Konten dari Pengguna

Menimbang Potensi Sektor Pertanian, Mampukah Jadi Daya Ungkit Ekonomi?

Ilham Hardina Atmaja
Hello, I am Ilham Hardina Atmaja, Bachelor of Economics from Universitas Airlangga. I have interests in Economics, Finance, Taxation and Digital. Besides that, what makes me strong is that I have good analytical & critical thinkings
4 Juni 2023 5:35 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ilham Hardina Atmaja tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pertanian di Indonesia, Lokasi: Jawa Timur (Foto: Dokumentasi Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pertanian di Indonesia, Lokasi: Jawa Timur (Foto: Dokumentasi Pribadi)
ADVERTISEMENT
Sejak ditetapkannya status pandemi akibat penyebaran virus Covid-19, dunia seakan dibuat panik akan kondisi yang ada. Pemberlakuan kebijakan lockdown skala global pada akhirnya turut mempengaruhi sektor ekonomi di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia pun menyikapi akan kondisi demikian dengan memberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) sejak bulan Maret 2020. Berbagai upaya dan kebijakan dilakukan untuk meminimalisir dampak pandemi Covid-19.
Ketika diberlakukannya kebijakan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) secara nasional, hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dalam berbagai skala, roda perekonomian di Indonesia berjalan pada kondisi yang tidak semestinya.
Pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi, hingga pada skala mikro, penurunan pendapatan pun turut terjadi. Kondisi demikian terus berjalan hingga dalam kurun waktu 2 tahun lebih.
Suasana gedung-gedung bertingkat di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Kini, dunia telah memasuki era baru, masa pasca pandemi. Geliat ekonomi sudah mulai terlihat sejak masa transisi pandemi. Beberapa sektor ekonomi mulai bangkit kembali meskipun belum pulih seperti sedia kala.
ADVERTISEMENT
Kita tahu bersama bahwa sektor ekonomi ini menjadi salah satu sektor yang turut terdampak setelah sektor kesehatan itu sendiri. Bagaimanapun, sektor ekonomi menjadi peranan penting dalam stabilitas suatu negara.
Bilamana sektor ekonomi lesu, menjadi tanggung jawab bersama bagaimana secepatnya untuk dapat mengembalikan daya ungkit ekonomi tersebut agar perekonomian dapat kembali pulih.
Jika membahas mengenai daya ungkit ekonomi, maka pemetaan pada sektor-sektor potensial yang ada menjadi kunci untuk mendorong daya ungkit ekonomi.
Petani dalam Masa Tanam, Lokasi: Jawa Timur (Foto: Dokumentasi Pribadi).
Memulihkan ekonomi secara cepat dan lebih kuat, tentu perlu usaha yang tepat. Dengan berfokus pada sektor-sektor potensial, maka dapat mempercepat pemulihan ekonomi dan membangun fondasi yang lebih kuat untuk pertumbuhan jangka panjang. Penguatan pada sektor potensial dapat memberikan dampak positif yang signifikan pada ekonomi secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Indonesia sebagai negara yang memiliki kelimpahan dan keberagaman dalam segi sumber daya alam, serta didukung dengan luasnya wilayah Indonesia, tentu memiliki potensi yang besar dalam berbagai sektornya.
Sektor pertanian menjadi salah satu sektor utama yang mendapat manfaat dari kondisi geografis Indonesia yang subur dan beragam. Menyandang sebagai negara agraris, turut menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam sektor pertanian.
Indonesia memiliki lahan subur yang luas dan beragam kondisi iklim yang memungkinkan produksi berbagai jenis tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan dalam skala besar, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan dan ekspor.

