Konten dari Pengguna

Sinergi Riset dan Inovasi BRIN Bersama Pemkab Sumenep dan UNIBA Madura

Ika Susanti
Pranata Humas Ahli Muda pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
28 April 2022 13:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ika Susanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pertemuan dengan Bappeda Kab. Sumenep
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pertemuan dengan Bappeda Kab. Sumenep
ADVERTISEMENT
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Direktorat Kemitraan Riset dan Inovasi (DKRI) telah memfasilitasi kerja sama BRIN dengan Pemkab Sumenep dan Universitas Bahaudin Mudhary (UNIBA), melalui penandatanganan Nota Kesepakatan Sinergi (NK) pada bulan Maret 2022. NK ini masih harus ditindaklanjuti kerja sama teknis dengan Pusat Riset (Pusris) terkait, untuk memberikan solusi berbagai permasalahan yang dihadapi Pemkab Sumenep melalui pemanfaatan riset dan Inovasi. Fasilitasi kerja sama dilaksanakan DKRI dalam pertemuan dengan Bappeda, Dinas Pemkab Sumenep, UNIBA dan Pusris BRIN (18/04).
ADVERTISEMENT
Pemurnian Kucing Busok
Kucing Busok adalah satwa endemik yang hanya ada di Pulau Raas Madura. Secara morfologi, kucing Busok mempunyai bentuk muka agak persegi di bagian atas dan agak lancip di bagian dagu, sepintas mirip kucing hutan. Hidungnya berukuran sedang, sedikit melengkung ke bawah di atas kulit hidung, mirip singa.
Bentuk telinganya tajam dan agak mencuat ke atas. Warna bulunya abu-abu, halus, mengkilat seperti perak dengan tekstur yang lebih tebal dibandingkan dengan kucing lainnya. Ada juga yang berbulu coklat susu, mirip kucing Birma. Jenis kucing ini hanya ditemukan di Pulau Raas Madura, dan saat ini keberadaannya semakin langka. Bahkan kondisi individu kucing Busok saat ini banyak yang semakin memprihatinkan, gampang sakit, mata kurang tajam, dan kaki kiri depan yang memendek.
ADVERTISEMENT
Menurut Taufiq Purna Nugraha, Peneliti Pusris Zoologi Terapan BRIN, penurunan kualitas kucing Busok kemungkinan akibat inbreeding atau perkawinan sedarah, sehingga muncul keturunan dengan cacat genetik. Untuk memecahkan permasalahan ini diperlukan kolaborasi riset antara peneliti reproduksi dan genetika molekuler BRIN. Selain itu diperlukan pula kolaborasi riset dengan UNIBA, yang memantau persilangannya untuk mengurangi inbreeding dan membantu riset upgrading kualitas genetiknya.
Peningkatan Performa Sapi Madura
Sapi Madura merupakan salah satu rumpun sapi lokal Indonesia yang mempunyai sebaran asli geografis di Pulau Madura. Secara morfologi, sapi Madura memiliki tubuh yang kecil, kaki pendek dan kuat, bulu berwarna merah bata agak kekuningan. Bagian perut dan paha sebelah dalam berwarna putih. Sapi Madura merupakan jenis sapi potong hibrida lokal, yang secara genetik memiliki sifat toleran terhadap iklim panas dan lingkungan marginal, serta tahan terhadap penyakit.
ADVERTISEMENT
Saat ini, performa sapi Madura mengalami penurunan. Penampakan sapi semakin kecil, dan tumbuh bulu-bulu putih di tubuhnya. Permasalahan lainnya terkait kebutuhan sperma beku, yang selama ini masih dilakukan dengan mengirim sapi ke Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIP) Singosari Malang. Diharapkan nantinya sperma beku dapat diperbanyak dan dikembangkan di Kabupaten Sumenep.
Tri Puji Priyatno, Kepala Pusris Peternakan BRIN mengatakan bahwa sapi pejantan yang dikirimkan ke Singosari seharusnya memenuhi syarat pejantan unggul, serta dipastikan umurnya sudah mencapai pubertas dan tidak terlalu tua. Tri menawarkan penggunaan suplemen sapi dari sumber daya lokal seperti yang sudah dikembangkan Pusrisnya pada sapi Bali. Sementara, Taufiq menyoroti penurunan kualitas sapi dari sisi genetika reproduksi. Taufiq juga menawarkan alternatif penggunaan sperma cair yang segera disalurkan, tidak harus menggunakan sperma beku.
ADVERTISEMENT
Penyediaan Teknologi Air Bersih
Ada beberapa pulau di Kabupaten Sumenep yang tidak memiliki air bersih sehingga harus mengambil dari pulau lain. Pernah mendapat bantuan tiga mesin desalinasi dari Jerman yang masing-masing bisa menghasilkan 3000-5000 liter air bersih. Akan tetapi mesin ini sekarang dalam kondisi rusak, dan tidak ada tenaga yang mampu memperbaikinya. Jadi perlu diperbaiki juga manajemen pengelolaan dan kesiapan SDM pengelolanya.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih saat ini Pemkab Sumenep membuat Kapal Tangki Air, karena eksplorasi air di pulau-pulau kecil sulit dan pemurnian air menemui banyak kendala. Kebutuhan air bersih masyarakat terutama untuk keperluan mandi dan mencuci pakaian. Sedangkan untuk kebutuhan air minum masyarakat masih dapat menggunakan air mineral.
ADVERTISEMENT
Nusa Idaman Said, Peneliti Pusris Lingkungan dan Teknologi Bersih BRIN mengatakan bahwa seharusnya SDM pengelola dilatih seperti yang dikembangkan Pusrisnya di Sulawesi Selatan. Sehingga bila terjadi penggantian spare part atau kerusakan dapat diatasi sendiri. Kerusakan juga terjadi karena mesin kapasitas kecil dipaksakan beroperasi terus menerus. Dari sisi manajemen juga perlu dipantau, agar tidak terjadi pengelolaan dengan biaya tinggi. Selanjutnya. riset akan dilakukan untuk menentukan metode terbaik dalam penyediaan air bersih.
Pengembangan Garam Rakyat
UNIBA sedang merintis kerja sama dengan PT. Garam untuk menindaklanjuti riset dengan BRIN terkait pengembangan garam dalam skala industri. Hens Saputra, Kepala Pusris Teknologi Industri Proses dan Manufaktur BRIN menjelaskan bahwa teknologi baru lahan terintegrasi dapat meningkatkan produktivitas 4x dibanding cara tambak tradisional, menghasilkan kualitas garam yang lebih baik (97%), dan nilai jual yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Hens menyampaikan konsep lahan garam terintegrasi merupakan pemanfaatan lahan yang optimal untuk menghasilkan garam menggunakan teknologi proses yang tepat. Pemanfaatan lahan penampungan air laut dan lahan evaporasi untuk menghasilkan komoditas yang mempunyai nilai tambah (budidaya ikan, udang, artemia, macro dan micro algae). Serta tersedianya industri yang mendukung di sekitar lahan pegaraman.
Riset pembuatan garam industri tanpa lahan yang dimotori BRIN telah menghasilkan pengembangan garam rakyat yang prosesnya kontinu sepanjang tahun, tidak dipengaruhi cuaca dan musim. Riset juga menghasilkan garam berkualitas tinggi, garam industri sesuai SNI garam CAP, air bersih, serta mineral yang memiliki nilai tambah. (IkS)