikul tim menjadi lebih ringan, karena semua orang mengambil bagian untuk memikulnya.
ADVERTISEMENT
7. Disiplin, integritas dan kejujuran
Kualitas kinerja tim diukur dengan keberhasilan pencapaian target, yang berlandaskan pada nilai-nilai disiplin, integritas dan kejujuran. Nilai-nilai ini akan membuat tim lebih akuntabel, sehingga dapat mempertanggungjawabkan tugas-tugasnya dengan baik. Tim dapat menyelesaikan tugas dengan tepat waktu, dan mengelola sumber daya dengan efektif dan efisien. Tim akan berjalan di jalur yang semestinya dengan taat azas dan taat aturan.
8. Mendukung kemajuan bersama
Anggota tim bisa jadi memiliki kompetensi yang setara, tetapi memiliki kapasitas yang berbeda-beda. Perbedaan itu semestinya dapat membuat anggota tim saling mendukung kemajuan bersama. Anggota tim yang kuat akan mendukung anggota tim yang lemah, untuk bisa survive dan meningkatkan kapasitasnya. Transfer knowledge antar anggota tim dan berbagai kegiatan pelatihan dapat dilakukan untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas bersama.
ADVERTISEMENT
9. Jiwa kepemimpinan
Tim yang solid tidak lepas dari peran pemimpin yang mempunyai jiwa kepemimpinan. Pemimpin ibarat nakhoda yang akan membawa tim menuju satu tujuan. Pemimpin membentuk visi dari mulai awal tim bekerja sama. Membagi tugas secara proporsional, serta melakukan monitoring dan evaluasi. Menerima umpan balik dari semua anggota untuk perbaikan dan memberikan keputusan atas semua permasalahan. Merangkul semua anggota tim untuk maju dan mencapai tujuan bersama.
10. Adaptasi dengan perubahan
Tim yang solid mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan yang mempengaruhi tim, baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal. Faktor internal berasal dari dalam tim sendiri, misalnya terjadi pergantian personel atau perubahan tugas. Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar tim misalnya terjadi perubahan pada organisasi, aturan, jejaring kerja dan lain-lain. Adaptasi dengan perubahan menyebabkan tim mampu berkompetisi secara sehat. Adaptasi dengan perubahan juga menyebabkan tim survive menghadapi berbagai tantangan. (IkS).
ADVERTISEMENT