Tiada Lagi Ali Shahab

Konten dari Pengguna
25 Desember 2018 17:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ilham Bintang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wartawan Senior, sastrawan, dan sineas, Ali Shahab, wafat pada Selasa (25/12). (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Wartawan Senior, sastrawan, dan sineas, Ali Shahab, wafat pada Selasa (25/12). (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Selamat jalan Bung Ali.
Barusan, dapat kabar dari keluarga sahabat kita seorang wartawan, sastrawan, dan sineas terkemuka Ali Shahab, telah dipanggil menghadap Ilahi Rabbi oleh pemiliknya yang sah, Selasa (25/12). Innalillahi Wainnailaihi Rojiun.
ADVERTISEMENT
Saya mengenal Ali puluhan tahun. Seumur professi sebagai wartawan. Perkenalan pertama tentu saja melalui novel-novelnya, berlanjut pada karya film dan sinetron.
Ali termasuk pelopor sinema elektronik atau sinetron. Tak cuma bikin sinetron yang master piece seperti 'Rumah Masa Depan'. Tapi ia juga merintis pembentukan organisasi rumah produksi, ARPI (Asosiasi Rumah Produksi Indonesia).
Perjuangannya all out di dunia sinetron. Ali juga yang memulai membangun studio alam besar di kawasan Cipanas, Jawa Barat.
Ali Shahab. (Foto: Twitter/@HasyimKoeswoyo)
zoom-in-whitePerbesar
Ali Shahab. (Foto: Twitter/@HasyimKoeswoyo)
Pada 1994-1999 kami sama-sama menjadi pengurus Panitia Tetap Festival Sinetron Indonesia. Ali Ketua Bidang Penjurian, saya Ketua Bidang Humas. Kerjasama dua bidang ini erat sekali. Ali lah yang meletakkan kriteria penilaian. Termasuk memilah-milah jenis sinetron dengan berbagai istilah teknis yang menjadi bagian keahliannya.
ADVERTISEMENT
Saya tinggal mensosialisasikan pengertian-pengertian itu pada masayarakat luas. Kriteria peninggalannya hingga sekarang masih digunakan oleh berbagai festival yang melombakan sinetron.
Ali seniman pekerja serius dan keras. Banyak sineas yang eksis sekarang ini pernah belajar padanya.
77 tahun
Ali Shahab (lahir di Jakarta, 22 September 1941; umur 77 tahun) adalah seorang wartawan dan sutradara senior Indonesia. Karyanya yang terkenal adalah sinetron 'Rumah Masa Depan' yang ditayangkan di TVRI pada era 1980-an. Selain itu, ia juga menulis beberapa novel remaja bernuansa Islami.
Film-filmnya
* Beranak dalam Kubur (1971), dibintangi oleh Suzanna.
* Bumi Makin Panas (1973), dibintangi oleh Suzanna.
* Napsu Gila (1973), dibintangi oleh Suzanna.
* Rahasia Perawan (1975), dibintangi oleh Tanty Yosepha, Robby Sugara, dan Yati Octavia.
ADVERTISEMENT
* Ranjang Siang Ranjang Malam (1976), dibintangi oleh Tanty Yosepha dan Robby Sugara.
* Gaun Hitam (1977), dibintangi oleh Tanty Yosepha.
* Napas Perempuan (1978), dibintangi oleh Roy Marten dan Rory Anna.
* Pulau Cinta (1978), dibintangi oleh Suzanna.
* Detik-Detik Cinta Menyentuh (1981), dibintangi oleh Tanty Yosepha, Robby Sugara, Rano Karno, dan Christine Panjaitan.
* Manusia Enam Juta Dolar (1981), dibintangi oleh Eva Arnaz dan Warkop.
* Gadis Bionik (1982), dibintangi oleh Eva Arnaz.
* Cemburu Nih Yee... (1986), dibintangi oleh Rani Zoraya dan Nia Zulkarnaen.
* Misteri Sumur Tua (1987), dibintangi oleh Tanty Yosepha.
* Kisah Anak-Anak Adam (1988), dibintangi oleh Dewanty Bauty.
Rumah Duka
Jalan Kembang V Nomor 103 Rt 04, Rw 02, Jakarta Pusat, dekat Masjid Habib Ali Kwitang.
ADVERTISEMENT