Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Pengabdian Masyarakat Dosen UGM bagi Petani Kembanglimus, Borobudur, Magelang
13 November 2024 9:57 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari ikaafifahnugraheni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dosen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan pendampingan dan pelatihan bagi gabungan kelompok tani (Gapoktan) Sumber Makmur di Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masayarakat berbasis penerapan teknologi tepat guna dengan pendanaan Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM.
ADVERTISEMENT
Rangkaian kegiatan pendampingan dan pelatihan dimulai sejak Juni hingga November 2023, bekerjasama dengan staf Desa Kembanglimus dan penyuluh pertanian dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Borobudur. Tim pelaksana pengabdian UGM terdiri dari Dr. Tri Joko, S.P., M.Sc., Dr. Ir., Arif Wibowo, M.Agr.Sc., Dr. Suryanti, S.P., M.Sc., Dr. Alan Soffan, S.P., M.Sc., Dr. Adyatma Irawan Santosa, S.P., M.sc., dan Dr. Ir. Nugroho Susetya Putra, M.Si.
Salah satu permasalahan dari Gapoktan Sumber Makmur yaitu penerapan praktik budidaya tanaman jeruk yang masih tradisional dalam hal penanaman maupun pengelolaan penyakit. Penggunaan benih yang tidak tersertifikasi, pestisida yang tidak tepat dosis dan tepat waktu menjadi hal yang perlu diperhatikan. Hal ini sangat penting karena berkaitan dengan rendahnya produksi dari tanaman jeruk yang dihasilkan petani.
ADVERTISEMENT
Berbagai materi sosialisasi dan pelatihan diberikan oleh tim pengabdian kepada, mulai dari tata cara penanaman jeruk, pemeliharaan hingga penyakit yang sering menyerang tanaman jeruk hingga pembuatan agens hayati dan pengaplikasiannya ke tanaman jeruk.
“Pemberian agens hayati secara rutin mampu meningkatkan kesehatan tanaman, seperti pemberian vaksin pada manusia. Sehingga tanaman jeruk tumbuh optimal dan produksi jeruknya juga maksimal” jelas Dr Tri Joko, S.P., M.Sc., ketua tim pelaksana pengabdian masyarakat (6/11/2024).
Ia menambahkan, agens hayati menjadi salah satu solusi untuk mengurangi penggunaan pestisida karena memproduksi senyawa bioaktif yang mampu mengendalikan penyakit. Selain itu, agens hayati juga mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Perbanyakan agens hayati menggunakan bahan yang mudah ditemui dan tersedia di masyarakat semakin menawarkan kemudahan penerapan teknologi ini.
ADVERTISEMENT
“Dengan adanya kegiatan pemberdayaan ini, Gapoktan Sumber Makmur diharapkan mampu mengembangkan tanaman jeruk berkelanjutan dan mengelola hama penyakit tanaman jeruk berdasarkan prinsip pengelolaan hama terpadu” imbuh Tri Joko.