Konten dari Pengguna

Adaptasi Teknologi Pendidikan

Muhamad Ikhwan Abdul Asyir
Manajer Program Al Wasath Institute
8 September 2024 8:26 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhamad Ikhwan Abdul Asyir tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber : Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
sumber : Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Adaptasi teknologi dalam pendidikan menjadi hal yang tidak mungkin bisa dihindari. Melalui adaptasi teknologi, penyelenggaran pendidikan justru mampu lebih optimal. Adaptasi teknologi juga menjadikan ruang pendidikan semakin luas jangkauannya. Adaptasi teknologi juga akan memberikan pengalaman yang berharga dalam melangsungkan proses Pendidikan.
ADVERTISEMENT
Sebab, dengan teknologi, kegiatan pendidikan akan jauh lebih menarik, bukan hanya bagi peserta didik yang mendapatkan pengalaman menyenangkan, bagi guru dan tenaga pendidik juga akan mendapatkan kesempatan belajar pula menggunakan teknologi. Teknologi juga memudahkan para guru dalam memberikan pembelajaran. Seperti penggunaan ilustrasi yang lebih mudah, konten materi yang dibalut dengan bentuk hiburan, atau praktik penggunaan media sebagai sarana pembelajaran adalah sebagian yang bisa pendidik lakukan.
Keniscayaan adapatsi teknologi, misalnya seperti apa yang diulas dalam jurnal abdi panca marga, bahwa pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran akan terus mengalami perkembangan seiring perkembangan zaman. Pada pelaksanaan pembelajaran saja, kita tentu akan dengan mudahnya menemui pemanfaatan teknologi. Teknologi dalam dunia pendidikan global, seperti yang sering kita jumpai adalah ketika tenaga pendidik mulai mengkombinasikan antara metode pembelajaran dengan penggunaan teknologi digital dalam pengajaran. (Trismawati, dkk, 2022)
ADVERTISEMENT
Dari sini kita bisa lihat, selain menjadi kebutuhan, adaptasi teknologi seyogyanya menjadi standar baru dalam mekanisme penyelenggaran pendidikan. Maka dari sini juga, paradigma yang perlu dibangun adalah bahwa pemanfaatan teknologi bukanlah sebuah alternatif, tapi justru sebuah keharusan. Teknologi bukan hanya dipandang sebagai alat pelengkap atau penyempura proses pendidikan, namun merupakan instrumen pokok yang disiapkan sejak awal serta menjadi faktor utama.
Perlu Kesiapan
Hal ini tentu akan memerlukan berbagai kesiapan untuk menunjangnya. Tidak mungkin menjawab soal apakah adaptasi teknologi ini bisa dilakukan tanpa mengukurnya dengan target penerimaan, penggunaan, atau yang paling utamanya adalah ketersediaan alat teknologi pembelajaran.
Dari segi sumber daya, teknologi ini harus beriringan dengan kesiapan mental dan kompentensi penggunaannya. Artinya, jika sudah ada ketentuan penggunaan teknologi yang disebar kepada lembaga pendidikan, yang bertujuan agar belajar dan mengajar akan bergerak maju. Akan sangat sulit mencapainya jika penggunaanya tidak bisa memanfaatkannya dengan baik, atau jika pun bisa menggunakan, pemanfaatannya tidak maksimal, karena minim kompetensi.
ADVERTISEMENT
Maka yang perlu disiapkan bukan hanya sebatas alatnya saja, tapi kesiapan secara mental. Para tenaga pendidik, guru, wali murid sekalipun harus menyiapkan diri. Sebab, dalam pemanfaatnya, perlu ditekankan pula tentang penggunaan teknologi ini, yang hendak dicapai adalah daya belajarnya, bukan justru menggantungkan keterampilan yang dimiliki. Para siswa juga perlu dijaga kesipilinannya, adakala menggunakan alat belajar agar efisien, tapi juga harus terus mengasah keterampilan, kecerdasan, daya ingat, kepekaan sosial, kerja motorik dan hal lainnya.
