Tukang Parkir Melawan Cibir

8 Februari 2017 17:35 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kang Jack. (Foto: Kolaboraxi)
zoom-in-whitePerbesar
Kang Jack. (Foto: Kolaboraxi)
"Capek saya mendengarkan kata kata orang.” Ucapan tersebut terlontar dari Undang Suryaman alias Kang Jack. Usahanya yang ingin membuat sekolah gratis kerap dicibir oleh kerabat dan orang sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Usianya 41 tahun, kerjanya hanya seorang juru parkir di kampus Fikom Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Jawa Barat. Namun mimpi Kang Jack begitu mulia. Penghasilan Jack hanya sekitar Rp 65.000 per harinya, Rp 10.000 ia sisihkan untuk biaya operasional sekolah gratis yang dibuatnya. Meski begitu dia tetap mampu menikmati hidupnya ini.
Selama menjalani pekerjaan sebagai juru parkir, Jack tak pernah memasang tarif bagi mobil yang ia jaga. Jack hanya berharap pemberian yang ikhlas dari para mahasiswa atau dosen empunya mobil. "Saya mah ikhlas aja a' dikasih gope ya alhamdulillah berarti Allah ngasih rezeki melalui dia memang segitu," lanjut Jack.
Bangunan TK baru milik Kang Jack. (Foto:  Akbar Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bangunan TK baru milik Kang Jack. (Foto: Akbar Ramadhan/kumparan)
Sejak tahun 1992 Jack menjadi juru parkir di tempat tersebut. Berbagai pengalaman telah ia lalui sebagai juru parkir di kampus Unpad.
ADVERTISEMENT
"Berantem mah sering namanya juga hidup di jalan kalau parkir kan itu kan bisa dibilang di jalanan walau wilayahnya kampus," ujar Jack.
Dari penghasilan sebagai tukang parkir dan penghasilan dari usaha sampinganya, sekarang Jack berhasil mendirikan sekolah gratis yang bisa dinikmati orang di sekitarnya. Meski begitu jalan Jack membuat sekolah gratis tak begitu mulus, banyak orang sekitar yang kerap mencibir pria dengan empat orang anak tersebut. 
"Ya gimana caranya supaya meringankan atau membantu apabila misalkan tidak dengan materi mungkin dengan ilmunya, apabila tidak sama sekali ya gimana caranya supaya saya semangat. Ini mah enggak istri sering nangis juga ketika abis ngajar," ucap Jack.
Jack selalu mengingat pesan orang tuanya dan itulah yang menjadi pegangan hidup dia dalam menghadapi berbagai cibiran dan masalah lainya. "Orang tua berpesan meski kamu berada di mana saja di negara penuh beling pun jangan sekali-kali tinggalkan solat," ucap Jack.
ADVERTISEMENT
Dengan nasihat dan pesan dari orang tuanya tersebut, Jack dapat melawan semua cibiran dari kerabat dan orang sekitarnya. Cibiran tak akan meruntuhkan semangat pria ini untuk membantu mencerdaskan anak bangsa.
"Semua yang saya lakukan selama ini apapun yang kata orang seperti itu silahkan tapi apapun kata orang tua dan kita menjalankannya ternyata ya Alhamdulillah a' selamat saja. Ketika orang itu mencibir saya, saya beranggapan orang itu lagi sakit hatinya apabila orang itu sehat dia tidak mungkin seperti itu," tutup Jack.
Anak-anak sedang belajar di TK milik Kang Jack. (Foto: Akbar Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak sedang belajar di TK milik Kang Jack. (Foto: Akbar Ramadhan/kumparan)