Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Tantangan Analis Medis di Era Kecerdasan Buatan (AI) dalam Diagnosis Penyakit
4 Januari 2025 17:18 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ilham Saeful Rahman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Laboratorium medis merupakan pusat utama dalam diagnosis, penelitian, serta pengobatan bebagai macam penyakit. Perkembangan teknologi menawarkan banyak sekali manfaat di bidang kesehatan khususnya di ranah diagnosis suatu penyakit. Kecerdasan buatan (AI) menjadi bukti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adanya perkembangan iptek, laboratorium medis mengalami revolusi yang memungkinkan proses diagnosis lebih cepat, tepat, dan efisien. Di balik gempuran AI dalam mengdiagnosis penyakit, peran Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM/ analis medis) masih vital dan menjadi tantangan tersendiri dalam menghadapi kehadiran AI di bidang kesehatan.
ADVERTISEMENT
Analis medis memiliki peran dan tanggung jawab dalam memepersiapkan, memproses, dan menganalisis berbagai macam sampel dari tubuh manusia. Keahlian analis medis dalam mengoperasikan berbagai macam alat laboratorium dalam mengidentifikasi biomarker atau gejala penyakit dapat membantu dokter dalam mendiagnosis dan penanganan yang tepat. Perkembangan iptek dapat mempermudah analis medis dalam mengidentifikasi suatu sampel. Namun, adanya AI menjadikan peran analis medis lebih kompleks. Seperti halnya, AI dapat mengidentifikasi suatu kelainan yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia. Hal tersebut tentunya dapat membantu dalam mendiagnosa suatu penyakit tetapi bisa jadi tantangan tersendiri bagi analis medis di laboratorium. Meskipun AI dapat mendiagnosis suatu penyakit dengan cepat, tepat, serta efisien, keahlian manusia dalam mendiagnosis suatu penyakit tetp diperlukan. Seorang analis medis harus bisa memastikan bahwa data yang diperoleh dari AI dapat diinterpretasikan dengan baik dan bisa diterjemahkan dalam konteks klinis.
ADVERTISEMENT
Dibalik tawaran manfaat yang diberikan oleh AI, ada beberapa hal yang menjadi perhatian khusus penggunaan AI khususnya dalam dunia kesehatan. Dilansir dari Artificial Intelegence Center Indonesia (AICI) ada beberapa tantangan dalam implementasi AI di penelitian medis diantaranya integrasi dengan sistem yang sudah ada, keamanan dan privasi data, serta regulasi dan etika. Hal tersebut tentunya menjadi tantangan yang harus diperhatikan di samping manfaat dari AI.
Adanya tantangan dalam implementasi AI di dunia kesehatan tentunya mengahruskan tenaga kesehatan bisa menyempurnakan kehadiran dari AI. Seperti halnya di laboratorium AI dapat mendiagnosis penyakit dengan waktu yang efisien dan akurat. Namun, adanya AI di laboratorium juga mengharuskan analis medis bisa menguasai penggunaan AI dalam mendiagnosis suatu penyakit. Di sini lah harus ada kolaborasi antara keahlian manusia dengan mesin. Tantangan terbesar dari kolaborasi adalah menyeimbangkan anatara peran manusia dan mesin. Meskipun AI dapat mendiagnosis penyakit dengan cepat, tepat, serta efisien, keputusan klinis ada pada manusia. Oleh karena itu, analis medis memiliki peran yang sangat penting dalam verifikasi, interpretasi, dan konfirmasi hasil diagnosis. Tidak hanya pengguna tetapi juga harus menjadi pengawas untuk memastikan cara kerja AI dapat bekerja dengan sesuai.
ADVERTISEMENT
Kecerdasan buatan atau AI banyak sekali menawarkan banyak sekali manfaat khususnya dalam bidang kesehatan. AI dapat meminimalisir risiko dalam proses diagnosis. Meskipun demikian, AI juga bisa menjadi boomerang yang justru bisa mengakibatkan risiko lebih besar. Adanya AI dalam dunia kesehatan bukan berarti dapat menggantikan banyak peran tenaga kesehatan. Kehadiran AI hanya sebatas membantu tenaga kesehatan dalam menjalankan perannya salah satunya analis medis. Oleh karena itu, analis medis harus bisa mengembangkan keterampilannya dan bisa beradaptasi dengan teknologi baru. Kolaborasi antara manusia dan mesin merupakan kunci terciptanya masa depan yang canggih dan efisien di dunia kesehatan.
Live Update