Bukan KH Raden Abdullah yang Sebarkan Hizbut Tahrir di Indonesia

24 Mei 2017 18:48 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
KH Mustofa Abdullah Bin Nuh (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
KH Mustofa Abdullah Bin Nuh (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)
Ketua Yayasan Islamic Center Al Ghazaly, KH Mustofa Abdullah Bin Nuh atau yang sering di sapa Kiai Toto, menegaskan penyebaran pemahaman khilafah Hizbut Tahrir bukan dibawa oleh KH Raden Abdullah Bin Nuh. Kyai Toto menyebut Al Ustaz Abdurrahman Al Baghdadi sebagai tokoh yang membawa paham khilafah ke Indonesia untuk pertama kalinya.
ADVERTISEMENT
"Mohon jangan berlebihan, Mamak (sebutan akrab santri kepada KH Raden Abdullah Bin Nuh -red) bukan pendiri dan penyebar Hizbut Tahrir. Pendiri Hizbut Tahrir adalah Syekh Taqiyuddin An Nabhani. Sedangkan pendiri HTI saya tidak jelas siapa tapi pembawanya adalah Al Ustaz Abdurrahman Al Baghdadi," ujar Kiai Toto, di area Islamic Center Al Ghazaly, Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/5).
Kiai Toto membenarkan bahwa almarhum KH Raden Abdullah Bin Nuh bertemu dengan Al Ustaz Abdurrahman Al Baghdad bertemu di Sydney, Australia Tahun 80-an. Bahkan saking mencintai dan mengidolakan sosok KH Raden Abdullah Bin Nuh, Ustaz Al Baghdad ikut tinggal di Bogor, Indonesia.
"Tahun 80-an saat di Australia, Mamak ini sedikit kecewa dengan anaknya yang tinggal di sana, Kakanda Hamid, karena lama tidak pulang-pulang dan menikah dengan bule. Menghilangkan kekecewaan Mamak mendapatkan kenalan orang imigran arab Libanon di Australia, muslim di sana jatuh cinta dengan Mamak, nah Al Baghdadi ini kepincut dengan Mamak, ketika pulang ke Indonesia Baghdadi ikut dan diangkat jadi anak," cerita Kiai Toto.
ADVERTISEMENT
KH Mustofa Abdullah Bin Nuh (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
KH Mustofa Abdullah Bin Nuh (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)
Kyai Toto menjelaskan bahwa Ustaz Al Baghdadi sejak tinggal di Libanon telah mengenal akar Hizbut Tahrir. Ketika di Indonesia dia berusaha menyebarkan pemahaman tersebut.
"Baghdadi remaja ini sejak di Libanon sudah mengenal akar Hizbut Tahrir, di sini dia menyebarluaskan," imbuh Kiai Toto.
Semasa hidup, KH Raden Abdullah Bin Nuh merupakan sosok yang menghargai dan mempelajari semua pemahaman tentang Islam, termasuk perbedaan di dalamnya. Juga pemahaman tentang khilafah itu sendiri.
"Lahirlah Mamak dengan latar belakang sebagai sosok yang dicintai semua muslim, karena ilmunya dan pemahaman terhadap semua ajaran Islam karena ukuwah islamiyah. Wajar saja timbul statement sepihak Mamak sebagai bapaknya HTI itu tidak aneh. Tapi itu salah karena Mamak bukan penyebar pemahaman khilafah," pungkas Kiai Toto.
ADVERTISEMENT