Konten dari Pengguna

"GERAKAN PISAH" Pemilahan Sampah di Masyarakat Tlogotirto Oleh KKN UNDIP

Ilmi Tri Zenith
Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro
12 Agustus 2024 10:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ilmi Tri Zenith tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
"GERAKAN PISAH" Pemilahan Sampah di Masyarakat Tlogotirto Oleh KKN UNDIP
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sragen, 1/8/2024, Tim KKN UNDIP yang berlokasi di Desa Tlogotirto, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah menggelar program dengan Tema Utama "N🚫 POVERTY : Majalah Multi sebagai penerapan poin SDG's pada Masyarakat Desa Tlogotirto". Dalam tema utama tersebut, salah satu anggota dari Tim KKN UNDIP yaitu Ilmi Tri Zenith yang kerap disapa MIMI sedang melaksanakan program monodisiplin. Sebagai seorang mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan, dia berupaya mencerdaskan masyarakat desa terkait cara pemilahan sampah. Program ini dilaksanakan dengan memperkenalkan kepada masyarakat desa tentang berbagai macam jenis sampah. Masyarakat juga diedukasi tentang dampak dari masing-masing jenis sampah tersebut jika tidak dilakukan pemilahan.
ADVERTISEMENT
Edukasi ini penting dilakukan karena permasalahan sampah merupakan lingkaran setan yang sangat susah untuk diputus. Awal mula permasalahan sampah ini dimulai dari kurangnya kesadaran masyarakat untuk memilah sampah dari rumah masing-masing. Selanjutnya, sampah akan menumpuk dan menjadi pusat penyakit.
Melalui kegiatan KKN di Desa Tlogotirto ini, mahasiswa UNDIP mencanangkan mengenai pencerdasan masyarakat untuk pemilahan sampah yang didasarkan pada penerapan poin SDG’s nomor 13, yaitu Penanganan Perubahan Iklim. Adapun hal yang melatarbelakangi pelaksanaan program ini di Desa Tlogotirto, karena kebiasaan masyarakat desa ini yang selalu mengumpulkan sampah, kemudian membakarnya tanpa dipilah terlebih dahulu. Tanpa mereka ketahui, sampah yang dibakar tersebut bisa menyebabkan pencemaran udara bahkan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit pernapasan bagi yang menghirup asapnya. Pencemaran udara yang diakibatkan oleh pembakaran sampah tentunya akan berdampak panjang untuk masa mendatang dan akan berdampak juga pada perubahan iklim yang saat ini tengah menjadi buah bibir di dunia.
ADVERTISEMENT
Brosure/Majalah Gerakan Pemilahan Sampah untuk Masyarakat Desa Tlogotirto
Program Kerja Monodisiplin yang berjudul “Gerakan Pisah (Pilah Sampah) untuk Masyarakat Desa Tlogotirto” ini dihadiri oleh masyarakat desa tlogotirto dari berbagai kalangan, mulai dari ibu-ibu PKK hingga kelompok tani. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa Tim KKN Undip juga menjelaskan terkait warna-warna tempat sampah sesuai dengan jenis sampahnya. Dalam hal ini, kami memperkenalkan 3 jenis sampah yang wajib diketahui oleh masyarakat, yaitu sampah organik, sampah anorganik, dan sampah B3. Pada acara Gerakan PISAH tersebut, kami memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa Tlogotirto agar dapat mulai menerapkan pemilahan sampah sesuai jenisnya di rumah masing-masing. Karena, dengan adanya pemilahan sampah di masing-masing rumah masyarakat Desa Tlogotirto, sampah yang terpilah akan lebih mudah untuk didaur ulang.
Selain memberikan pencerahan kepada masyarakat, mahasiswa TIM KKN Undip juga memberikan satu set tempat sampah yang sudah diberikan label sesuai jenisnya. Tempat sampah ini kemudian akan diletakkan di Lapangan Desa Tlogotirto, karena lapangan ini menjadi pusat pertemuan warga desa Tlogotirto dalam melaksanakan berbagai macam hal, misalnya: pertandingan sepak bola, rapat Karang Taruna, dan lain-lain. Kami berharap, pemberian tempat sampah ini dapat menjadi langkah awal untuk dijadikan percontohan kepada masyarakat desa Tlogotirto secara luas terkait pentingnya pemilahan sampah.
ADVERTISEMENT
Dalam pelaksanaan program kerja monodisiplin ini, kami juga menjelaskan kepada masyarakat terkait pemanfaatan sampah-sampah yang sudah terpilah sesuai jenisnya. Beberapa masyarakat yang hadir juga ikut memberikan contoh bagaimana mereka memilah sampah anorganik di rumah mereka untuk kemudian dijual ke tempat barang rongsokan.