Konten dari Pengguna

Film Indonesia "Women from Rote Island" Lolos untuk Kompetisi Piala Oscar ke-97

18 September 2024 15:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ilham Bintang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
"Women From Rote Island" Lolos untuk Kompetisi. Foto: Dok. Ilham Bintang
zoom-in-whitePerbesar
"Women From Rote Island" Lolos untuk Kompetisi. Foto: Dok. Ilham Bintang
ADVERTISEMENT
Film Indonesia "Women From Rote Island" lolos seleksi untuk mengikuti kompetisi Piala Oscars ke 97 di Amerika Serikat. Komite Seleksi Oscar Indonesia yang diketuai aktor Deddy Mizwar, pada Selasa (17/9) malam memutuskan mengirimkan film karya sutradara Jeremias Nyangoen serta diproduksi Bintang Cahaya Sinema dan Langit Terang Sinema itu untuk  mengikuti ajang Piala Oscars ke-97 untuk kategori Film Fitur Internasional.  
ADVERTISEMENT
Keputusan diambil setelah komite seleksi menonton beberapa film Indonesia unggulan dan melanjutkan dengan diskusi yang mendalam. Pertunjukan khusus film dan diskusi itu dilaksanakan di bioskop MD Pictures, kawasan Kuningan Jakarta.
Sebelumnya, sekitar 16 judul film Indonesia telah diseleksi Komite sejak awal bulan. Komite Seleksi Oscar Indonesia yang dibentuk oleh pengurus Persatuan Perusahaan Film Indonesia ( PPFI) dan telah diakreditasi oleh Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS) terdiri dari para profesional serta pengamat perfilman berjumlah 9 orang, mereka adalah : Deddy Mizwar , Cesa David Lukmansyah, Edwin Nazir, Garin Nugroho, Ilham Bintang, Ratna Riantiarno, Slamet Rahardjo, ThoersiArgeswara dan Widyawati.

Sinopsis Film

Linda Adoe dari film Women From Rote Island. Foto: Dok. GoodWork Indonesia
"Women from Rote Island" bercerita tentang sebuah keluarga di Rote, Nusa Tenggara Timur, yang sedang berduka. Orpa(Merlinda Dessy Adoe) menjadi ibu tunggal dari tiga anak perempuan ketika suaminya, Abram, meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Orpa belum mau menguburkan jenazah Abram karena masih menantikan kepulangan anak perempuan sulungnya yang bernama Martha (Irma Novita Rihi). Martha merupakan seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja sebagai buruh perkebunan sawit di Malaysia.
Setelah melalui penantian panjang selama delapan hari, Martha akhirnya pulang. Namun, perawakannya berubah total. Martha terlihat depresi dan menyimpan banyak luka di tubuhnya. Martha ternyata mengalami kekerasan seksual dari majikannya di Malaysia yang dipanggil Datuk.
Alih-alih mendapatkan bantuan karena menjadi korban kekerasan, Martha justru malah menjadi korban kekerasan seksual lagi di kampung halamannya. Orpa dan keluarganya menjadi korban diskriminasi dari keluarga besarnya dan masyarakat sekitar setelah melihat perubahan perilaku dari Martha.

Indonesia Mulai Ikut Piala Oscar Sejak 1987

Opini Ilham Bintang Foto: Dok. Ilham Bintang
Indonesia mulai berpartisipasi mengikuti ajang Piala Oscar untuk kategori Film Fitur Internasional Terbaik sejak 1987. Penghargaan diberikan setiap tahun oleh Academy of Motion Picture Arts and Sciences untuk film panjang yang diproduksi di luar Amerika Serikat yang sebagian besar berisi ialog non-bahasa Inggris.
ADVERTISEMENT
Namun sejauh ini Indonesia memang belum berhasil memboyong piala bergengsi itu.  Film " Nagabonar" yang disutradarai MT Risyaf dengan pemain utama Deddy Mizwar dan Nurul Arifin merupakan film Indonesia pertama yang dikirim ke Academy Awards. Selain "Nagabonar",  film-film Indonesia yang pernah ikut berlaga di Piala Oscar antara lain "Surat dari Praha", "Turah", " Perempuan Tanah Jahanam", " Kucumbu Tubuh Indahku", " Ngeri Ngeri Sedap",  dan yang terakhir “Autobiography”.
Dalam rapat  Komsel, Deddy kembali mengharapkan dukungan dan peran aktif seluruh pihak yang terkait dengan industri film demi menyukseskan kesertaan Indonesia di Piala Oscar. Lebih khusus peran serta pemerintah yang digarisbawahi oleh aktor pemeran Nagabonar supaya membiayai   promosi film itu di ajang Piala Oscars.
ADVERTISEMENT
"Hasil evaluasi kami, dukungan promosi film di Piala Oscar paling lemah. Sulit bagi panitia untuk menarik perhatian juri dan masyarakat di ajang itu. Padahal, misi kita tidak hanya untuk memboyong Oscar, melainkan juga meletakkan film Indonesia di dalam peta film  dunia, " papar Deddy Mizwar.
Perhelatan Oscars ke-97 akan diselenggarakan pada tanggal 2 Maret 2025, disiarkan secara langsung dari Dolby Theatre di Ovation Hollywood, Los Angeles, California, Amerika Serikat, ke lebih dari 200 wilayah di seluruh dunia.