Konten dari Pengguna

Memahami Integritas Profesional Dan Malpraktik Dalam Dunia Medis

ilham maulana Pramudya
Mahasiswa di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga
2 Januari 2025 8:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ilham maulana Pramudya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto oleh RDNE Stock project: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-dengan-kemeja-lengan-panjang-putih-memegang-pena-biru-6129043/
zoom-in-whitePerbesar
Foto oleh RDNE Stock project: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-dengan-kemeja-lengan-panjang-putih-memegang-pena-biru-6129043/
ADVERTISEMENT
Dunia kesehatan tidak hanya berbicara tentang pengobatan dan penyembuhan, tetapi juga tentang tanggung jawab moral dan profesional yang besar. Dua aspek penting yang perlu kita pahami adalah integritas profesional dan malpraktik medis, yang keduanya memiliki dampak langsung pada keselamatan dan kesejahteraan pasien.
ADVERTISEMENT
Pentingnya Integritas Profesional dalam dunia kesehatan
Menurut World Health Organization (WHO, 2019), integritas profesional merupakan komitmen untuk menjaga standar etika dan moral yang tinggi dalam praktik kesehatan. Di Indonesia sendiri, Kementerian Kesehatan (2020) menekankan bahwa integritas profesional tidak hanya tentang menjaga standar etika, tetapi juga memastikan bahwa setiap pasien mendapatkan perawatan terbaik yang memungkinkan.
Memahami Malpraktik dan Konsekuensinya
Malpraktik medis bukanlah hal yang bisa dianggap ringan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, tindakan kelalaian medis yang mengakibatkan kerugian pada pasien dapat dikenakan sanksi serius. Jika mengakibatkan luka berat, pelaku bisa dipidana penjara hingga 3 tahun atau denda maksimal Rp250 juta. Lebih parah lagi, jika menyebabkan kematian, ancaman pidananya mencapai 5 tahun atau denda hingga Rp500 juta.
ADVERTISEMENT
Tantangan dan Solusi dalam Praktik Kesehatan
Menurut Jurnal Kesehatan Masyarakat (2020), dunia kesehatan menghadapi berbagai tantangan yang dapat memicu terjadinya malpraktik, seperti:
- Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan
- Minimnya sumber daya dan fasilitas
- Tekanan waktu dan beban kerja yang berlebihan
- Kurangnya pengawasan dalam praktik kesehatan
Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan beberapa solusi konkret seperti peningkatan kompetensi tenaga kesehatan, perbaikan fasilitas, penguatan sistem pengawasan, dan peningkatan komunikasi antar tenaga medis.
Kasus Nyata: Pembelajaran dari Tragedi
Sebagai gambaran nyata, pada tahun 2019 terjadi sebuah kasus di RSUP Persahabatan Jakarta yang berakhir tragis. Seorang pasien berusia 35 tahun meninggal dunia setelah menjalani operasi jantung yang dilakukan tanpa pemeriksaan menyeluruh. Kasus ini menjadi pengingat pentingnya kehati-hatian dan kelengkapan prosedur dalam tindakan medis.
ADVERTISEMENT
Pencegahan Malpraktik
Untuk mencegah malpraktik, tenaga kesehatan perlu menghindari berbagai kesalahan umum seperti:
- Kesalahan diagnosis atau keterlambatan diagnosis
- Pemeriksaan yang tidak lengkap
- Kesalahan teknis dalam pembedahan
- Kesalahan dosis obat
- Kegagalan komunikasi
- Pemantauan pasien yang tidak memadai
Melalui pemahaman yang lebih baik tentang integritas profesional dan risiko malpraktik, diharapkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia dapat terus meningkat, dengan mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan pasien sebagai prioritas utama.
Referensi :
1. World Health Organization (WHO). (2019). Integrity in Health Care.
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pedoman Integritas Profesional dalam Pelayanan Kesehatan.
3. Jurnal Kesehatan Masyarakat. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Integritas Profesional dalam Pelayanan Kesehatan.
ADVERTISEMENT
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.