Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN dalam Pembangunan Kebun Raya ITERA
17 Juni 2022 17:57 WIB
Tulisan dari Ika Susanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Institut Teknologi Sumatera (ITERA) adalah sebuah perguruan tinggi negeri di Pulau Sumatera tepatnya di Provinsi Lampung, yang lokasinya berada di antara wilayah Kabupaten Lampung Selatan dengan Kota Bandar Lampung. ITERA dirintis pendiriannya oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 2014, dengan fungsi menyelenggarakan pendidikan akademik dan vokasi dalam sejumlah rumpun ilmu pengetahuan dan/atau teknologi tertentu.
ADVERTISEMENT
Selain melaksanakan fungsi pendidikan, ITERA juga mengembangkan fungsi hutan kampus untuk merepresentasikan dan mempertahankan megabiodiversitas Sumatera. Fungsi hutan kampus ITERA ini sangat relevan dengan fungsi kebun raya sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2011 tentang Kebun Raya, yaitu sebagai tempat konservasi, penelitian, pendidikan, wisata, dan jasa lingkungan.
ITERA telah mempersiapkan lahan seluas 75,52 ha sebagai Ruang Terbuka Hijau, dari total luas lahan kampus seluas 275 ha. Hal ini selaras dengan komitmen ITERA menjadikan kampus yang smart, friendly and forest campus. ITERA ingin mengintegrasikan aktivitas kampus dengan konservasi lingkungan sebagai satu kesatuan ekosistem dalam bentuk kebun raya. Keinginan ini patut mendapatkan dukungan dari pemerintah, mengingat antusiasme untuk membangun kebun raya di berbagai daerah yang semakin tinggi.
ADVERTISEMENT
Pembangunan Kebun Raya ITERA
Sejak tahun 2016, ITERA menjalin kerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tentang pembangunan Kebun Raya ITERA. Pembangunan ini membawa misi untuk mengimplementasikan pengelolaan kawasan kebun raya, pemeliharaan koleksi tumbuhan dan infrastruktur pendukungnya, serta meningkatkan kuantitas tumbuhan dan koleksi. Di samping itu Kebun Raya ITERA juga menyediakan sarana dan prasarana penelitian di bidang konservasi, domestikasi, reintroduksi tumbuhan langka dan rehabilitasi lahan serta botani ekonomi tumbuhan.
Pada konteks pendidikan, Kebun Raya ITERA mengembangkan pendidikan konservasi, menyediakan sarana wisata yang sehat, nyaman dan bernilai edukatif, serta peningkatan kualitas lingkungan yang meliputi aspek tata air, keanekaragaman hayati, penyerapan karbon, dan keindahan lanskap kawasan. Sementara dalam hal kerja sama, Kebun Raya ITERA memperkuat jaringan kerja sama dengan kebun raya dan lembaga konservasi lain, serta memperkuat kelembagaannya.
ADVERTISEMENT
Pembangunan Kebun Raya ITERA memperkaya jumlah kebun raya di Sumatera menjadi tujuh kebun raya. Enam kebun raya lainnya yaitu Kebun Raya Samosir di Provinsi Sumatera Utara, Kebun Raya Solok di Provinsi Sumatera Barat, Kebun Raya Batam di Provinsi Kepulauan Riau, Kebun Raya Bukit Sari di Provinsi Jambi, Kebun Raya Sriwijaya di Provinsi Sumatera Selatan dan Kebun Raya Liwa di Provinsi Lampung. Kebun Raya ITERA menjadikan Lampung sebagai Provinsi pertama di Pulau Sumatera yang memiliki dua kebun raya, dan menjadi kebun raya ke-2 yang didirikan di bawah naungan perguruan tinggi di Indonesia.
Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN
Dalam pelaksanaan kerja sama tersebut, LIPI telah melakukan kajian kelayakan lokasi pada tahun 2016, dan hasilnya menyatakan lokasi kampus ITERA layak menjadi kebun raya. Selanjutnya kerja sama dikukuhkan dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) antara Kepala LIPI dengan Rektor ITERA tentang penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
ADVERTISEMENT
MoU dengan LIPI ini sudah selesai di akhir tahun 2021 dan perlu diperpanjang, mengingat pentingnya pembangunan Kebun Raya ITERA yang dapat memberikan nilai manfaat yang sangat besar bagi masyarakat. Dengan meleburnya LIPI ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), maka penandatanganan MoU dilakukan dengan BRIN melalui Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi, sekaligus launching Kebun Raya ITERA pada tanggal 8 Juni 2022.
Kerja sama ini menggunakan prinsip win win solution, baik bagi BRIN maupun ITERA sebagai perguruan tinggi yang harus melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Matriks kerja sama yang ditawarkan dalam lima skema yang meliputi: 1) Pendidikan yang meliputi peningkatan dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia, termasuk implementasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM); 2) Penelitian, pengembangan pengkajian dan penerapan, serta invensi dan inovasi; 3) Pengabdian kepada masyarakat, termasuk pemanfaatan hasil riset dan inovasi; 4) Penggunaan bersama fasilitas sarana dan prasarana yang dimiliki para pihak; 5) Kegiatan lain yang disepakati para pihak sesuai dengan tugas dan fungsi para pihak berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
ADVERTISEMENT
Harapan dan Dukungan BRIN
Keberadaan Kebun Raya ITERA menjadi salah satu solusi terhadap ancaman penurunan tingkat degradasi hutan yang cukup signifikan di Indonesia, serta ancaman kepunahan jenis-jenis tumbuhan dan satwa yang menjadi sumber kekayaan nasional. Kebun Raya ITERA diharapkan dapat menjalankan peran pelestarian keanekaragaman hayati, serta menjalankan peran penelitian dan pemanfaatan sumber daya hayati yang berkelanjutan untuk kepentingan bangsa dan negara.
BRIN saat ini banyak menawarkan skema riset dan pendanaan dengan platform penelitian terbuka. MoU yang telah ditandatangani diharapkan dapat lebih memudahkan ITERA mendapatkan dukungan BRIN, baik dalam hal pemanfaaatan riset dan inovasi maupun administrasi. Bukan hanya terbatas dalam hal perkebunrayaan, tapi juga dalam hal pembinaan dosen-dosen muda dengan skema peningkatan dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia, termasuk magang kerja praktek dan penelitian tugas akhir. (IkS)
ADVERTISEMENT