Dengan demikian, nantinya penggunaan teknologi bukan menciptakan ketergantungan belaka, namun efisiensi. Ini juga tidak akan kemudian mengurangi esensi nilai pendidikan itu sendiri, seperti halnya menjadikan setiap siswa menjadi kreatif, mandiri, tanggap dan selalu mau bekerja keras.
ADVERTISEMENT
Revolusi industri 4.0 juga mempengaruhi pendidikan dimana pendidikan ini memiliki ciri pemanfaatan teknologi digital yang dikenal dengan istilah cyber system. Pendidikan semacam ini juga mampu terus mengalami proses terus menerus tanpa terbatas oleh ruang dan waktu. (Darmawan, 2018). Hal ini mulai terbukti ketika pandemi berlangsung di tahun tahun kebelakang.
sumber : pixabay.com
Pemerintah Ikut Andil
Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi nampaknya menyadari kebutuhan ini. Beberapa program unggulan mengenai teknologi pendidikan dilakukan demi terus mentransformasikan penyelenggaran pendidikan yang lebih masif, fleksibel, kekinian agar lebih optimal. Beberapa program seperti Platfrom Merdeka Mengajar, Siplah, Rapor Pendidikan, Arkas menjadi gambaran bagaimana pemerintah serius membenahi segala kekurangaan dan adaptasi teknologi dalam bidang pendidikan kita.
Tentunya selain membenahi sistem, ini juga mengandung arti bahwa percepatan tujuan pendidikan akan terus dilakukan. Pendidikan tidak hanya berfokus pada kesempatan belajar bagi siswa, tapi juga para tenaga pendidik agar bisa mengaktualisasi diri dan merelevansikan setiap metode pembelajaran.
ADVERTISEMENT
PMM menyediakan berbagai fitur yang memuat banyak inspirasi pembelajaran, rekomendasi metode sampai tukar informasi bagi tenaga pendidik dalam menyongsong pendidikan yang lebih baik lagi. Tenaga pendidikan tentu bisa menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan lapangan yang ia temui. PMM membawa semangat kesetaraan bagi semua guru tak terlepas dimana ia mengajar, akses ke PMM memberikan layanan yang luas dan materi untuk mengembangkan pembelajaran yang akan dilakukan.
Dalam merdeka belajar, model Pendidikan yang berbasis projek juga memberi keleluasaan bagi guru dan murid dalam mengisi kegiatan belajar mengajar agar tidak membosankan. Selain itu, ada juga rapor Pendidikan, merupakan sebuah platform digital yang menyediakan data komprehensif tentang kondisi pendidikan di Indonesia. Diluncurkan pertama kali pada tahun 2022, Rapor Pendidikan telah menjadi sumber informasi penting bagi para pemangku kepentingan pendidikan untuk memahami capaian dan tantangan dalam mewujudkan pendidikan berkualitas di Indonesia. (kemendikbud.go.id)
ADVERTISEMENT
Arkas yang berfokus pada digitalisasi perencanaan penyelenggaraan Pendidikan juga menjadi gambaran program kemendikbudristek yang serius terhadap adaptasi teknologi ini. Arkas yang bisa diakses oleh pihak sekolah menjadikan manajemen pengelolaan bantuan operasioanl sekolah menjadi lebih teratur. Hal ini tentu akan memudahkan pihak sekolah dalam rangka melakukan pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan yang ada. Tak seperti sebelumnya yang cenderung konvensional dan memberatkan.
Tak lupa, dalam memenuhi kebutuhan sekolah, kemendikbudristek juga menyediakan platfrom siplah untuk pengadaan barang dan jasa melalui akses kemendikbud. Ini tentu semakin menjadikan transparansi pengadaan barang dan jasa yang sekolah butuhkan.
Semoga, setiap program yang ada mampu berjalan dan terus di evaluasi keberadaannya. Kita tentu perlu mengawal hal ini. Sekian
ADVERTISEMENT