Novel Baswedan: Aku Tak Bisa Lagi Membaca Alquran

31 Juli 2017 7:12 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
29
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Novel Baswedan. (Foto: Ikhwanul Habibi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Novel Baswedan. (Foto: Ikhwanul Habibi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Novel Baswedan begitu tegar menjalani kehidupan usai matanya disiram air keras oleh orang yang hingga saat ini belum diketahui identitasnya. Semangat Novel untuk berjuang memberantas korupsi tidak sedikitpun kendur.
ADVERTISEMENT
Namun, setegar-tegarnya Novel, dia tetap punya penyesalan. Akibat kedua matanya rusak, kini Novel tidak lagi bisa membaca Alquran.
“Saya tidak bisa lagi membaca Alquran. Saya sudah mencoba untuk membaca Alquran dengan ukuran yang lebih besar ternyata saya tidak bisa membaca dengan baik karena kurang bisa melihat,” kata Novel saat diwawancarai wartawan kumparan (kumparan.com), Ikhwanul Khabibi dan M. Rizki, Minggu (30/7) di Singapura.
Berbagai upaya telah dilakukan Novel agar tetap bisa membaca Alquran. Namun, hingga saat ini belum membuahkan hasil.
“Saya menggunakan kaca pembesar atau kacamata yang berlubang-lubang untuk fokus saya bisa membaca lebih baik. Cuma itu tidak bisa berlangsung lama. Jadi sebentar saja,” jelas Novel.
Novel Baswedan di Singapura (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Novel Baswedan di Singapura (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
Meski telah menggunakan kaca pembesar dan membeli Alquran dengan ukuran besar, ternyata Novel tetap tidak bisa membaca ayat suci itu. Penggunaan alat bantu seperti kaca pembesar ternyata malah membuat mata Novel semakin mudah lelah.
ADVERTISEMENT
“Saya tidak bisa menggunakan dalam jangka waktu yang cukup panjang karena walaupun menggunakan kaca pembesar dan membantu fokus, itu dalam tempo cukup lama membuat mata lelah,” urainya.
Meski tidak bisa lagi membaca Alquran, Novel terlihat membawa sebuah Alquran saat kami temui. Alquran itu selalu ada di tangan Novel.
Penyidik senior KPK itu menjelaskan, Alquran yang selalu dibawanya saat ke masjid adalah pemberian dari seseorang. Suatu ketika, ada seorang laki-laki yang menghampiri Novel saat menjalankan salat berjemaah di masjid. Lelaki itu kemudian memberikan sebuah Alquran untuk Novel.
“Ini pemberian, ya walaupun tidak bisa saya baca tapi masih bisa saya pegang dan saya bawa,” kata Novel disusul tawa.
Novel memang terlihat sangat tenang meski penglihatannya berkurang hingga 80 persen. Dengan bercanda, dia sedikit berkelakar soal caranya menjalani hidup saat ini.
ADVERTISEMENT
“Sekarang kalau jalan ke masjid gitu pakai kacamata hitam, ya biar keren kayak kalianlah,” ucapnya disusul tawa.
Kesulitan lain yang dihadapi Novel adalah saat banyak pesan singkat masuk ke ponselnya. Begitu banyak pesan singkat yang masuk ke ponselnya namun tidak sempat terbaca. Alasannya, Novel tidak bisa membaca tulisan melalui pesan singkat.
“Kalau ada WhatsApp masuk ke HP saya, saya minta bantu rekan yang di dekat saya untuk membacakan. Belakangan setelah saya memiliki kaca pembesar saya menggunakan itu tapi saya jarang sekali membaca karena aktivitas itu membuat saya menjadi dan waktunya juga sulit, karena tidak bisa membaca untuk waktu yang lama,” tegasnya.
Hingga saat ini Novel masih menjalani perawatan dua kali seminggu. Beberapa minggu lagi, Novel dijadwalkan akan menjalani operasi mata.
ADVERTISEMENT
-----------------------------
Saksikan wawancara eksklusif kumparan bersama Novel selengkapnya pukul 10.00 WIB pagi ini di kumparan.com, Facebook (facebook.com/kumparancom) dan Twitter (twitter.com/kumparan).