Pentingnya Punya Circle Suportif di Bangku Kuliah

Ilmu Komunikasi UMY
Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Akreditasi Unggul, Sertifikasi Kompetensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk mahasiswa. Muda Mendunia dengan Kompetensi
Konten dari Pengguna
11 November 2023 10:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ilmu Komunikasi UMY tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kehidupan kuliah akan terasa sangat berbeda dengan di bangku sekolah, seperti mata pembelajaran yang menjadi lebih spesifik, cara dosen memberikan materi, jadwal masuk kelas, hingga sistem pembelajaran di dalamnya yang mengharuskan mahasiswa untuk berpikir kritis dan solusi.
ADVERTISEMENT
Tekanan dan lingkungan yang berbeda ini akan sangat mempengaruhi kesejahteraan kehidupan mahasiswa, terlebih lagi lingkungan yang mampu diciptakan oleh diri sendiri, yakni lingkungan pertemanan.
Berdasarkan teori Abraham Maslow tentang hirarki kebutuhan, kebutuhan hubungan dengan manusia lain termasuk di dalamnya teman dan hubungan yang lebih intim terdapat pada tahap ketiga sebelumnya pada tahap kelima manusia mampu mengaktualisasikan potensi diri.
Dalam penelitian Moore, dkk (2018) keterhubungan yang dibangun dengan teman sebaya di lingkungan belajar akan memberikan dampak pada kesejahteraan (well-being) dan kesehatan mental yang baik. Salah satu circle pertemanan yang suportif di lingkungan kuliah adalah circle belajar, di mana kelompok pertemanan ini bertujuan untuk mendapatkan lingkungan yang baik dalam mengembangkan kemampuan akademik.
Rasyid dan Teman-Teman. Dok: Pribadi
Berangkat dari kesepakatan Rasyid dan teman-temannya untuk mencari dan turut serta dalam perlombaan advertising, mereka berhasil menyabet bronze di Adv. Bootcamp 4.0. Selain itu, Rasyid mengatakan pihak prodi (program studi) juga turut membantu salah satunya dengan memberikan kesempatan berdiskusi dengan dosen-dosen di bidangnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya Rasyid dan teman-temannya, mahasiswa-mahasiswi Public Relations beberapa waktu lalu juga berhasil meraih penghargaan di kompetisi Public Relations yang diselenggarakan oleh PR Indonesia. Berangkat dari ketertarikan dengan tema perlombaan, Adhira bersama teman-temannya memutuskan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Dari sana, Adhira banyak belajar bagaimana mengelola tim, menghadapi perbedaan pendapat dan terus diskusi untuk mencapai tujuan. Selain itu, Adhira dan teman-teman juga mendapat bimbingan serta fasilitas dalam mempersiapkan timnya setelah masuk ke dalam top 5. Kegiatan di luar pembelajaran di kelas seperti ini sangat membantu dalam mengembangkan diri dan berbagai skill yang selaras dengan konsentrasi jurusan.
”Terus mengembangkan kemampuan diri dalam kegiatan eksternal di luar pembelajaran akademik kampus, karena dari sana akan banyak insight dan point of view yang bisa kita dapatkan lebih banyak lagi,” pungkasnya. (fsb)
ADVERTISEMENT