Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Sinergisitas Litbangjirap, Invensi dan Inovasi BRIN di Kabupaten Sumedang
1 Agustus 2022 10:21 WIB
Tulisan dari Ika Susanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kabupaten Sumedang merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat Indonesia, yang ibu kotanya terletak di Kecamatan Sumedang Utara, sekitar 45 km timur laut Kota Bandung. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Indramayu di utara, Kabupaten Majalengka di timur, Kabupaten Garut di selatan, serta Kabupaten Subang dan Bandung Barat di barat.
ADVERTISEMENT
Potensi unggulan meliputi sumber daya manusia, sumber daya alam, sejarah dan budaya, letak geografis, kawasan Iptek di kawasan Jatinangor, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Jatigede, dan kawasan industri Butomgede. Ketujuh potensi ini diharapkan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan di masyarakat dengan inovasi dan kolaborasi. BRIN menyambut baik harapan tersebut, dan siap mendukung Kabupaten Sumedang melalui sinergisitas litbangjirap, invensi dan inovasi.
Pengelolaan Waduk Jatigede bersama BRIN
Waduk Jatigede memiliki fungsi utama untuk sarana irigasi dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Sebagai waduk terbesar kedua di Indonesia dengan daya tampung 979,5 juta meter kubik air, Jatigede juga berfungsi sebagai sarana budidaya perikanan air tawar, sarana olahraga air dan sarana rekreasi. Waduk ini juga merupakan pusat pengairan untuk 90.000 hektar lahan pertanian produktif di Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Majalengka.
ADVERTISEMENT
Pengelolaan Waduk Jatigede menjadi prioritas utama kolaborasi Pemkab Sumedang bersama BRIN. Diawali dengan kerja sama penelitian yang telah dirintis sejak tahun 2021 dengan Pusris Teknologi Tepat Guna dan Loka Teknologi Bersih.
Dalam rapat koordinasi bersama Direktorat Kemitraan Riset dan Inovasi BRIN (30/06), Rudi Hadiyan dari Dinas Perikanan Sumedang menjelaskankan bahwa kerja sama penelitian tersebut baru terkait dengan tingkat kualitas air saja, sehingga masih perlu dikembangkan.
“Potensi perikanan yang cukup besar, mulai dari penebaran, penangkapan hingga usaha kuliner di masyarakat. Saat ini masyarakat yang bekerja di keramba jaring apung masih cukup banyak. Sekitar 2.000-3.000 orang, dimana sekali panen dapat menghasilkan sekitar tujuh juta rupiah, dalam waktu tiga bulan”, jelas Rudi.
Rudi berharap masyarakat dapat diarahkan untuk alih usaha misalnya mengembangkan bioflok atau usaha yang lainnya. Kolaborasi bersama BRIN diharapkan dapat meningkatkan produksi dan konsumsi ikan. Meningkatkan sinergisitas masyarakat sekitar waduk khususnya di bidang perikanan, dengan menerapkan teknologi sederhana dalam pengolahannya.
ADVERTISEMENT
Adang Saputra dari Pusris Perikanan BRIN mengatakan bahwa potensi masyarakat yang tinggal di sekitar waduk masih perlu digali. Waduk Jatigede perlu dimanfaatkan dan ditata, serta perlu kajian yang lebih komprehensif. “Desa-desa unggulan yang prospektif dibina, untuk pengembangan ikan unggulan endemik Sumedang yang masuk dalam spesies international. Kami siap mendukung program-program tersebut hingga ke tingkat implementasinya”, katanya.
Potensi Kerja Sama dalam Kegiatan Unggulan Lainnya
Dalam rapat koordinasi tersebut, Iwan dari Dinas PMD Sumedang menyampaikan harapannya pada BRIN untuk mengoptimalkan kegiatan kerja sama pada teknologi tepat guna dan Posyantek di berbagai sektor. Dua hal tersebut dapat dikembangkan lebih luas lagi untuk pembinaan ekonomi masyarakat, sekaligus dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang ada di lapangan.
ADVERTISEMENT
Nunung dari Dinas Pertanian Sumedang menyampaikan produksi padi yang menurun, sehingga membutuhkan varietas benih unggul baru dengan umur padi yang lebih singkat, untuk menjaga stabilitas produksi padi di Kabupaten Sumedang. Termasuk masalah gangguan pertumbuhan padi yang disebabkan organisme pengganggu tanaman.
“Dari bidang pertanian dihasilkan kegiatan pengolahan bahan pangan oleh UMKM. Kabupaten Sumedang membutuhkan teknologi pangan, khususnya untuk mengolah jagung dan ubi. Kedua bahan pangan ini masih diolah secara manual, sehingga membutuhkan pembinaan dan pelatihan dari BRIN”, kata Nunung.
“Sedangkan dari hasil tangkap ikan, juga terdapat peluang pengembangan teknologi pangan, seperti pengolahan ikan bandeng menjadi abon. Teknologi pengolahan bahan pangan ini diperlukan agar nilai ekonomisnya menjadi lebih tinggi”, tambah Nunung.
Iman dari Posyantek Sumedang menyoroti Sumedang sebagai daerah penghasil tahu yang sangat terkenal, dan berpotensi untuk mengolah limbah tahu menjadi energi. Pemanfaatan berbagai potensi teknologi tepat guna di Kabupaten Sumedang ini, menurut Iman memerlukan pendampingan BRIN dalam pengembangan inovasinya.
ADVERTISEMENT
Sinergisitas BRIN di Kabupaten Sumedang
Penandatanganan Nota Kesepakatan Sinergi oleh Plt. Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN - R. Hendrian dan Bupati Sumedang - Dony Ahmad Munir telah dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 27 Juli 2022. Dalam sambutannya, Dony mengatakan bahwa kerja sama ini sangat bermanfaat bagi Kabupaten Sumedang, sebagai upaya peningkatan efektivitas dalam pemerintahan dan pembangunan di masyarakat.
Menurut Dony, penelitian dan inovasi menjadi referensi bagi Pemkab Sumedang dalam menetapkan kebijakan dan mengambil keputusan, terutama dalam mengatasi berbagai permasalahan di masyarakat. Salah satu permasalahannya yaitu terkait Tahu Sumedang, yang masih kurang dapat bertahan lama, dan sampai sekarang kedelai yang digunakan masih berasal dari impor.
“Ini merupakan persoalan lama dan menjadi salah satu prioritas kami di bidang pertanian. Bagaimana kedelai bisa ditanam petani dengan nilai komersial tinggi dan kualitas bagus. Serta bagaimana tahu bisa tahan lama, sehingga untuk memasarkannya bisa dalam waktu yang memadai”, imbuh Dony.
ADVERTISEMENT
Sinergisitas bertujuan untuk menyinergikan sumber daya dan kompetensi yang dimiliki guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing, untuk berkontribusi dalam pencapaian tujuan pembangunan nasional. Sinergisitas ini akan berlangsung selama lima tahun, di bidang pertanian, pangan, lingkungan hidup, kesehatan, informatika, perikanan dan UMKM.
Objek sinergi pada kegiatan penelitian, pengembangan, dan penerapan Iptek untuk mendukung pembangunan di Kabupaten Sumedang. Adapun ruang lingkup sinergi meliputi pelaksanaan kegiatan litbangjirap serta invensi dan inovasi, pengembangan sumber daya manusia Iptek, pelaksanaan bimbingan teknis, sosialisasi, edukasi, dan supervisi, pertukaran data dan informasi, penggunaan bersama sarana dan prasarana, serta kegiatan lain yang disepakati. (IkS)