Konten dari Pengguna

Melongok Tenda Arafah di Kompleks TVM

14 April 2021 12:59 WIB
clock
Diperbarui 22 April 2021 11:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ilham Bintang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Melongok Tenda Arafah di Kompleks TVM
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ada yang baru di kompleks Taman Villa Meruya, Meruya Ilir, Jakarta Barat. Kompleks perumahan yang mayoritas warganya nonMuslim.
ADVERTISEMENT
Di sana, di atas tanah lokasi peruntukan Mesjid At -Tabayyun seluas 1078 M2, berdiri tenda warna putih seluas 100 M2. Lokasinya tepat berada di belakang bangunan yang selama ini digunakan sebagai kantor RW. Tenda itu didirikan oleh Panitia Pembangunan Mesjid At-Tabayyun demi memenuhi aspirasi warga Muslim di TVM yang ingin melaksanakan Ibadah Salat Tarawih selama bulan suci Ramadhan 1442 H. Tenda ini sebagai pengganti sementara bangunan Mesjid yang belum terwujud. Tenda Mesjid At-Tabayyun-begitu tenda itu dinamai oleh panitia — berdiri.
Satu hari sebelum masuk bulan Ramadhan. Senin (12/3) malam langsung bisa digunakan warga pada malam pertama Salat Tarawih. Suasana mengharukan ketika malam itu dikumandangkan azan pertama oleh Pandi, anggota sekuriti TVM. Pandi, salah satu dari 50 petugas sekuriti -- semua warga Muslim -- bersama sekurangnya 300 warga Muslim plus 500 asisten rumah tangga (ART) memang sudah lama mendambakan sarana ibadah di tempat mereka bekerja.
ADVERTISEMENT
Mengharukan karena itulah untuk pertama kalinya ada tempat salat berjemaah bagi warga Muslim di TVM setelah menanti lebih 25 tahun. Salat di dalam tenda bagi jemaahmaupun penceramah terasa seperti berada di dalam tenda Arafah, Saudi Arabia yang biasa digunakan jemaah haji menginap saat berwukuf.
Daya tampung tenda itu untuk 100 jemaah. Namun, untuk mematuhi protokol kesehatan, Ketua Panitia, H Marah Sakti Siregar membatasi hanya boleh diisi maksimal 50 % dari kapasitas yang ada.
Setiap hari, sebelum digunakan, tenda itu disemprot disinfektan. Adapun jemaah diwanti-wanti panitia menggunakan masker, dan safnya mengambil jarak minimal 1,5 meter satu sama lain. Selain Salat Tarawih, beberapa warga juga menggunakan tenda itu untuk Salat Subuh dan salat Fardu lainnya.
Adapun pembangunan mesjid Tabayyun sendiri menurut Marah Sakti Siregar akan mulai dilakukan tahun ini. " Sempat tertunda satu tahun sejak pandemi. Padahal SK Gubernur, IMB dan pembayaran penggunaan lahan Pemprov DKI itu sudah keluar sejak tahun lalu," kata wartawan senior yang kini menjadi Tenaga Ahli di Dewan Pers.
ADVERTISEMENT
Marah Sakti sekaligus meluruskan soal isu adanya penolakan oleh warga Non Muslim di sana. Menurut Marah, tidak ada satu pun warga TVM yang menentang pembangunan Mesjid At Tabayyun. Yang ada, mereka dikasih pilihan salah satu dari dua lokasi yang ada. Warga Muslim memilih lahan hijau terbuka seluas 1078 M2, sedangkan Warga Non Muslim memilih lahan yang lebih kecil 314 M2.
Lalu, masing-masing pemrakarsa dan pengusul mengurus izin masing-masing. Yang sudah disetujui Gubernur DKI adalah lahan 1078 untuk pembangunan mesjid. " FKUB -- Forum Kerukunan Umat Beragama-- Jakarta Barat juga sudah keluarkan rekomendasi untuk Mesjid At-Tabayyun.
" Tidak ada masalah, karena Pergub DKI tentang pembangunan Mesjid, hanya mensyaratkan dukungan 90 warga umat Muslim dan 60 tokoh masyarakat. Yang mendukung lebih dari itu," kata Marah Sakti.
ADVERTISEMENT