Tren Positif Sektor Pertanian

Ilustrasi lahan pertanian. Foto: Dok. Kementan
Secara historis, sektor pertanian telah menjadi kontributor penting terhadap ekonomi Indonesia. Sektor pertanian memberikan lapangan kerja bagi sebagian besar penduduk pedesaan dan memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan pangan domestik.
ADVERTISEMENT
Selama beberapa dekade terakhir, pemerintah Indonesia telah berupaya untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan sektor pertanian melalui berbagai program dan kebijakan.
Bersumber dari publikasi Badan Pusat Statistik (BPS), menyebutkan bahwa sektor pertanian memegang peranan penting dalam kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) secara nasional.
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir sejak 2018 hingga 2022, sektor pertanian menjadi kontributor terbesar kedua setelah sektor industri pengolahan. Rata-rata kontribusi setiap tahunnya sebesar 13,22% terhadap PDB Indonesia, dengan kontribusi pertanian sempit sebesar 9,82%
Ilustrasi lahan pertanian. Foto: Dok. Kementan
Besarnya kontribusi sektor pertanian tersebut, turut dibarengi dengan laju pertumbuhan setiap kuartalnya yang menunjukkan tren peningkatan sejak tahun 2018. Dalam kondisi pandemi Covid-19 tahun 2020, sektor pertanian masih mampu mempertahankan pertumbuhan yang positif.
ADVERTISEMENT
Terlihat dari laju pertumbuhan sektor pertanian secara luas tahun 2020 meningkat 1,77% dan tahun 2021 sebesar 1,84%. Demikian pula laju pertumbuhan pertanian sempit tahun 2021 meningkat sebesar 2,13%.
Mengacu dari publikasi Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia pada triwulan II/2022 mengalami pertumbuhan sebesar 3,72% (q-to-q).
Pertumbuhan terjadi pada hampir semua lapangan usaha, kecuali konstruksi yang sempat terkontraksi sebesar 6,05%. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah sektor pertanian sebesar 13,15% dan administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebesar 9,28%.
Petani memperbaiki jaring pelindung padi di persawahan Kelurahan Monjok, Mataram, NTB, Foto: Ahmad Subaidi/ANTARA FOTO
Capaian ini menegaskan bahwa besarnya kontribusi sektor pertanian tersebut memberikan satu implikasi di mana sektor ini merupakan kontributor terbesar dalam capaian Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) juga menjelaskan bahwa selama pandemi Covid-19, sektor pertanian menunjukkan pertumbuhan yang positif. Kontribusi positif sektor pertanian dalam ekonomi nasional juga ditunjukkan dalam segi produksi, pangsa, dan penyerapan tenaga kerja.
ADVERTISEMENT
Ketika sektor-sektor strategis seperti industri dan jasa terjun bebas akibat terdampak pandemi, justru sektor pertanian memiliki peran sebagai penyelamat dan tumpuan ekonomi.
Selama pandemi, resiliensi sektor pertanian tak lain karena sektor tersebut berkaitan dengan kebutuhan dasar manusia terhadap makanan sehingga masih akan dibutuhkan dan berproduksi.
Seorang petani menyulam tanaman tomatnya yang mati di Kelurahan Bayaoge, Palu, Sulawesi Tengah, Selassa (5/5) Foto: ANTARAFOTO/Basri Marzuki
Dalam aspek yang lain, capaian positif sektor ekonomi Indonesia juga dibuktikan melalui kutipan laporan yang diterbitkan oleh The Economist, tercatat ada 11 produk pertanian Indonesia yang memiliki peringkat sangat baik di dunia.
Produk lada putih dan pala menempati peringkat satu dunia. Sedangkan, komoditas minyak sawit dan karet masing-masing memiliki peringkat nomor dua dunia.
Selanjutnya beras,cokelat, dan lada hitam berada di peringkat tiga. Kopi dan total karet masing-masing duduk di peringkat empat, kemudian teh dan biji-bijian masing-masing di peringkat enam dunia.
ADVERTISEMENT

Faktor Penentu

Seorang petani menyulam tanaman tomatnya yang mati di Kelurahan Bayaoge, Palu, Sulawesi Tengah, Selassa (5/5) Foto: ANTARAFOTO/Basri Marzuki
Sektor pertanian perlu terus dikembangkan karena menunjukkan pertumbuhan yang positif di saat sektor lain justru mengalami kontraksi.
Sektor pertanian juga merupakan salah satu pendorong pemulihan perekonomian yang mampu beradaptasi dan masih dapat meningkatkan produktivitas dan tumbuh positif di tengah pandemi.
Capaian output sektor pertanian Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi daya ungkit ekonomi pasca pandemi. Berikut beberapa faktor yang dapat mempengaruhi capaian tersebut:
ADVERTISEMENT

Potensi dan Tantangan yang Harus Diperjuangkan

Ilustrasi petani gunakan cangkul. Foto: Dian Muliana/Shutterstock
Meskipun sektor pertanian di Indonesia memiliki potensi besar, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah pengembangan infrastruktur pertanian yang memadai, seperti irigasi yang baik, jaringan transportasi yang efisien, dan akses yang memadai ke pasar.
Selain itu, teknologi pertanian modern, kegiatan riset dan pengembangan, serta pelatihan petani juga penting untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi sektor pertanian.
Dalam era globalisasi, perdagangan internasional juga merupakan faktor penting dalam mengoptimalkan potensi sektor pertanian. Dengan meningkatkan ekspor produk pertanian, Indonesia dapat memperoleh devisa yang lebih besar dan memperluas jangkauan pasar untuk produk pertanian lokal.
Hal ini tidak hanya akan memberikan keuntungan ekonomi bagi negara, tetapi juga membuka peluang bagi petani dan pelaku usaha pertanian untuk mengembangkan skala produksi, meningkatkan efisiensi, dan meningkatkan pendapatan.
Petani beraktivitas di persawahan Desa Puca, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (8/1/2022) Foto: Abriawan Abhe/ANTARA FOTO
Selain itu, ekspor produk pertanian juga dapat membantu meningkatkan citra dan reputasi produk pertanian Indonesia di tingkat internasional.
ADVERTISEMENT
Dengan langkah-langkah strategis yang tepat, seperti dukungan kebijakan yang memadai, pengembangan teknologi, pelatihan petani, serta promosi perdagangan, potensi sektor pertanian di Indonesia dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan petani, keamanan pangan, dan pertumbuhan ekonomi negara.
Penting bagi pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk bekerja sama dalam mewujudkan visi yang lebih baik untuk sektor pertanian di Indonesia.
Melihat daripada potensi pertumbuhan pada sektor pertanian sendiri, ke depan dapat menjadi harapan untuk mampu mengembalikan daya ungkit ekonomi Indonesia pasca pandemi.
Buruh tani menanam padi di area persawahan Tamarunang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (16/6/2022). Foto: Arnas Padda/ANTARA FOTO
Keterlibatan semua pihak dan masyarakat untuk dapat meningkatkan produktivitas dan capaian hasil pada sektor pertanian menjadi perhatian bersama.
Bagaimanapun, kestabilan ekonomi pada dasarnya akan bertumpu pada ketahanan pangan, di mana peranan sektor pertanian menjadi kunci di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Kebijakan dan kemitraan yang berpihak kepada sektor pertanian mendukung ketahanan pangan, sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan petani, pekebun, dan peternak harus terus digalakkan.
Tentu, harapannya sektor pertanian dapat menjadi sektor tumpuan dan unggulan yang dapat mengembalikan daya ungkit ekonomi untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat.