Konten dari Pengguna

Keajaiban Golden Ratio: Memahami Pola Alam yang Terselip Setiap Detail Kehidupan

Ikhlas Bintang Ramadhan
Mahasiswa Matematika Universitas Airlangga tahun 2024
8 Januari 2025 17:55 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ikhlas Bintang Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Golden Rasio Pada Alam dan Seni | Sumber Gambar : pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Golden Rasio Pada Alam dan Seni | Sumber Gambar : pexels.com
ADVERTISEMENT
Golden Ratio, atau yang sering disebut sebagai rasio emas, adalah sebuah konsep matematika yang memiliki keterkaitan erat dengan keindahan alami dan desain estetika. Rasio ini pertama kali diperkenalkan oleh matematikawan Yunani kuno, Euclid, pada sekitar 300 SM dalam karyanya Elements. Golden Ratio, biasanya dilambangkan dengan simbol φ (phi), adalah sebuah rasio yang ditemukan dalam berbagai aspek alam, seni, arsitektur, dan bahkan struktur fisik manusia. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang konsep Golden Ratio, hubungan eratnya dengan deret Fibonacci, dan bagaimana pola ini dapat ditemukan di dalam detil kehidupan kita sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Golden Ratio adalah sebuah rasio khusus yang ditemukan ketika sebuah garis dibagi menjadi dua bagian sedemikian rupa, sehingga rasio panjang bagian yang lebih panjang terhadap bagian yang lebih pendek sama dengan rasio antara seluruh panjang garis terhadap bagian yang lebih panjang. Secara matematis, rasio ini dapat digambarkan sebagai:
Golden Ratio Dalam Matematika | Sumber Gambar : stock.adobe.com
Dimana a adalah panjang bagian yang lebih besar dan b adalah panjang bagian yang lebih kecil. Rasio ini pertama kali dibahas oleh matematikawan Yunani, Euclid, dalam karyanya Elements pada abad ke-3 SM. Sejak saat itu, Golden Ratio telah ditemukan di banyak bidang kehidupan, termasuk dalam struktur alami, seni, arsitektur, dan bahkan dalam proporsi tubuh manusia.
Bilangan Fibonacci dan Hubungannya dengan Golden Ratio
ADVERTISEMENT
Bilangan Fibonacci adalah urutan angka yang ditemukan oleh matematikawan Italia, Leonardo Fibonacci, pada abad ke-13. Urutannya dimulai dengan angka 0 dan 1, dan setiap angka berikutnya adalah jumlah dari dua angka sebelumnya, menghasilkan urutan berikut:
0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, dan seterusnya.
Pentingnya deret Fibonacci terkait dengan Golden Ratio muncul ketika kita membandingkan angka-angka berturut-turut dalam deret tersebut. Jika kita membagi angka Fibonacci yang lebih besar dengan angka Fibonacci sebelumnya, hasil pembagian tersebut akan semakin mendekati nilai φ (sekitar 1,618) seiring bertambahnya angka dalam deret tersebut.
Dengan kata lain, meskipun deret Fibonacci dimulai dengan angka yang sederhana, rasio antara dua angka berturut-turut akan semakin mendekati Golden Ratio seiring bertambahnya angka dalam urutan tersebut. Fenomena ini menunjukkan bahwa deret Fibonacci mencerminkan prinsip pertumbuhan dan pembagian alami yang berkaitan erat dengan Golden Ratio.
ADVERTISEMENT
Golden Ratio dalam Alam
Salah satu aspek yang paling menarik dari Golden Ratio adalah kemampuannya untuk muncul secara alami dalam berbagai fenomena alam. Beberapa contoh penerapan Golden Ratio dalam alam adalah sebagai berikut:
1. Pola Spiral Alam
Pola spiral yang kita temui di alam, seperti pada cangkang siput, bunga matahari, atau galaksi spiral, sering kali mengikuti prinsip Golden Ratio. Dalam hal ini, pertumbuhan spiral mengikuti pola logaritmik yang memungkinkan struktur tersebut berkembang secara efisien dan simetris. Misalnya, bunga matahari memiliki susunan biji yang mengikuti pola Fibonacci, yang sangat erat kaitannya dengan Golden Ratio (Hunt, 1998).
