Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Bukan Kunjungan Biasa, Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako di Indonesia
20 Juni 2023 11:56 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Ilham Bintang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Memaknai kunjungan Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako ke Indonesia (17 s/d 23 Juni), Tokoh Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Jepang (PPIJ), Senin (19/6) malam menggelar diskusi dengan sejumlah pemimpin redaksi media di Ramayana Terrace, Hotel Kempinski, Jakarta. Mereka: Rachmat Gobel (Ketua PPIJ Indonesia), Ginandjar Kartasasmita dan Yasu0 Fukuda (Ketua PPIJ Jepang).
ADVERTISEMENT
Ketiganya memimpin diskusi membahas seputar hubungan persahabatan Indonesia-Jepang yang telah menginjak usia 65 tahun. Acara diskusi dihadiri juga oleh Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Heri Ahmadi dan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji.
Dari Hati ke Hati
Jepang-Indonesia berdamai pada tanggal 20 Januari 1958 dan praktis sejak itu dijalin hubungan diplomatik kedua negara hingga sekarang. Kunjungan Kaisar Jepang dan Permaisuri ke Indonesia dimaknai oleh Gobel dan Fukuda bukan sebagai kunjungan biasa. Sangat istimewa, kata keduanya.
Pertama, Indonesia dipilih sebagai negara pertama (dari 200 negara yang menjalin hubungan diplomatik dengan Jepang) yang dikunjungi oleh Kaisar. Masa kunjungan di Indonesia durasinya pun cukup lama, selama seminggu. Itu jarang dilakukan Kaisar. Selain Jakarta, Naruhito dan Masako juga berkunjung ke Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
"Kunjungan itu menunjukkan keistimewaan kedekatan Indonesia-Jepang," kata pengusaha kondang Rachmat Gobel yang juga Wakil Ketua DPR-RI.
"Hubungan sudah taraf sehati," timpal Fukuda, mantan Perdana Menteri Jepang.
Fukuda bercerita, pihak Jepang semula tidak ingin mempublikasikan kunjungan Kaisar itu, khawatir bisa membuat iri negara lain. Setelah tiga tahun Covid-19 boleh dibilang memang itulah perjalanan pertama Kaisar ke luar negeri, dan dia tetapkan Indonesia sebagai negara pertama yang dia kunjungi.
"Dasarnya cukup kuat. Kaisar sangat menghargai hubungan erat bangsa Indonesia dengan bangsa Jepang. Hubungan itu mencapai grade tertinggi, sebab digerakkan dari hati ke hati," kata Fukuda.
"Sebelum ini Kaisar memang sempat melawat ke Inggris, tapi itu untuk melayat jenazah mendiang Ratu Inggris," tambah Fukuda.
ADVERTISEMENT
Kunjungan terakhir Kaisar Jepang -- waktu itu Kaisar Akihito-ke Indonesia terjadi 32 tahun lalu."Jadi peristiwa ini sekali dalam 30 tahun. Sangat istimewa," sambung Ginanjar Kartasasmita.
Sebagai Ketua Dewan Penasihat PPIJ, Ginanjar, menilai selama 65 tahun menjalin hubungan diplomatik Jepang-Indonesia kita tidak pernah bertengkar. Selisih paham hanya sesekali tetapi bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
"Momentum kunjungan Kaisar Jepang menandai kedua bangsa akan menapaki era baru ke depan yang memiliki bobot berbeda," kata politisi senior Partai Golkar, mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden dan mantan pelbagai jabatan menteri di era Orde Baru.
Dubes Heri Ahmadi menambahkan hubungan Indonesia-Jepang di berbagai aspek secara statistik mengalami peningkatan. Mulai dari perdagangan hingga aspek sosial. Intinya kedua bangsa saling menyukai.
ADVERTISEMENT
Ia pun menyodorkan data, tahun 2021 ada sekitar seratus orang Jepang yang menikah dengan Indonesia. Angka itu sudah meningkat 20 persen di tahun berikutnya. Heri tidak menjelaskan secara detail gender masing-masing.
Jumlah warga Indonesia juga mengalami peningkatan, sekarang sekitar 130 ribu jiwa, sebelumnya hanya seratus ribu jiwa sebelum pandemi Covid-19. Maka putusan tepat jika kedua bangsa bersepakat perayaan ulang tahun ke-65 persahabatan itu, bertema: "Satuhati". Tema itu telah diangkat menjadi theme song dengan judul sama yang dinyanyikan penyanyi terkenal Jepang Hira Akikato yang beristri artis Indonesia.
Kunjungi Kebun Raya Bogor
Presiden Joko Widodo menyambut kunjungan kenegaraan bilateral Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Senin (19/6). Menurut Jokowi kunjungan tersebut memperkokoh fondasi persahabatan antara masyarakat Indonesia dan Jepang.
ADVERTISEMENT
“Saya merasa terhormat karena Indonesia menjadi negara pertama kunjungan kenegaraan bilateral Kaisar Jepang ke luar negeri," kata Presiden dalam pernyataan persnya di Griya Anggrek, Kebun Raya Bogor.
Presiden Jokowi menyatakan fondasi yang kokoh sangat diperlukan bagi pengembangan kemitraan strategis kedua negara di situasi dunia saat ini. Presiden pun berharap kunjungan Kaisar Naruhito dan Permaisuri mampu memberikan kesan baik bagi persahabatan kedua negara. Dalam kunjungan itu, Kaisar dan permaisuri sempat diajak oleh Presiden Jokowi dan Ibu Iriana ke Kebun Raya Bogor.
Kaisar Jepang adalah pemimpin keluarga kekaisaran dan kepala seremonial negara dari sistem monarki konstitusional Jepang. Menurut sejarah, kaisar juga merupakan pemegang kewenangan tertinggi agama Shinto karena dia dan keluarganya dipandang sebagai keturunan dari dewi matahari Amaterasu yang kepentingannya juga menangani urusan keagamaan, termasuk ritual Shinto dan ritual seluruh bangsa.
ADVERTISEMENT
Saat ini, pemimpin Jepang adalah satu-satunya penguasa monarki di dunia yang gelarnya diterjemahkan setingkat dengan Kaisar. Naruhito telah berada di Takhta Krisantemum sejak dirinya dinobatkan sebagai kaisar setelah ayahnya, Akihito, turun takhta pada tanggal 30 April 2019.
Rachmat Gobel mengatakan acara diskusi itu mendadak diselenggarakan Senin malam karena Fukuda kangen bertemu para pemimpin redaksi yang hampir setiap ke Jepang tidak lupa menemuinya.
"Sekarang saya datang ke Indonesia menebus rasa kangen saya. Selanjutnya, saya tunggu lagi para wartawan diajak ke Jepang oleh Pak Rachmat Gobel," kata Fukuda menutup diskusi.