Pentingnya Memiliki Tabungan dan Matang secara Finansial sebelum Menikah Muda

Ilma Nur Qomariyah
Mahasiswa aktif di Universitas Negeri Malang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ekonomi Pembangunan
Konten dari Pengguna
15 Mei 2022 9:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ilma Nur Qomariyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Alex Green/Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Alex Green/Pexels
ADVERTISEMENT
Sudah menjadi rahasia umum pernikahan dini kerap terjadi ada yang hamil sebelum menikah,maupun memang sudah menjadi tradisi menikah di usia muda.Hal ini, kerap terjadi di daerah-daerah. Banyak dari mereka yang menikah muda hanya bermodalkan nekat saja atau bermodal harta orangtua dan belum siap secara financial.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dapat menjadi salah satu indikator yang menyebabkan angka kemiskinan di Indonesia bertambah karena, kebanyakan dari mereka yang belum siap secara financial memberikan beban terhadap orang tuanya dan menjadikan orang tuanya sebagai dana darurat. Selain itu, anak- anak mereka juga menjalani hidup yang “kurang” karena dengan financial yang seadanya tersebut kebutuhan mereka terpenuhi secara pas-pasan dan pendidikan mereka alakadarnya.
Akibat yang ditimbulkan dari pendidikan yang alakadarnya juga menjadikan kualitas SDM di negara kita cenderung rendah dimana kualitas SDM merupakan salah satu indikator pembangunan ekonomi. Hal kecil seperti matang secara financial sebelum menikah juga memberikan dampak yang besar bagi pertumbuhan ekonomi dan berkontribusi terhadap kemajuan sebuah negara.
Selain itu seperti yang dirasakan oleh sebagian besar anak muda sekarang yang dulunya orang tuanya menikah tanpa persiapan membuat mereka kesusahan secara ekonomi. Banyak mahasiswa harus nyambi bekerja agar ekonomi mereka terpenuhi. Tidak sedikit juga yang ingin berkuliah namun,orang tuanya tidak merencanakan pendidikan anaknya sedari dulu dan tidak mampu membiayai kuliah anaknya. Sehingga, mereka terpaksa memilih bekerja dan tidak berkuliah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kurang matangnya sebuah rumah tangga secara financial juga dapat memicu pertengkaran yang akan berakhir di meja hijau. Banyak sekali terjadi perceraian akibat ketidak mampuan tulang punggung untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.
Memiliki tabungan dan matang secara financial sangat penting bukan hanya bagi pasangan namun juga berdampak bagi orang tua pasangan, anak-anak mereka di masa depan bahkan bisa mempengaruhi kualitas sumber daya manusia disuatu negara nantinya .
Pernikahan memang suatu hal yang positif namun hal tersebut harus dipikirkan secara matang. Pernikahan bukan hanya tentang suami dan istri namun juga tentang anak-anak mereka yang tidak punya pilihan untuk memilih orang tua. Namun, orang tua bisa merencanakan agar meminimalisir kekurangan kekurangan yang terjadi kedepannya.
ADVERTISEMENT
Selain financial yang matang dan active income yang baik pasangan sebelum menikah diusahakan juga memiliki tabungan untuk pesta pernikahan,rumah atau kebutuhan-kebutuhan lainya. Karena , tidak semua pasangan yang akan menikah dibiayai orang tuanya dan diberikan rumah oleh orang tuanya.
Selain itu,banyak juga kasus yang terjadi berhutang untuk pesta pernikahan yang pada akhirnya hidupnya tidak tenang karena dihantui hutang. Cicilan dimana-mana, Rumah mengontrak ,dan anaklah yang akan menjadi korban dari keegoisan orang tua yang menikah tanpa merencanakan financial secara matang dan tidak memiliki tabungan.
Pernikahan juga membutuhkan sebuah pemikiran yang matang,emosi yang stabil, dan keuangan yang stabil maka dari itu untuk pembaca dan anak muda jaman sekarang jangan terburu-buru menikah. Karena , menikah bukan menjadi salah satu pencapaian dan pernikahan juga bukan menjadi akhir namun awal sebuah kehidupan baru. Oleh sebab itu, perlu direncanakan secara matang.
ADVERTISEMENT