Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Yusuf Kardawi, mahasiswa Teknik Sipil Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, mengembuskan napas terakhir pada Jumat (27/9) subuh pukul 04.15 di RS Bahtera Mas, Kendari. Menyusul rekannya, Randy, yang wafat kemarin. Yusuf dan Randy sama-sama korban aksi unjuk rasa mahasiswa di Kendari.
ADVERTISEMENT
Yusuf dirawat sejak Kamis malam. Kepalanya terluka akibat benturan keras. Korban sempat dioperasi namun jiwanya tidak tertolong.
Yusuf Kardawi (19 tahun) lahir di Makassar tahun 2000. Almarhum putra sulung dari lima bersaudara. Ayahnya, Ramelan (asal Raha), bekerja sebagai PNS di Dinas Kesehatan di Raha. Ibunya bernama Endang Yulida (Sengkang, Sulsel).
"Kami sangat sedih. Sangat mendalam duka kami. Namun, kami sadar, kami ikhlas, ini adalah kehendak Allah SWT. Tidak siapapun bisa menghalangi. Karena itu kami tidak akan menuntut siapapun," kata Ramelan dalam percakapannya dengan Ilham Bintang, Jumat (27/9) pagi, via telepon.
Ramelan mengetahui Yusuf korban aksi unjuk rasa Kamis (26/9). Ada yang menelpon dia. Semula dia tidak percaya. Lima hari lalu ketika pecah aksi demonstrasi mahasiswa di berbagai kota, Ramelan sempat komunikadi dengan Yusuf. Dia mengingatkan putranya supaya tidak usah ikut demo. Yusuf pun menyanggapi. Belakangan Ramelan baru mengetahui Yusuf memang ikut aksi unjuk rasa dari konfirmasi beberapa kawannya.
ADVERTISEMENT
"Saya betul-betul tidak menyangka Yusuf ikut dan jadi korban," ujar Ramelan.
Jenazah Yusuf saat ini disemayamkan di rumah duka di Raha. Ayahnya dan keluarga menjemput jenazah almarhum di Kendari. Rencananya, jenazah almarhum dimakamkan sore ini.