Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) & Percikan Harapan

Muhamad Ikhwan Abdul Asyir
Manajer Program Al Wasath Institute, Mahasiswa Pascasarjana Universitas Jayabaya dan Ketua DPD IMM Jawa Tengah bidang Hukum dan HAM
Konten dari Pengguna
15 Oktober 2021 14:01 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhamad Ikhwan Abdul Asyir tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Muhamad Ikhwan A. A sekarang aktif sebagai Manajer Program Al Wasath Institute
zoom-in-whitePerbesar
Muhamad Ikhwan A. A sekarang aktif sebagai Manajer Program Al Wasath Institute
ADVERTISEMENT
Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) yang mulai dilakukan pada bulan september lalu membawa angin segar di bidang pendidikan Indonesia, sebab melalui belajar tatap muka inilah tanda penyelenggaraan pendidikan kita mengarah ke arah yang lebih baik lagi. Di samping itu, Pembelajaran Tatap Muka Terbatas ini menjadi tanda bahwa angka kasus covid 19 di berbagai daerah sudah cenderung turun, menjadi hal yang menggembirakan tentunya kabar dilaksanakan PTMT ini setelah hampir dua tahun ini kita di hadapi dengan kondisi Pandemi yang mengharuskan sekolah maupun kampus melangsungkan pembelajaran melalui online atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).
sumber : https://www.shutterstock.com
PTMT memberikan Sepercik Harapan
ADVERTISEMENT
Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) yang dilakukan menjadi harapan hadirnya penyelenggaraan pendidikan yang lebih baik lagi, Sebab selain lebih efektif dalam pembelajaran, melalui PTMT ini setiap anak yang mengalami keterlambatan belajar akibat PJJ bisa mengejar ketertinggalannya. Selaras dengan hal demikian, Laeli Royani selaku Guru Agama di SD Penolih 02, Kabupaten. Purbalingga menjelaskan bahwa akibat PJJ yang dilakukan dalam waktu yang tidak sebentar, tidak sedikit siswa sekolah yang mengalami penurunan kemampuan belajar, bahkan ada siswa yang sudah beranjak kelas 3 SD kesulitan membaca akibat dampak PJJ ini, hal ini bisa diantisipasi dengan guru memberikan treatment tambahan bagi beberapa siswa lewat Pembelajaran Tatap Muka Terbatas ini, lebih jauh kata Laeli juga bahwa PTMT akan memberikan ruang yang lebih bagi guru untuk membina dan mengajarkan anak didiknya terkait akhlak dan etika dalam bersikap antara sesama murid, murid dengan guru, maupun murid dengan yang lainnya, dengan memberikan contoh secara langsung melalui interaksi yang dilakukan ketika pembelajaran tatap muka, hal semacam ini kan tidak bisa kita lakukan kalau sekolah via online.
ADVERTISEMENT
Serupa dengan Laeli, Jefri Lisaldi yang juga seorang guru di sekolah Tentangga tempat Laeli mengajar juga memberikan penjelasan terkait pengalamannya mengajar dengan PJJ dan PTMT yang mulai dilakukan. Menurut Jefri, sebenarnya PJJ ini menjadi tantangan dan Motivasi bagi guru-guru sekalian, sebab di tengah kondisi pandemi ini guru di beri tanggung jawab untuk memberikan pembelajaran kepada para siswa melalui media, lebih lengkap bagaimana memberikan penjelasan dan pemahaman kepada para siswa lewat PJJ ini adalah hal yang mengesankan dan memberi pengalaman yang baik. Artinya tidak juga semuanya jelek sebab mau tidak mau PJJ inikan aturan kebijakan yang memang harus dipatuhi dan diterapkan demi keselamatan bersama, terkait PTMT, Jefri memberikan pandangan bahwa ini bisa jadi solusi yang konkret untuk menjawab bagaimana penyelenggaraan pendidikan di kondisi kita yang sekarang sudah mulai membaik ini, kondisi penyebaran yang sudah menurun tentunya menjadi alasan dilaksanakannya PTMT.
ADVERTISEMENT
Selain itu, yang juga penting juga dalam penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka ini berbagai pihak harus mampu bekerja sama, entah pihak orang tua, guru, dinas setempat, satgas dan unsur lainnya guna menciptakan suasana yang kondusif untuk pembelajaran tatap muka secara terbatas. Lebih jauh PTMT ini semoga menjadi langkah yang baik untuk memberikan ruang belajar para siswa agar bisa lebih berkembang secara intelektual dan spiritual, dengan belajar di sekolah para siswa dapat dengan mudah dibimbing oleh guru guru bukan hanya dalam hal materi pelajaran tetapi juga lebih dari itu.
Pembelajaran Tatap Muka Terbatas yang kini dilakukan menjadi tanda dan wujud harapan kita akan hadirnya penyelenggaraan yang lebih baik lagi di mulai, pendidikan yang akan jauh lebih optimal akan tercapai melalui PTMT ini, risiko learning loss bisa segera diantisipasi bahkan di hindari, sebab dengan durasi waktu yang tidak sebentar dilakukan PJJ risiko ini bukan tidak mungkin terjadi.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari cnn 22/9/2021 bahwa menurut guru besar Universitas Islam Indonesia (UII) Edy Suandi Hamid menyampaikan learning loss secara sederhana keadaan di mana hilangnya kemampuan akademik pengetahuan atau keterampilan pada setiap peserta didik. Hal senada bahkan disampaikan oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim bahwa “Kita berisiko punya generasi dengan learning loss. Akan ada dampak permanen dalam generasi kita, terutama bagi yang lebih muda jenjangnya, learning loss terjadi karena kurangnya kualitas serta fasilitas bagi anak yang menjalankan PJJ. Sehingga akhirnya berdampak pada penurunan capaian belajar”. kompas/2/2/2021.
Selanjutnya melalui PTMT setiap siswa sekolah bukan hanya mendapat poin belajar terkait materi pelajaran belaka namun juga mendapat nilai penting bersosialisasi satu sama lain dalam kehidupan, lewat bersosialisasi ini juga kepribadian siswa yang baik akan terbentuk. Bersosialisasi dengan kawan sebaya setelah sekian lama terpisah karena pandemi akan memupuk rasa peduli satu sama lain, pelajaran sosialisasi semacam ini tentunya di dampingi dengan catatan tetap dilakukan terbatas dan penuh pengawasan protokol kesehatan. selain itu, lewat bersosialisasi inilah setiap siswa mampu menumbuhkan rasa percaya diri ketika bertemu dengan teman-temannya dan lingkungan sekolah yang sudah lama tidak dirasakannya belajar pun akan lebih menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Kita semua pasti berharap melalui PTMT, pendampingan yang masif terhadap siswa. Dan segala langkah yang ketat terkait pencegahan penularan virus ini dapat berlangsung secara berkesinambungan, kerja sama berbagai pihak yang terlibat semoga membawa warna segar akan wajah pendidikan kita. Pendidikan yang tidak hanya menghasilkan manusia yang cerdas secara keilmuan namun juga cakap secara sikap, mulia secara akhlak dan peduli keadaan bangsa ini karena mereka semua siswa yang sedang mengampu pendidikan di jenjang apa pun di tengah halangan pandemi ini adalah harapan kita semua yang akan meneruskan pangku kepemimpinan bangsa kita. Semoga Allah Mengampuni kita semua.