Konten dari Pengguna

Dampak AEOI terhadap Kepatuhan Pajak di Indonesia: Transparansi atau Tantangan?

Ikrima Amalia Turrofiah
Mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN
13 Februari 2025 22:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ikrima Amalia Turrofiah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan pemerintah yang digunakan untuk membiayai berbagai sektor. Disisi lain, penghindaran pajak lintas batas masih menjadi masalah serius bagi banyak negara, termasuk Indonesia. Untuk mengatasi masalah ini, Indonesia telah bergabung dengan Pertukaran Informasi Otomatis Automatic Exchange of Information (AEOI) yaitu sebuah inisiatif global secara otomatis bertukar data keuangan antarnegara untuk meningkatkan transparansi dan kepatuhan pajak.
ADVERTISEMENT
Apa itu EAOI?
AEoI (Automatic Exchange of Information) merupakan bentuk kerjasama internasional di bidang pertukaran informasi dalam rangka kepentingan perpajakan, khususnya dalam rangka mitigasi terjadinya penghindaran atau penggelapan pajak dan/atau pencucian uang yang dapat mengakibatkan tereduksinya pungutan pajak di Negara tersebut (Utama & Lantara, 2017, h. 8).
Sistem ini memungkinkan otoritas pajak di berbagai negara untuk berbagi data keuangan wajib pajak yang memiliki rekening di luar negeri, sehingga mempersulit praktik penghindaran pajak. Indonesia resmi menerapkan AEoI sejak tahun 2018 sebagai bagian dari komitmen dalam meningkatkan kepatuhan pajak dan transparansi keuangan.
Dampak AEOI terhadap Kepatuhan Pajak di Indonesia
1. Meningkatkan Transparansi Perpajakan
Dengan bantuan AEOI, otoritas pajak akan memiliki akses otomatis ke informasi keuangan wajib pajak yang sebelumnya sulit diakses. Hal ini akan meningkatkan transparansi sistem perpajakan dan mengurangi kemungkinan wajib pajak menyembunyikan pendapatan dan aset di luar negeri.
ADVERTISEMENT
2. Meningkatkan Penerimaan Negara
Pengenalan AEOI akan memudahkan otoritas pajak untuk menemukan penghasilan yang tidak dilaporkan, yang dapat meningkatkan penerimaan pajak pemerintah. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) akan dapat menindak wajib pajak yang tidak mematuhi tanggung jawab.
3. Mendorong Kepatuhan Wajib Pajak
AEOI mencegah penghindaran pajak dan mendorong kepatuhan yang lebih baik. Wajib pajak sekarang menjadi lebih berhati-hati dalam melaporkan pendapatannya karena telah mengetahui risiko terkena sanksi jika ditemukan ketidaksesuaian dalam SPT yang dimiliki.
Tantangan dalam Implementasi AEOI di Indonesia
1. Pengetahuan dan Kesadaran Wajib Pajak yang Kurang Memadai
Banyak wajib pajak yang masih kurang memahami tanggung jawab pelaporan pajaknya, terutama dalam hal aset dan penghasilan yang diperoleh di luar negeri. Wajib pajak harus menerima lebih banyak edukasi dan sosialisasi untuk memahami bagaimana AEoI mempengaruhi kepatuhan pajak wajib pajak.
ADVERTISEMENT
2. Privasi dan Keamanan Data
Karena AEoI melibatkan pertukaran informasi keuangan pribadi, maka perlindungan terhadap kehilangan dan penyalahgunaan data menjadi prioritas utama. Untuk mencegah pelanggaran privasi, pemerintah harus memastikan bahwa langkah-langkah keamanan data selalu diperbarui.
3. Tidak Semua Negara Ikut Serta dalam AEOI
Terdapat peluang bagi orang-orang yang ingin menghindari pajak dengan menyimpan aset di negara-negara suaka pajak karena negara-negara tersebut belum ikut serta dalam AEOI.
4. Terbatasnya Kemampuan DJP dalam Melakukan Pengawasan
Infrastruktur yang kuat dan sumber daya manusia yang memadai sangat diperlukan untuk memproses dan menganalisis data dalam jumlah besar, meskipun AEOI memberikan akses ke data keuangan internasional. Untuk memaksimalkan pemanfaatan data yang terkumpul, DJP harus meningkatkan kemampuan teknologi dan sumber daya manusianya.
ADVERTISEMENT
Solusi dan Rekomendasi
1. Sosialisasi dan Edukasi yang lebih baik
Pemerintah harus mengedukasi wajib pajak secara lebih ekstensif mengenai konsekuensi dari AEOI dan pentingnya kepatuhan pajak.
2. Memperkuat Sistem Keamanan Data
Untuk menjamin pertukaran data keuangan tetap aman, tingkatkan keamanan siber dan infrastruktur TI.
3. Kolaborasi internasional yang lebih luas
Untuk menghilangkan celah penghindaran pajak, perluas jaringan kolaborasi AEOI ke lebih banyak negara.
Kesimpulan
AEOI berkontribusi pada peningkatan kepatuhan dan transparansi pajak di Indonesia. Pembagian data keuangan secara otomatis membuat penghindaran pajak menjadi lebih menantang. Namun, juga terdapat sejumlah kendala dalam implementasi AEOI, termasuk rendahnya kesadaran wajib pajak, keamanan data, dan kurangnya otoritas pengawasan. Pemerintah harus meningkatkan kolaborasi internasional, edukasi, dan teknologi untuk memaksimalkan manfaat AEOI dan membuat sistem perpajakan yang lebih adil dan efisien.
ADVERTISEMENT