Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Jogging Pagi di Allard Park
21 Mei 2024 10:15 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ilham Bintang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Merasa tidur malam cukup, Allard Park (Taman Allard) "menggoda" pagi ini. Taman itu persis berada di seberang jalan tempat tinggal kami di Brunswick East, Melbourne, Australia. Buka jendela kamar mata langsung menumbuk papan namanya yang bersebelahan dengan salah satu pintu masuknya. Sangat menggoda. Suhu udara cukup dingin, 9 derajat celsius. Tapi halangan cuaca itu harus dilawan. Pikirkan sehat. Pikirkan udara dingin namun bersih dan sehat membersihkan paru-paru. Maka, gerak cepat ambil sepatu.
ADVERTISEMENT
Australia memang terkenal sebagai kota sejuta taman. Waktu putri bungsu kami kuliah di Perth yang membuat berkali-kali saya ke Ibu Kota Australia Barat tersebut, saya sudah kepincut dan beberapa kali menulis taman-tamannya yang memanjakan warga kota. Setiap kelurahan di sana memiliki taman yang lengkap untuk sarana berolahraga maupun rekreasi.
Ada danau dan disediakan juga tempat barbeque dengan perlengkapan memasak yang dapat digunakan secara gratis. Sambil bersantap di pinggir danau kita bisa menyaksikan ikan lumba-lumba melompat-lompat bercengkrama. Sebuah pemandangan yang mengenyangkan batin.
Apalagi di Melbourne, Ibu Kota Victoria, negara bagian Australia yang diakui salah satu tempat nyaman ditinggali di dunia. Lembaga pemeringkat kota dunia, Global Liveability Report (GLR), tiap tahun mencatat Melbourne selalu masuk top rangking 10 kota dunia paling nyaman untuk ditinggali. Tujuh tahun lalu GLR meneliti 140 kota di dunia, Melbourne di tempat kedua.
Aspek penilaiannya meliputi stabilitas, layanan kesehatan, budaya dan lingkungan, pendidikan, dan infrastruktur. Hanya Kota Wina, Austria, di atasnya.
ADVERTISEMENT
Melbourne malah pernah bertengger di top ranking selama 7 tahun berturut-turut. Namun, akhirnya posisinya dilampaui oleh Wina, tujuh tahun lalu.
Dua tahun lalu saya menulis tentang hasil penilaian GLR tentang Melbourne. GLR menyebut Melbourne merepresentasikan Benua Kanguru, baik dari ciri kepribadian warganya, modernitas, dan kebebasan yang dianut.
Melbourne terkenal dengan kopi dan masakan dengan cita rasa dan seni yang unik, hingga tak henti menjadi tujuan wisatawan dari mancanegara, dan dari waktu ke waktu.
Melbourne mendapatkan penilaian sempurna untuk aspek layanan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Sementara untuk stabilitas mendapat poin 95, dan budaya juga lingkungan di angka 98,6. Melbourne berpenduduk 5,061,000 jiwa dengan luas wilayah 9,992 km².
Tentang Allard Park
Taman Allard adalah lapangan olahraga pinggiran kota yang cukup populer karena kerap menjadi tuan rumah pertandingan kriket selama musim panas dan pertandingan Australian Rules Football (AFL) di musim dingin.
ADVERTISEMENT
Ini juga merupakan rumah bagi Moreland Sports Club, menjadikannya pusat bagi penggemar olahraga. Mereka dapat menonton pertandingan kriket dengan pemain berbaju flanel putih tradisional selama musim panas, atau pertandingan AFL selama musim dingin. Taman ini dilengkapi dengan lapangan bocce, pohon-pohon tua yang besar, dan meja piknik serta tempat duduk bagi pengunjung untuk bersantai atau menikmati permainan bocce.
Waktu terbaik untuk mengunjungi Allard Park adalah selama musim olahraga musim panas dan musim dingin saat pertandingan kriket dan AFL dimainkan. Pengunjung dapat melihat para pemain beraksi dan merasakan suasana olahraga yang unik di Melbourne.
Selain kegiatan olahraga, pengunjung Allard Park dapat menjelajahi atraksi di taman lainnya. Namanya Jones Park bersebelahan dengan Allard Park. Tadi pagi saya jogging 45 menit di area dua taman yang tembus menembus itu. Ada pengunjung berolahraga lari, ada juga yang hanya sekadar membawa anjingnya berolahraga. Di sudut Jones Park membentang sebuah bukit kecil, di kakinya sebuah lapangan basket sedang digunakan anak-anak sekolah bermain.
Begitulah tampaknya cara pemerintah Australia menjaga hubungan emosional dengan warganya. Uang pajak yang mereka tarik dikembalikan dalam bentuk fasilitas demi menunjang aktivitas masyarakat meningkatkan kualitas hidup. Bagaimana dengan pemerintah di negeri kita? Saya sarankan Anda saja yang mengomentari.
ADVERTISEMENT