Konten dari Pengguna

Kembali ke Alam, Siswa SMA Athirah Bukit Baruga Belajar Kemandirian

19 April 2018 6:41 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ilmaddin husain tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kembali ke Alam, Siswa SMA Athirah Bukit Baruga Belajar Kemandirian
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
KETERAMPILAN hidup (life skill) adalah bekal yang harus dimiliki untuk menopang kehidupan di masa depan. Keterampilan hidup yang perlu dimiliki yaitu berupa kecakapan mengurus diri sendiri, seperti bersosialisasi dengan orang lain, kerjasama, memasak makanan, dan mencuci pakaian.Sekaitan dengan itu, seratusan lebih siswa kelas X SMA Islam Athirah Bukit Baruga mengikuti observasi desa (village observation) selama 5 hari terhitung sejak Sabtu (7/4/2018) hingga Rabu (11/4/2018).
ADVERTISEMENT
Pembukaan obervasi desa digelar di Kantor Desa Bonto-Bontoa, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Sabtu (7/4/2018). Hadir dalam pembukaan kegiatan tersebut, hadir Kepala Desa Bonto-Bontoa M Ridwan, Kepala SMA Islam Athirah Bukit Baruga Ibnu Hajar SPd, Ketua Panitia Sumardi Uddin SPdI Lc, Wakasek Kesiswaan SMA Islam Athirah Bukit Baruga Wardah SPd, dan bhabinkamtibmas.
Kepala Desa Bonto-Bontoa M Ridwan menyampaikan terima kasih atas kedatangan para siswa SMA Athirah di Desa Bonto-Bontoa. "Insya Allah, saya akan menjaga keamanan para siswa. Setelah pulang dari desa ini, saya ingin para siswa membawa nama harum Bonto-Bontoa," katanya.
Kembali ke Alam, Siswa SMA Athirah Bukit Baruga Belajar Kemandirian (1)
zoom-in-whitePerbesar
Turut hadir sejumlah guru pendamping dan panitia diantaranya, Sulviati SPd, Irmaningsih SSi, Musdaliva SSos MSi, Nurhikmah SPd, Dwi Azmiyana SS, Masruroh SPd, Achmad Rahlim SPd, Isty Fatimah SPd, Lisa Marlisa Syam SSi, Ilmaddin Husain SPd, Haryadi SPd, Andi Tenri Amd Kep, Bachtiar SE MM, Baktiar SPd, Muh Arsyad MPd, Andi Muharram Nur SPdI, Darwis SE, Abdul Azis SPd, Ayu Wahyuni SPd, Selpi Bt Suhaedi SPd, Sukmawati SPd, Nur Faidah SPd, Fadillah SPd Gr, Fahira Akib SPd, Umi Kalsum MPd, dan Nurul Muslimah SPd.
ADVERTISEMENT
Kegiatan yang diikuti siswa-siswi kelas X ini bertajuk "Kembali ke Desa Belajar Kemandirian. Observasi desa digelar dengan tujuan agar siswa dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan mengasah kepekaan sosial. Selain itu, agar siswa toleran terhadap kondisi masyarakat, mengasah kemampuan adaptasi, dan menanamkan nilai kemandirian.
Melalui kegiatan observasi desa, para siswa dilatih kedisiplinan, ketaatan menjalankan ibadah, kerjasama, ketaatan mengikuti kegiatan, tanggungjawab, kebersihan, dan hubungan sosial. Ketujuh aspek ini menjadi indikator penilaian setiap peserta village observation. Masing-masing siswa memiliki buku harian. Adapun buku tersebut diberi penilaian oleh guru pendamping. Adapun beberapa kegiatan siswa antara lain shalat 5 waktu secara berjamaah, menulis jurnal harian, olahraga pagi, dan beraktivitas dengan orang tua angkat. Disamping itu, siswa akan mengikuti lomba olahraga, mengajar anak-anak tadarus Alquran, kerja bakti, outbond, dan lomba keagamaan.
Kembali ke Alam, Siswa SMA Athirah Bukit Baruga Belajar Kemandirian (2)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala SMA Islam Athirah Bukit Baruga Ibnu Hajar SPd mengatakan, melalui kegiatan observasi desa, pihaknya berharap siswa dapat memiliki keterampilan. "Saya harap, antara lain para siswa tahu bagaimana rasanya berkebun. Kami berharap, anak-anak kami sejumlah 115 bisa dibimbing," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Para siswa dibagi dalam 16 kelompok. Setiap kelompok yang terdiri dari 7-8 siswa menempati sebuah rumah. Adapun pemilik rumah, diangkat menjadi orang tua asuh. Para siswa mengikuti kegiatan harian orang tua asuh. Ada siswa mengikuti orang tua asuh untuk berkebun.
Untuk urusan makan, para siswa dilatih memasak sendiri. Mereka dibekali bahan makanan berupa beras, ikan, ayam, sayur, dan bumbu dapur. Selanjutnya setiap posko bekerjasama mengolah bahan makanan tersebut, hingga tersaji dalam bentuk makanan siap santap.