2. Pertumbuhan Tumbuhan
Beberapa tumbuhan menunjukkan pola pertumbuhan daun yang mengikuti prinsip Golden Ratio. Struktur ini memungkinkan tanaman untuk memperoleh jumlah cahaya matahari yang maksimal dan mempercepat proses fotosintesis. Pola susunan daun pada batang tumbuhan, yang dikenal dengan istilah phyllotaxis, sering kali mengikuti pola spiral yang berhubungan dengan rasio ini, memberikan keuntungan dalam efisiensi distribusi energi (Kirchner et al., 2008).
ADVERTISEMENT
3. Cangkang Siput dan Pola Alam Lainnya
Cangkang siput adalah contoh lain dari penerapan Golden Ratio yang sangat jelas. Cangkang siput biasanya tumbuh dalam bentuk spiral yang mengikuti rasio logaritmik, di mana ukuran setiap putaran spiral bertambah dengan perbandingan yang hampir sama dengan 1,618 (Livio, 2002). Hal ini menunjukkan bahwa Golden Ratio memiliki peran dalam menciptakan bentuk yang efisien dan simetris dalam dunia alam.
Golden Ratio Dalam Seni, Arsitektrur, dan Alam | Sumber Gambar : pexels.com
Golden Ratio dalam Seni dan Arsitektur
Golden Ratio tidak hanya memiliki peran penting dalam dunia alam, tetapi juga sangat berpengaruh dalam seni dan arsitektur. Banyak seniman dan arsitek menggunakan prinsip Golden Ratio untuk menciptakan karya-karya yang estetis dan harmonis, yang mampu memberikan kesan visual yang seimbang dan menyenangkan.
ADVERTISEMENT
1. Seni Rupa
Seniman terkenal seperti Leonardo da Vinci dan Michelangelo memanfaatkan Golden Ratio dalam banyak karya mereka. Salah satu contoh paling terkenal adalah lukisan Vitruvian Man karya da Vinci, yang menggambarkan proporsi tubuh manusia dengan menggunakan rasio emas. Da Vinci percaya bahwa tubuh manusia memiliki proporsi yang mengikuti rasio ini, yang menghasilkan tampilan yang seimbang dan harmonis (Livio, 2002).
2. Arsitektur
Dalam arsitektur, Golden Ratio digunakan untuk menciptakan bangunan dengan keseimbangan visual yang menarik. Salah satu contoh paling terkenal adalah Parthenon di Athena, yang banyak diyakini menggunakan rasio emas dalam desainnya. Rasio ini dapat ditemukan dalam hubungan antara dimensidimensi utama dari bangunan tersebut, menciptakan proporsi yang sempurna dan memberikan kesan visual yang harmonis (Krauss, 2010). Penggunaan Golden Ratio dalam arsitektur dapat ditemukan pula dalam banyak bangunan modern, yang dirancang untuk menciptakan kesan estetis dan proporsional.
ADVERTISEMENT
3. Desain Produk
Golden Ratio juga sering digunakan dalam desain grafis dan desain produk untuk menciptakan komposisi yang menarik secara visual. Banyak logo perusahaan ternama, seperti logo Pepsi, Toyota, dan Twitter, dirancang dengan menggunakan prinsip Golden Ratio untuk memastikan keseimbangan dan keteraturan dalam tampilan visual mereka (Hunt, 1998).
Kesimpulan
Golden Ratio adalah konsep matematika yang meresap dalam berbagai aspek kehidupan kita. Dari fenomena alam yang teratur, seperti pola tumbuhan dan struktur tubuh manusia, hingga karya seni dan arsitektur yang menggunakan prinsip rasio emas untuk menciptakan estetika visual, Golden Ratio merupakan simbol keseimbangan dan harmoni. Dengan keterkaitannya yang erat dengan deret Fibonacci, Golden Ratio tidak hanya mencerminkan keajaiban matematika, tetapi juga membuktikan bahwa alam semesta ini, dalam segala bentuknya, memiliki pola yang sangat teratur dan indah.
ADVERTISEMENT