Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenang Sahabat yang Baik Hati, Jamaluddin Mahmud
28 Januari 2024 10:55 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Ilham Bintang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Catatan Ilham Bintang
Berita duka Sabtu (27/1) pagi yang saya terima sungguh menekan perasaan. Sahabat yang baik hati, Jamaluddin Mahmud, meninggal dunia satu jam lalu, pukul 08.00 WIB. Yang mengabarkan Zairin Zain, Sekjen PPFI (Persatuan Perusahaan Film Indonesia) dan Iwan Giwangkara, pimpinan AntaUmrah. Keduanya sahabat almarhum.
ADVERTISEMENT
Ya, Allah.
Dua minggu lalu, saya masih melihat Jamal, pimpinan perusahaan perjalanan haji dan umrah, Al Bilad Universal, itu tampak riang. Statusnya di Facebook hari itu menampilkan foto selfie di atas pesawat. Ia dalam perjalanan dari Dubai ke Jakarta, penerbangan lanjutan dari Tanah Suci menunaikan ibadah Umrah. Ia memang selalu terjun langsung mengawal rombongan jemaah Umrah yang diberangkatkan perusahaannya.
Saya terakhir ketemu Ustaz Jamal --begitu biasa saya sapa-- di Melbourne, Australia, awal Mei, tahun lalu. Karena hobi sama, saya menjamu Ustaz sekeluarga di resto Padang "Salero Kito" yang terkenal di Australia.
Setelah itu kami tenggelam dengan kesibukan masing-masing. Ustaz bolak balik Saudi, Eropa, dan Amerika dalam rentang waktu hampir setahun terakhir. Ustaz rajin menuliskan laporan perjalanan di laman FB. Dari situlah saya mengikuti aktivitasnya. Ditambah dengan sesekali bertukar informasi dan bercakap via media sosial.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya Ustaz Jamal periang. Dia tipikal eksekutif yang senang di lapangan. Semangat sekali. Di lapangan seperti ketemu dengan hobinya, maka ia semakin tampak sehat dan bugar. Jamal, jarang bisa ditemui di kantornya. Kalau toh masuk kantor, momennya lebih banyak dia berkumpul dengan seluruh karyawan sambil makan-makan.
Saban bepergian, tidak lupa mengupload foto-foto atau video "ritual" kulinernya yang bikin ngiler. Menurut catatan saya, dia paling sering menyantap kambing muda bakar yang dimasak di dalam tanah. Terutama ketika berada di Tanah Suci. Dalam urusan bersantap, Ustaz termasuk jagonya. Masyaallah.
Sering saya komentari begitu. Lalu, tidak lama kemudian, dia merespons terkekeh. "Ayo Bang, kapan-kapan gabung dong," sahutnya.
Ayah 5 anak itu pekerja keras. Jaringannya luas di mancanegara. Tahun 2019 saya dan istri berumroh dan merencanakan urus sendiri tanpa travel. Jamal tahu, dia tidak tega. Ia langsung kontak jaringannya di Saudi untuk menangani handling selama kami di Tanah Suci. Kami dijemput dengan protokol VVIP, pakai pengawal dan mobil limousin menunggu di tangga pesawat.
ADVERTISEMENT
Urusan Imigrasi dan Custom mereka juga tangani, kami tinggal duduk manis di lounge tamu-tamu kerajaan. Stafnya di Makkah mengatur perjalanan kami juga ke Madinah dengan kereta cepat: "The Haramain High Speed Railway" yang waktu itu baru beroperasi.
Sebelum itu, saya ingat, waktu mampir liburan di Turki dari trip Eropa, Jamal juga turun tangan. Kebetulan waktu itu dia sedang di Turki. Karena tahu saya baru pertama kali menginjak Istanbul, Jamal menyediakan mobil berikut guide, tiket pesawat ke Cappadocia dan menginap dua malam di hotel di dalam gua. Kalau Jamal sukses pastilah karena sikap kepeduliannnya kepada jemaah dan kepada sesama kawan turut berkontribusi.
Seperti disebut, Jamal selalu terjun langsung mengawal turnya di mancanegara, dan juga rutin mengunjungi 42 cabang Al Bilad Universal di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Maka kita bisa paham mengapa Jamal butuh asupan gizi makanan yang baik untuk jaga stamina.Tiap berkeliling daerah Indonesia, tinggal menunggu postingan Jamal di media sosial tentang temuan berbagai makanan khas daerah.
Terdampak pandemi
Aktivitas Al Bilad Universal memang meningkat pesat setelah Pandemi Covid 19. Tuhan seperti menebuskan langsung ketertinggalan hampir tiga tahun usaha vakum karena wabah Covid 19.
Pandemi Covid-19 jelas berdampak pada bisnis perusahaan travel Jamal. Saudi menutup kunjungan umrah sejak 27 Februari 2020. Baru dibuka Desember 2022, itupun dengan berbagai protokol kesehatan yang amat berat dan tidak nyaman bagi jemaah.
Tetapi Jamal tidak menyerah, tetap memelihara semangat. Perusahaannya juga memberangkatkan jemaah haji baik reguler maupun Furoda (calling visa).
ADVERTISEMENT
"Setelah pandemi Alhamdulillah sudah memberangkatkan sekitar 4 ribu jemaah," cerita Jamal waktu bertemu di Melbourne.
"Ya, resepnya bersabar, Bang," sahut dia ketika saya tanya.
Jamal hanya sempat kesal karena pernah ada oknum yang mencatut nama travelnya untuk menipu puluhan jemaah umrah di daerah.
"Untung pelakunya cepat tertangkap polisi, sekarang sudah dipenjara. Oknum itu perempuan, jahatnya minta ampun. Dia kumpulkan dana jemaah mengatasnamakan perusahaan kami lalu uangnya dibawa kabur," cerita Jamal.
Itu yang menjadi salah satu alasan ia rutin mengunjungi cabang-cabang Al Bilad Universal. Setelah kejadian itu, Jamal mengimbau masyarakat supaya mendaftar kepada travel resmi yang memiliki izin resmi dari kementerian agama RI.
Ustaz Jamal Albilad wafat dalam usia 54 tahun. Meninggalkan istri dan lima anak. Jenazah almarhum dikebumikan Sabtu (27/1) petang di TPU Kober, Pondok Gede, Bekasi. Aktor terkenal Deddy Mizwar dan Zairin tampak di antara ratusan pelayat
ADVERTISEMENT
Khalid, putra sulungnya, bercerita di pemakaman. Ayahnya 10 hari dirawat di RS karena kecapekan sepulang perjalanan Umrah. "Tapi dia nggak tahan berada di RS. Selalu minta pulang," kata Khalid.
Ustaz Jamal merengek minta pulang hari Sabtu. Keluarga lalu menyiapkan kepulangan. Sejak subuh dia bangun. Minta bantuan suster untuk bersih-bersih, sekalian berwudhu untuk Salat Subuh. Sekitar tiga jam kemudian Ustaz Jamal menghadap Ilahi Rabbi. Ia pulang untuk selama-lamanya. Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun. Selamat jalan, Ustaz. Semoga Husnul Khotimah.