Begini Sekilas Sejarah Education Technology

keyikey
a word smith
Konten dari Pengguna
21 November 2017 16:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari keyikey tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kelas online, belajar dimana saja (Foto: Thinkstocks)
zoom-in-whitePerbesar
Kelas online, belajar dimana saja (Foto: Thinkstocks)
ADVERTISEMENT
Setelah kita mengalami boomingnya era e-commerce, transportasi online, dan fintech. Kini Edtech tengah menjadi perbincangan dan dilirik sebagai industri yang cukup menjanjikan. Karena kebutuhan manusia akan mutu pendidikan yang berkualitas adalah hal yang pasti dan berkelanjutan. Apalagi saat ini, jumlah penduduk muda mendominasi presentasi angka kependudukan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sejatinya, Education Technology (edutech) yang telah dirasakan kegunaannya pada era modern saat ini tidak hadir begitu saja. Ada proses panjang hingga muncul kesadaran pentingnya pengembangan teknologi edukasi. Proses perkembangan edutech terbagi atas beberapa fase tahun.
1971
Tahun 1971 bisa dikatakan sebagai tonggak awal penggunaan teknologi komputerisasi untuk sektor pendidikan. Pada tahun tersebut, muncul program permainan bernama The Oregon Trail yang dibuat oleh Don Rawitsch, Bill Heinemann, dan Paul Dillenberger.
Program besutan ketiganya itu merupakan permainan edukasi digital. Di dalam permainan itu, terdapat beragam materi pembelajaran Sejarah dan Matematika yang secara tak langsung membantu siswa memahami kedua mata pelajaran tersebut. Meski begitu, kesadaran akan peran teknologi dalam dunia pendidikan belum begitu saja muncul.
ADVERTISEMENT
1980-an
Memasuki tahun 1980-an, di Amerika Serikat mulai merasakan perlunya pendekatan baru untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada para peserta didik. Hal itu disebabkan mulai berkembangnya teknologi komputer dan banyaknya anak yang merasakan dampak positif dari permainan The Oregon Trail. Tahun 1980-an menjadi tonggak awal ‘Era Digital.’
Keadaan itu membuat Pemerintah Amerika Serikat mengalokasikan dana pendidikannya untuk melakukan peningkatan penggunaan komputer dan perangkat teknologi lainnya, seperti kakulator, di sekolah-sekolah yang ada di seluruh negara bagian. Steve Jobs dan Bill Gates termasuk satu dari sekian banyak pengusaha yang ikut membantu tersebarnya kesadaran perlunya teknologi di dalam sektor pendidikan.
1990-an
Era tahun 1990-an menjadi titik perkembangan edutech pada langkah lebih mapan. Sebab, kemajuan teknologi digital semakin pesat. Apalagi, setelah kemunculan internet, world wide web (www), menjadikan pencarian informasi semakin mudah.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1996, bermunculan banyaknya jenis kalkulator baru yang memberikan kemudahan kepada peserta didik. Tak hanya itu, kemunculan kamus dalam bentuk peranti mobile pun mulai menjamur.
Hal itu membuat banyak guru semakin merasakan keuntungan dari penggunaan teknologi pada saat proses belajar mengajar. Segala perkembangan itu mengantarkan kepada pengembangan produk edutech yang baru mengalami perkembangan pesat pada tahun 2000-an.
2000-an-2010
Tahun 2000-an menjadi tahun perkembangan edutech. Sebab, di era tahun ini perkembangan teknologi sudah memasuki fase teknologi mobile. Keberadaan laptop menjadi lumrah digunakan.
Tahun 2005, Nicholas Negroponte, Founder Emeritus of Massachusetts Institute of Technology's Media Lab, melakukan gebrakan dengan membuat program One Laptop Per Child untuk membantu proses belajar mengajar. Hal itu menjadikan banyak peserta didik sudah melek teknologi.
ADVERTISEMENT
Tahun 2010, pengguna Android dan IOS semakin banyak, ini menyebabkan berbagai gadget terjual ludes. Selain itu, di kisaran tahun ini, kemunculan peranti tablet sudah mulai digunakan untuk membantu proses belajar mengajar. Hal tersebut memunculkan gagasan akan pengembangan aplikasi edutech untuk Android dan IOS.
2010-Sekarang
Sejak kemunculan beragam teknologi portabel, menyebabkan banyak negara menggunakan edutech sebagai salah satu peranti dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Negara-negara itu di antaranya, Amerika Serikat, Inggris, dan beberapa wilayah Asia dan Amerika Latin.
Di tahun 2015, di benua Afrika sudah muncul edutech dalam bentuk aplikasi pengajaran dalam tiga bahasa, Zulu, Xhosa, dan Swahili. Selain itu, di India pun mulai menggunakan aplikasi edutech dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Di Indonesia sendiri, perkembangan edutech cukup melesat dan cukup banyak membantu banyak peserta didik mencapai impian mereka. Baik pemain lokal maupun pemain internasional seperti Quipper, kini melirik Indonesia dan Asia Tenggara sebagai pasar utama untuk mendistribusikan misi dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan merata.
ADVERTISEMENT
Itulah sedikit sejarah singkat perkembangan edutech di dunia. Kehadiran edutech kiranya memberikan banyak manfaat tidak hanya kepada guru dan juga murid, namun juga kepada seluruh eksosistem dalam dunia pendidikan, baik itu pemerintah, sekolah, organisasi dan juga stakeholder terkait.