Konten dari Pengguna

Peran Keluarga dalam Proses Perawatan Paliatif

Laylatul Qomariyah
Mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Jember
20 Oktober 2024 4:04 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Laylatul Qomariyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
perawatan paliatif adalah pendekatan yang meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
perawatan paliatif adalah pendekatan yang meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perawatan paliatif merupakan pendekatan aktif untuk mengurangi beban pasien yang menderita penyakit, terutama mereka yang penyakitnya tidak dapat disembuhkan. Tindakan terapeutik yang dimaksud antara lain menghilangkan nyeri dan keluhan lainnya, serta mengupayakan perbaikan psikologis, sosial, dan spiritual (Wati, 2019).
ADVERTISEMENT
Menurut WHO, perawatan paliatif adalah pendekatan yang meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga mereka ketika menghadapi penyakit yang mengancam jiwa dengan berupaya mencegah, menilai, dan mengelola rasa sakit serta masalah fisik, psikologis, dan spiritual lainnya. Perawatan paliatif diberikan berdasarkan kebutuhan pasien yang meliputi pengkajian menyeluruh, pemeriksaan kondisi pasien secara berkala, penanganan keluhan, pemberian dukungan psikososial, budaya dan spiritual, serta dukungan dalam menghadapi kesedihan dan duka (Nainggolan, 2020).
Keberhasilan perawatan paliatif tidak hanya bergantung pada tenaga kesehatan tetapi juga peran keluarga Foto: Pexels.com
Tujuan perawatan paliatif sendiri untuk mengurangi penderitaan pasien, memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas hidupnya, juga memberikan support kepada keluarganya. Meski pada akhirnya pasien meninggal, yang terpenting sebelum meninggal dia sudah siap secara psikologis dan spiritual, tidak setres menghadapi penyakit yang dideritanya (Wati, 2019).
Diperkirakan 40-60% kematian memerlukan perawatan paliatif, yang berarti pasien dengan berbagai masalah kesehatan yang membatasi kehidupan. Dan penderita penyakit kronis seperti penyakit kardiovaskular (38,5%), kanker (34%), penyakit pernafasan paru kronik (10,3%), HIV (5,7%), dan diabetes (4,6%) (Shatri et al.) , 2020).
ADVERTISEMENT
Diperkirakan 20 juta orang di seluruh dunia memerlukan perawatan paliatif setiap tahunnya, banyak di antaranya yaitu sebelum tahun terakhir kehidupan mereka. Kebutuhan perawatan paliatif di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah adalah 78% (Shatri et al., 2020).
Dalam konteks ini, perawat memegang peranan yang sangat penting dalam perawatan paliatif karena mereka paling lama melakukan kontak dengan pasien dibandingkan dengan tenaga kesehatan lainnya. Perawat juga mempunyai kesempatan untuk melihat perkembangan dan kondisi pasien (Nainggolan, 2020).
Keberhasilan perawatan paliatif tidak hanya bergantung pada tenaga kesehatan tetapi juga peran keluarga (Fatmiwiryastini et al., 2021). Dalam perawatan paliatif, peran keluarga dalam memberikan dukungan psikososial kepada pasien sangatlah penting. Dukungan yang dapat diberikan keluarga kepada anggota keluarga yang sakit meliputi dukungan informasional (anggota keluarga harus dapat menjelaskan keadaan pasien), dukungan emosional (anggota keluarga memberikan empati, perhatian dan kasih sayang), dukungan rasa syukur, dan anggota keluarga selalu memberikan dukungan fisik dan mental. dukungan kepada pasien, dan dukungan instrumental termasuk dukungan finansial, waktu, dan pengobatan untuk mengurangi berbagai masalah fisik yang dialami pasien dalam fase perawatan paliatif (Faida et al., 2023).
ADVERTISEMENT
Alasan mengapa peran keluarga sangat krusial dalam keberhasilan perawatan paliatif yaitu :
Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
DAFTAR PUSTAKA
Akalili, H., Andhini, D., & Ningsih, N. (2020). Gambaran dukungan keluarga terhadap perawatan paliatif pada pasien yang menjalani hemodialisis di rsmh palembang. Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA, 3(2), 327–333.
Faida, N., Hartini, S., Winarsih, B. D., & Alvita, G. W. (2023). Care Saat Discharge Planning Pada Pasien Paliatif. Jurnal Pengabdian Kesehatan, 6(1), 12–20.
Fatmiwiryastini, N. P. S., Utami, K. C., & Swedarma, K. E. (2021). Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kemampuan Melakukan Perawatan Paliatif Anak Kanker Di Rumah Singgah Yayasan Peduli Kanker Anak Bali. Coping: Community of Publishing in Nursing, 9(4), 428. https://doi.org/10.24843/coping.2021.v09.i04.p09
Kurniawan, A. R., Ilmi, B., & Hiryadi, H. (2021). Pengalaman Keluarga Merawat Pasien Kanker Di Kota Tanjung. Jurnal Health Sains, 2(2), 135–152. https://doi.org/10.46799/jhs.v2i2.112
ADVERTISEMENT
Monica, K. E., & Kaloeti, D. V. S. (2023). Pengalaman Adult-Child Caregiver dalam Merawat Orang Tua dengan Penyakit. Jurnal EMPATI, 12(5), 376–385. https://doi.org/10.14710/empati.2023.29173
Mursid, A., Haerianti, M., Harli, K., & Evidamayanti. (2024). Prinsip-Prinsip Komunikasi dalam Perawatan Paliatif dan Akhir Kehidupan. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 15(1), 28–33.
Nainggolan, et al. (2020). Hubungan pengetahuan dan sikap perawat tentang perawatan paliatif di Rumah Sakit Advent Bandung The relationship of knowledge and nurses attitudes toward palliative care at Rumah Sakit Advent Bandung. Skolastik Keperawatan, 6(1), 1–9.
Shatri, H., Faisal, E., Putranto, R., & Sampurna, B. (2020). Advanced Directives pada Perawatan Paliatif. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 7(2), 125. https://doi.org/10.7454/jpdi.v7i2.315
Wati, E. et al. (2019). Keperawatan Paliatif dan Menjelang Ajal (A. Rahmawati, S.pd (ed.)). LovRinz Publishing. https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=CCZlEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=keperawatan+paliatif+dilakukan+pada+siapa+&ots=e6MGkUt9Ym&sig=2x60MU2SyEvKxHAyAaHlHFajknI&redir_esc=y#v=onepage&q=keperawatan paliatif dilakukan pada siapa&f=false
ADVERTISEMENT