Warning BMKG Jepang Saat Santap Siang di Negeri Sakura

Konten dari Pengguna
26 Oktober 2019 8:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ilham Bintang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilham Bintang. Foto: Dok: Dimas Prahara/kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Ilham Bintang. Foto: Dok: Dimas Prahara/kumparan.
ADVERTISEMENT
Catatan Ilham Bintang
Seusai mengunjungi markas Komatsu di Chiba, Jepang, rombongan “Enjoy Tokyo Bareng Astra” yang diikuti puluhan pimpinan redaksi media pers Tanah Air lanjut bersantap siang di restoran New Otani Hotel, Jumat (25/10). Menunya bento, tapi bukan itu yang mau dibahas, melainkan ketegangan saat semua ponsel rombongan dan tamu restoran secara serempak tanpa komando mengeluarkan dering.
ADVERTISEMENT
Dering peringatan dari BMKG Jepang. Disusul dengan dengan penampakan notifikasi huruf kanji Jepang di ponsel. Mendy pemandu trip yang memberi tahu, itu warning dari BMKG Jepang. Gempa? Badai angin?
Saat mengunjungi markas Komatsu di Chiba, Jepang. Foto: dok. pribadi
Topan Hagibis
Sejak pagi, Tokyo memang diguyur hujan deras. Ramalan BMKG hujan akan turun sampai pukul 8 malam. Alarm tadi memicu ingatan kolektif pada kejadian dua pekan lalu di Jepang. Beberapa wilayahnya porak-poranda diamuk Topan Hagibis. Ya, baru dua pekan silam kejadian itu.
Topan ini paling mengerikan bagi warga Jepang. Pada kejadian tahun 1958 Hagibis menyebabkan tanah longsor di Kanto dan membanjiri Sungai Kano di Prefektur Shizuoka. Tercatat 888 orang tewas dan 381 lainnya hilang.
Seperti dikutip dari Meteorological Agency di Jepang yang dua pekan lalu memberi keterangan (10/10): Topan Hagibis --badai ke-19 musim ini--sudah masuk ke wilayah Tokai dan Kanto. Angin kemudian bergerak ke utara melalui Tohoku.
ADVERTISEMENT
Topan itu yang dianggap setara dengan badai Kategori 4 pada skala lima, membawa angin kencang dan hujan lebat merata di Negeri Sakura.
Gangguan transportasi besar juga terjadi selama pekan itu. East Japan Railway Co. mengumumkan mereka menangguhkan banyak perjalanan kereta. Jalur Shonan-Shinjuku, misalnya, ditutup sepanjang hari bersamaan dengan rute utama lainnya, termasuk Chuo, Yamanote, Saikyo, dan Keihin Tohoku.
Suasana di Tokyo yang terlihat dari markas Komatsu di Chiba, Jepang. Foto: dok.pribadi
Sementara itu, Central Japan Railway Co. (JR Central) mengatakan membatalkan semua layanan shinkansen antara Tokyo dan Nagoya sepanjang Sabtu. Sedangkan, West Japan Railway Co (JR West) menangguhkan perjalanan antara Shin-Osaka dan stasiun Okayama.
Pasar swalayan waralaba Ito Yokado mengatakan akan menutup 124 gerai di Tokyo, Kanagawa, Chiba, Saitama, Ibaraki, Gifu, Shizuoka, dan prefektur Aichi sepanjang Sabtu.
ADVERTISEMENT
Toserba Isetan Mitsukoshi Holdings melakukan hal serupa, toko-toko mereka di Shinjuku, Ginza, dan Ebisu akan ditutup pada Sabtu. Tak hanya itu, taman bermain Tokyo Disneyland dan Tokyo DisneySea, tak beroperasi pada hari yang sama. Ini adalah pertama kalinya sejak gempa besar Jepang Timur terjadi pada 2011.
The show must go on
Saya dan beberapa pimpinan redaksi saat berada di Tokyo. Foto: Dok. Pribadi
Agenda Trip “Enjoy Jepang Bareng Astra” yang dipimpin Pongky Pamungkas tetap berlanjut setelah dapat konfirmasi mengenai warning tadi. Di Jepang, warning seperti biasa. Saat hujan yang diprediksi bakal mengguyur lama, petugas BMKG mereka akan aktif memberi informasi lewat notifikasi di seluruh ponsel. Ponsel siapa saja yang berada di Jepang.
Malamnya, saat rombongan tiba kembali di hotel, Mendy meng-update informasinya. Beberapa ruas jalan di Tokyo ditutup. Termasuk akses ke bandara Narita. Masya Allah. Bagaimana ini? Esok (Sabtu) petang rombongan akan kembali ke Tanah Air. Apakah penutupan akses itu akan berlanjut esok? Mendy cuma menyuruh berdoa.
ADVERTISEMENT
“Sudah. Baiknya besok saja kita bahas, “ kata Karni Ilyas. Nada suara host ILC TVOne itu menyiratkan kecemasan, namun sebagai orang tua dia tetap berusaha memelihara semangat. Menjaga mental rombongan.
Pemandangan di malam hari saat Tokyo diguyur hujan. Foto: dok. pribadi
Terus terang saya paling cemas. Hari Minggu (27/10) siang di Jakarta ada syukuran khitanan Raihan, cucu keempat saya. Saya putuskan malam itu kembali ke kamar untuk istirahat. Membatalkan ikut agenda kawan melanjutkan mengeksplore Tokyo.
“Topan Hagibis tidak ada Daeng, sudah lewat. Penutupan beberapa akses jalan termasuk ke Narita malam ini terjadi karena beberapa ruas jalan terkena banjir, “ jelas Ari Kurniawan, warga kita yang sudah 14 tahun tinggal di Jepang.
Ari asal Tamalanrea, Makassar ini, bekerja di perusahaan Jepang, TDK Corporation. Penjelasan Arif yang saya kontak semalam, melegakan. Saya pun bisa cepat berangkat tidur.
ADVERTISEMENT
“Trip Enjoy Jepang Bareng Astra” yang diikuti 22 pemimpin redaksi media Nasional tiba di Tokyo, Rabu (23/10). Mereka, antara lain, Karni Ilyas, Suryopratomo, Primus Dorimulu, Arifin Asydhad, Rosiana Silalahi, Timbo Siahaan, Nezar Patria, Toriq Hadad, Arief Zulkifli, Herry Trianto, Uni Lubis, Muhammad Ihsan, Budiman Tanuredjo, Medyatama, Sapto, Metta Dharmasaputra, Djaka Susila, Ardian Taufik. Dari Astra: Pongky Pamungkas, Riza Deliansyah, Boy Kelana, dan Wisnoe.
Trip empat hari di Tokyo sudah diagendakan lama. Di luar dugaan ternyata bersamaan dengan momentum pelantikan anggota Kabinet Indonesia Kerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. Informasi sekaligus pembahasan anggota kabinet di-update dari Tokyo. Di atas bus maupun saat di warung kopi. Tetap seru memicu diskusi.
Kondisi jalanan di Tokyo saat diguyur hujan deras. Foto: Dok. Pribadi
Jalanan di Tokyo nampak lengang karena diguyur hujan. Foto: dok.pribadi
Saat menikmati makan malam bersama rombongan “Enjoy Tokyo Bareng Astra”. Foto: dok. pribadi