Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
KPID DIY melalui IK UMY Gaungkan Gerakan Literasi Digital di Era Modern
7 November 2024 0:25 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ilmu Komunikasi UMY tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Yogyakarta– Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) DIY bekerjasama dengan Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan kuliah umum di Ruang Amphiteater E6 Gedung Ibrahim lt.5 dengan topik “Profesi Komunikasi di Era Penyiaran Digital, dari Kompetensi sampai dengan Etika” bersama Noviati Roficoh, S.I.Kom. dan Aditya Dwi Yulian, S.Sos. sebagai narasumber (05/11).
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu universitas yang bekerja sama dengan KPID DIY, kegiatan ini menekankan pentingnya kemampuan literasi media bagi mahasiswa. “Mahasiswa komunikasi harus bangga dengan pilihannya, karena multimedia sangat dibutuhkan di era digital saat ini,” ujar Aditya. Ia juga menambahkan bahwa industri broadcasting tidak hanya sebatas produksi konten, tetapi mencakup berbagai keahlian seperti jurnalistik, periklanan, dan media kreatif yang menawarkan peluang tambahan selama masa perkuliahan.
Noviati, alumni Ilmu Komunikasi tahun 2012, menyoroti peran etika penyiaran,“Kita harus memahami etika penyiaran agar tidak salah dalam menyiarkan konten. Dampak dari konten yang dipublikasikan sangat penting untuk diperhatikan,” ujarnya. Menurutnya, prinsip etika penyiaran mencakup tanggung jawab dalam publikasi berita, yang memerlukan proses check, re-check, dan cross-check demi menjaga netralitas dan kredibilitas.
ADVERTISEMENT
Dalam sesi diskusi, seorang mahasiswi bertanya mengenai posisi radio di era modern yang terdesak oleh platform baru seperti podcast di YouTube dan Spotify. Terkait hal ini, pembicara menyatakan bahwa industri radio perlu beradaptasi dan berkolaborasi dengan teknologi baru agar tetap relevan dengan masyarakat.
“Bidang public relations dan multimedia sangat dibutuhkan dalam dunia broadcasting, baik untuk pengembangan konten maupun strategi pemasaran. Dari iklan dan dialog, dana bisa diperoleh untuk menopang operasional,” tambah Aditya.
Gerakan literasi digital ini diharapkan mampu menjadi gerakan bersama untuk menciptakan tontonan yang sehat dan mendidik, “Kita sebagai broadcaster jangan patah semangat. Terus berkembang dan jalani prosesnya, nanti hasilnya akan terlihat,” tutup Noviati. “Jangan bingung setelah lulus, banggalah dengan jurusan kalian karena kontribusi di bidang ini sangat berarti," tambah Aditya.
ADVERTISEMENT
(yaz)