Konten dari Pengguna

Sosok Guru dan Pentingnya Apresiasi

Muhamad Ikhwan Abdul Asyir
Manajer Program Al Wasath Institute
25 November 2021 21:10 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhamad Ikhwan Abdul Asyir tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi guru, Gambar oleh PanJoyCZ dari Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi guru, Gambar oleh PanJoyCZ dari Pixabay
ADVERTISEMENT
Dalam dunia pendidikan, selain aturan penyelenggaraan dan sarana pendidikan, tenaga pengajar atau guru merupakan faktor utama sejauh mana keberhasilan pendidikan bisa diraih, tanpa adanya guru, menjadi mustahil bahkan pendidikan itu sendiri bisa berjalan. Guru juga merupakan cerminan kualitas pendidikan, artinya jika guru dan mekanisme mengajar dilakukan dengan baik, tujuan menghasilkan peserta didik yang berkualitas dan berkarakter bukan hal mustahil untuk dicapai.
ADVERTISEMENT
Istilah guru dalam filosofi jawa yang populer di masyarakat umum kata "GURU" diambil dari paduan dua kata yakni "digugu" dan "ditiru", di mana kalau kita jabarkan dalam bahasa Indonesia, "digugu" mengandung arti bahwa apa yang disampaikan oleh guru senantiasa harus didengarkan, diyakini, dipercayai oleh setiap peserta didiknya, dan "ditiru" memberikan arti bahwa setiap guru adalah suri tauladan yang baik atau sosok yang menjadi panutan di antara para murid bahkan masyarakat sekitar pada umumnya.
Pengertian guru menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) didefinisikan sebagai orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. Selain itu, disebutkan pengertian guru dalam dalam Undang-Undang No 14 tahun 2005 bahwa "guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah".
ADVERTISEMENT
Beberapa pengertian guru lain menurut para ahli adalah antara lain adalah ; (1) Suparlan dalam bukunya yang berjudul Menjadi Guru Efektif, guru dapat diartikan sebagai orang yang tugasnya terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua aspeknya, baik spiritual dan emosional, intelektual, fisikal, maupun aspek lainnya. dan (2) Dr. Ahmad Tafsir juga menjelaskan dalam bukunya Ilmu Pendidikan dalam Prespektif Islam bahwa guru sebagai pendidik, adalah siapa saja yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik.
Ilustrasi guru, Gambar oleh PanJoyCZ dari Pixabay
Perlunya Peningkatan Apresiasi
Selain sebagai sosok pengajar, guru secara prinsip dapat dikatakan menjadi pintu pertama munculnya para generasi penerus bangsa dan negara, bagaimana mewujudkan kecerdasan kehidupan bangsa juga ada di tangan terampil kelompok guru-guru di Indonesia. Di tingkat dasar misalnya, banyaknya sosok cendekiawan atau ilmuwan besar yang membawa kemajuan bangsa dan negara pun tidak akan muncul apabila tidak ada guru yang mulai mendidiknya dengan pengetahuan dasar semacam membaca dan menulis.
ADVERTISEMENT
Dari segi urgensi keberadaannya, guru memiliki peran sangat fundamental dan strategis dalam memberikan penghidupan ruang-ruang pendidikan. Selain itu guru adalah unsur terpenting yang mesti diapresiasi penuh dan dijunjung tinggi keberadaanya. Lebih jauh, peran guru di tingkat sekolah inilah yang mengantarkan para peserta didik bisa menggapai setiap asa dan rangkaian cita-cita sebagai generasi penerus bangsa.
Dalam kenyataan yang ada, peran serta mulia guru dalam melakukan tugas mengajar justru luput dari langkah yang bersifat apresiasif dan berbentuk penghargaan. Perhatian yang luput dari fokus membenahi persoalan kehidupan guru seolah menjadi hal biasa yang berakibat pada makin terpinggirkannya profesi guru sebagai profesi impian yang menjanjikan secara materil. Keadaan kontradiktif bahwa melakukan tugas mulia sebagai guru justru menyajikan kenyataan bahwa kehidupan guru masih sangat jauh dari kata sejahtera.
ADVERTISEMENT
Padahal, dengan perannya yang begitu penting, peningkatan kesejahteraan kehidupan guru adalah hal lumrah yang wajib dilakukan. Selain ini menjadi bentuk penghargaan setiap jasa dari tugas mulianya, menyejahterakan kehidupan guru juga merupakan bentuk apresiasi pada guru atas hiruk pikuknya melakukan melakukan pengajaran dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang unggul.
Selanjutnya, menyejahterakan guru juga memberikan kesempatan berkembang guru dengan seluas-luasnya, menyediakan instrumen dan memperluas kesempatan peningkatan kapasitas guru memberikan efek perbaikan sistem pendidikan, sebab di sela-sela tugasnya sebagai pengajar, guru di hadapi dengan kondisi kemajuan peradaban yang pesat. Langkah ini juga menjadikan guru mampu menjawab tantangan melakukan pengajaran di tengah derasnya arus perubahan zaman dan globalisasi.
Kita semua tentu paham, bahwa guru seyogyanya pahlawan yang senantiasa berdiri terdepan di medan perang melawan kebodohan, guru seakan menjadi kompas yang menunjukkan arah ke mana para generasi penerus akan memulai dan menggapai setiap langkahnya, guru adalah bentuk implementatif kebermanfaatan ilmu pengetahuan sampai di kehidupan manusia, melalui gerak-gerak guru inilah manusia mampu mengeyam pendidikan.
ADVERTISEMENT
Semoga apa yang dilakukan berbagai pihak dimulai dari pemerintah melalui peningkatan jumlah rekrutmen PNS guru, PPPK, program guru penggerak serta kebijakan lainnya mampu menjadi akselerasi kesejahteraan guru di Indonesia, di samping itu, peran serta masyarakat dalam membangun sudut pandang bahwa guru adalah profesi yang mulia dan menjadi layak sebagai cita-cita idaman juga memberikan konstruksi positif terhadap kehidupan guru-guru semuanya.
Semoga guru-guru kita senantiasa diberkahi kesehatan dan kebahagiaan. Ihdinas Shirotol Mustaqim
Oleh : Muhamad Ikhwan Abdul Asyir, Manajer Program Al Wasath Institute