Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menikmati Libur Hari Minggu di St Kilda Market Melbourne
10 Maret 2019 17:54 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
Tulisan dari Ilham Bintang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Catatan Ilham Bintang
Satu lagi tempat yang sayang anda abaikan jika berkunjung ke Melbourne, Australia. Namanya St Kilda Market. Salah satu objek wisata bagi turis dan warga Melbourne untuk melepas lelah.
ADVERTISEMENT
St Kilda Market hanya buka setiap hari Minggu, dari pagi sampai petang, menempati trotoar jalan sepanjang satu kilometer. Di situ berdiri kios atau tenda para pedagang menjajakan semua produk kerajinan tangan khas Melbourne.
Aneka kebutuhan masyarakat yang dibuat dengan tangan. Jaket, topi, lukisan, gelas, piring, aksesoris, dan aneka t-shirt yang dilukis langsung pelukisnya. Ada juga yang menjajakan madu dan camilan kerupuk hingga kacang-kacangan.
St Kilda terbagi atas tiga area. Area pertama, di trotoar jalan raya yang diisi para pedagang.
Area kedua, berupa taman, tempat bermain anak-anak yang dikawal keluarganya. Saya sempat melihat ada lapangan golf mini buat bermain anak-anak. Satu orang dikenakan bayaran 20 dolar Australia (sekitar Rp 200 ribu) jika memanfaatkan sarana bermain di area itu.
ADVERTISEMENT
Area ketiga, kawasan pantai. Di area itulah pengunjung dapat menikmati beragam aktivitas pantai, seperti bola voli atau kriket pantai, atau sekadar berjalan kaki santai.
Suasana sekitar St Kilda mengingatkan pantai di Cannes atau Nice, Prancis. Deretan bangunan di sekitarnya indah. Apalagi dalam suhu udara sejuk, 23 derajat Celcius.
Ketika kami tiba di sana pada Minggu siang (10/3), tiga tempat itu sudah dipenuhi pengunjung. Namun, saya melihat pengunjung lebih tertarik menikmati suasana indah yang diliputi cuaca dingin.
Tenda pedagang juga banyak. Namun sejauh pengamatan, lebih banyak mereka cuma cuci mata. Tenda yang paling banyak mendapat pembeli adalah tenda penjual madu yang ditawarkan dengan potongan harga. Ada Madu Manuka yang terkenal khasiatnya.
ADVERTISEMENT
Lokasi St Kilda hanya enam kilometer dari Central Business District (CBD) Melbourne. Merupakan bagian dari City of Port Phillip yang mencakup pinggiran Kota Port Melbourne dan South Melbourne.
St Kilda Beach mengitari pesisir Port Phillip Bay, pantai berpasir putuh dengan jalan berpapan panjang, dan deretan pohon palem.
Suku Boon Wurrung
Suku Boon Wurrung dari Bangsa Kulin merupakan pemilik tradisional wilayah St Kilda kini berada. Dulu, mereka menamai kawasan itu Euroe Yroke.
Bukti-bukti gaya hidup kuno mereka masih bisa didapati di seluruh St Kilda. Misalnya, tempat digelarnya pertemuan suku zaman kuno di ‘Corroboree Tree', pohon gum merah yang sangat tua di St Kilda Junction.
Menurut catatan, St Kilda dinamai oleh Inspektur La Trobe. Setelah La Trobe mengamati perahu berjuluk ‘Lady of St Kilda' membuang sauh di pantai ini pada tahun 1841.
ADVERTISEMENT
Sepanjang era 1900-an, St Kilda menjadi kawasan pinggir kota yang diminati kalangan elite Melbourne. Banyak rumah megah bak istana dibangun di sepanjang perbukitan dan tepi perairannya. Pesisir pantainya menjadi zona hiburan Melbourne dengan dibukanya Luna Park di tahun 1912.
Luna Park waktu itu merupakan taman hiburan terbaru dan terbesar di dunia pada zamannya. Luna Park masih beroperasi hingga hari ini. Pengunjung bisa menikmati naik roller coaster dan permainan arcade.
Distrik Merah
Setelah Perang Dunia II, St Kilda sempat menjadi distrik 'merah' di Melbourne. Kemudian pada dekade 1960-an, tempat ini terkenal dengan gaya bohemianya. Itu yang menarik perhatian seniman serta musisi muda memanfaatkan hunian murah di sana. Pinggiran kota ini masih mempertahankan gaya alternatifnya sampai sekarang.
ADVERTISEMENT
Jalan utama di St Kilda adalah Fitzroy Street. Area ini dilalui jalur trem dari berbagai penjuru kota. Gratis.
Di jalan inilah—di seberang tenda pasar tadi—berderet kedai minum luar ruangan, kafe, dan restoran yang menyajikan beragam hidangan yang memamerkan warisan multi budaya Melbourne. Perkumpulan kafe Acland Street pertama berkembang dengan masuknya pendatang Eropa kosmopolitan di era 1950-an. Warisan itu masih dapat terlihat dari toko kue, kafe, dan toko desainer bergaya Eropa.
Selain itu, juga terdapat pemandian air asin bernama St Kilda Sea Baths. Yang orisinil dibuka di samping St Kilda Pier pada tahun 1931, dan hingga sekarang pengunjung dapat berenang di kolam air asin yang sudah dipugar di bangunan bersejarah ini.
ADVERTISEMENT
Di sepanjang Marine Parade terdapat St Kilda Marina. Para penduduk setempat menambatkan kapal mereka. Kita dapat bergabung dengan pelayaran memancing atau menikmati hidangan sari laut segar di restoran.
Palais Theatre
St Kilda juga menjadi tempat berdirinya beberapa teater Melbourne ternama, seperti Palais Theatre yang megah, Barkly Theatre, dan National Theatre, pusat dari National Theatre Ballet School dan National Theatre Drama School. Siang itu, Palais Theatre beroperasi menayangkan film. Sejumlah pengunjung terlihat antre untuk membeli karcis menonton film. Ingin merasakan "sensasi" nonton film di bioskop bersejarah.
Esplanade Hotel yang sudah berusia 130 tahun juga merupakan warisan sejarah Melbourne. Salah satu tempat pertunjukan musik terbaik di Australia yang menampilkan aksi band musik setempat.
ADVERTISEMENT
St Kilda juga menggelar banyak festival dan acara sepanjang tahun. Festival St Kilda adalah salah satu ajang musik utama di Australia yang dihadiri oleh lebih dari 400.000 orang. Tempat ini juga dekat dengan Albert Park Lake, tempat penyelenggaraan Formula 1 Grand Prix Australia.