Konten dari Pengguna

Ibadah: Perintah atau Cinta? Mencari Makna di Balik Sujud Kita

Ilelli Putri
Mahasiswi Prodi Studi Agama-Agama UIN Imam Bonjol Padang
11 Juli 2025 22:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Kiriman Pengguna
Ibadah: Perintah atau Cinta? Mencari Makna di Balik Sujud Kita
tulisan ini berisi tentang apakah ibadah dijalnkan karena perintah atau karena rasa cinta.
Ilelli Putri
Tulisan dari Ilelli Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi ibadah (sumber pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi ibadah (sumber pixabay.com)
ADVERTISEMENT
Setiap hari, jutaan manusia mengadahkan tangan, menundukkan kepala, dan mengucapkan doa kepada tuhan. Tapi di balik setiap gerakan ibadah itu tersimpan satu pertanyaan: Apakah kita beribadah karena diperintahkan, atau karena cinta?
ADVERTISEMENT
Apakah kita sedang menajalankan suatu kewajiban atau sedang jatuh hati?
Dalam banyak agama, ibadah dipandang sebagai perintah Ilahi bentuk ketaatan manusia kepada tuhan.
• Dalam Islam, misalnya, sholat lima waktu adalah fardhu(wajib), dan tidak dilakukan berarti berdosa.
• Dalam Kristen, perintah untuk berdoa, beribadah, dan mengikuti ajaran Yesus juga merupakan dasar hidup beriman.
• Hindu dan Buddha mengenal konsep dharma tugas suci yang harus meraka Jalani.
Dimana ibadah adalah tidakan kepatuhan sebuah wujud tunduknya manusia kepada kehendak tuhannya.
Namun, ada pula yang memandang ibadah sebagai tanda cinta bukan sekedar kepatuhan, tapi ekspresi kasih dan rindu kepada tuhan dengan melaksankan ibadah yang ia perintahkan.
Jadi, Mengapa Kita Beribah?
Ada yang beribadah karena perintah.
ADVERTISEMENT
Ada yang beribadah karena cinta.
Ada pula yang menjalani keduanya karena tahu, cinta sejati pun kadang lahir dari ketaatan yang terus dibina dan dirawat.
Hingga pada akhirnya, ibadah bukan sekedar apa yang kita lakukan, tapi mengapa kita melakukannya. Dan ketika alasan itu tumbuh dari cinta, bukan hanya takut, maka setiap sujud pun menjadi lebih dari sekedar ritual:
Ia menjadi pertemuan, antara hati seorang manusia dan wajah tuhannya.
Ketika seseorang mulai mengenal tuhannya secara personal melalui ujian, pengalaman, ataupun renungan ibadah mereka bisa naik derajat, dari kewajiban menjadi kerinduan.
“Bukan karena harus, tapi karena ingin.”
“Bukan karena takut, tapi karena rindu.”
Ibadah karena cinta tidak meniadakan perintah, dan ibadah karena perintah bisa mengantar kepada cinta. Perintah adalah jalan, sedangkan cinta adalah tujuan.
ADVERTISEMENT
Tidak semua orang langsung mampu beribadah karena cinta. Dak tidak semua yang taat artinya munafik. Tapi jika kita terus belajar mengenal tuhan, lewat syukur, doa, ujian dan berbagai pengamatan terhadap alam secara perlahan, perintah itu akan berubah menjadi keikhlasan, dan kewajiban menjadi kebutuhan hati.
“ Yang paling indah bukan hanya sujud yang dalam, tapi alasan kenapa kita sujud begitu dalam.”