Konten dari Pengguna

Mimpi yang Terlalu Tinggi Katanya, Tapi Aku Tahu Sayapku Tumbuh

Ilelli Putri
Mahasiswi Prodi Studi Agama-Agama UIN Imam Bonjol Padang
15 Juli 2025 14:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Kiriman Pengguna
Mimpi yang Terlalu Tinggi Katanya, Tapi Aku Tahu Sayapku Tumbuh
tulisan ini menjelaskan seseorang yang mempunyai mimpi terlalu tinggi tapi diremehkan oleh orang lain, namun ia tetap yakin dengan tekadnya karna kira bisa menjadi pemimpi sekaligus pejuang.
Ilelli Putri
Tulisan dari Ilelli Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi mimpi yang tinggi (sumber pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi mimpi yang tinggi (sumber pixabay.com)
ADVERTISEMENT
“Mereka menertawakan karena tak tahu bahwa langit adalah tempatku berpijak, bukan batas yang mengekang.”
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu bermimpi begitu besar, sampai orang-orang disekitarmu menyuruhmu untuk berhenti?
Katanya “Terlalu tinggi.”
“Tidak Realistis.”
“Siapa kamu, bermimpi seperti itu?
Bagi banyak orang mimpi harus realistis, masuk akal dan "berada di tanah", tapi sebagian lainnya menjadikan mimpi justru sebagai keberanian untuk melampaui logika.
Mimpi yang besar sering kali bukan hanya menakutkan bagi kita yang menjalaninya, tapi juga bagi mereka yang menyaksikannya dari jauh. Bukan karena mereka jahat, tapi karena mereka belum pernah membayangkan apa rasanya percaya pada sesuatu yang belum terlihat.
Ketika kamu berbicara tentang impianmu mendirikan bisnis sendiri, kuliah di luar negeri, menjadi seniman, menulis buku, membangun sekolah respon yang sering didapatkan bukanlah memberi semangat, melainkan senyum tipis yang penuh ragu.
ADVERTISEMENT
Kenapa? Karena mereka menilai dari apa yang sudah ada, bukan dari apa yang bisa jadi.
Mimpi adalah milikmu. Bukan milik mereka. Maka jagalah, rawatlah, dan perjuangkan. Karena dalam prosesmu nanti, kamu akan menemukan satu hal: Yang berani bermimpi tinggi adalah mereka yang akan terbang paling jauh.
Meraka tidak melihat malam-malam kamu terbangun, air mata yang kamu sembunyikan, atau keyakinan yang kamu peluk diam-diam.
Mereka hanya melihat seorang pemimpi bukan seorang pejuang.
Mimpi yang besar memang terasa asing. Dan yang asing seringkali di anggap aneh. Tapi percayalah, semua yang tampak hari ini luar biasa dulu juga pernah diremehkan.
Wright bersaudara ditertawakan ketika bicara soal pesawat.
JK Rowling ditolak berkali-kali saat menawarkan kisah seorang penyihir cilik.
ADVERTISEMENT
Tokoh-tokoh besar dunia dulunya hanya anak-anak dengan tekad yang tak pernah mati.
Yang membedakan mereka bukan keberuntungan, tapi keteguhan untuk tetap berdiri bahkan saat dunia menyuruh mereka duduk diam.
Dunia mungkin akan bilang: “Kau tidak akan sanggup”.
Cukup balas dalam hati: “Tunggu saja”.
Tidak perlu berteriak membuktikan dirimu. Cukup melangkah. Satu hari nanti, mimpi yang dulu diremehkan itu akan berdiri tegak, dan orang-orang akan menyadari bahwa kamu bukan sekedar pemimpi, tapi kamulah sang pembuat jalan.
“ Mimpiku tinggi bukan karena aku tak tahu bumi,
Tapi karena aku tahu, aku punya sayap sendiri.
Mereka menertawakan karena tak mengerti,
Tapi aku terus melangkah, meski sendiri.
Karena langit bukan batas,
Tapi rumah yang sedang kutuju.”
ADVERTISEMENT
Jangan kecilkan mimpimu hanya agar pas di mata orang lain. Besarkan keyakinanmu, dan biarkan dunia menysesuaikan. Karena pada akhirnya, yang tertawa paling akhir .....adalah kamu.