Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Layanan Gizi Halal dan Hospital Tourism: Masa Depan Layanan Kesehatan Indonesia
10 Mei 2025 18:24 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Ima Ansari Kusuma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan kebutuhan akan pelayanan medis yang berkualitas, industri kesehatan di Indonesia kini mulai bertransformasi, tak hanya sebagai tempat pengobatan, tetapi juga sebagai destinasi wisata. Konsep ini dikenal sebagai hospital tourism atau wisata medis. Yang menarik, salah satu aspek penting dalam pengembangan hospital tourism di negara mayoritas Muslim seperti Indonesia adalah tersedianya layanan gizi halal.
ADVERTISEMENT
Apa Itu Hospital Tourism?
Hospital tourism adalah praktik bepergian ke luar kota atau luar negeri untuk mendapatkan layanan kesehatan sambil menikmati pengalaman wisata. Wisata medis ini mencakup berbagai layanan, mulai dari pemeriksaan kesehatan, perawatan estetika, hingga prosedur medis kompleks seperti operasi jantung atau bedah ortopedi.
Indonesia, dengan kekayaan budaya, keindahan alam, dan biaya medis yang relatif terjangkau dibandingkan negara maju, memiliki potensi besar dalam mengembangkan sektor ini. Namun, daya saing Indonesia dalam hospital tourism tidak hanya ditentukan oleh teknologi medis dan SDM kesehatan, tetapi juga oleh aspek non-medis seperti kenyamanan pasien, akomodasi, dan terutama asupan makanan yang sesuai kebutuhan—baik secara medis maupun keagamaan.
Pentingnya Layanan Gizi Halal
Bagi pasien Muslim, halal tidak hanya mencakup daging yang disembelih sesuai syariat, tetapi juga menyangkut kebersihan, keamanan, dan etika dalam pengolahan makanan. Dalam konteks rumah sakit, gizi halal berarti setiap makanan yang disajikan kepada pasien harus memenuhi standar gizi klinis dan prinsip halal yang ketat.
ADVERTISEMENT
Kebutuhan ini semakin penting di tengah meningkatnya pasien dari negara-negara tetangga seperti Malaysia, Brunei, atau negara Timur Tengah yang mencari layanan medis di Indonesia. Mereka tidak hanya mencari pengobatan yang berkualitas, tapi juga menginginkan jaminan kehalalan makanan selama dirawat.
Dengan menerapkan layanan gizi halal, rumah sakit dapat meningkatkan kepercayaan dan kenyamanan pasien, mempercepat proses pemulihan, serta memperkuat citra Indonesia sebagai tujuan wisata medis yang unggul dan ramah Muslim.
Implementasi di Rumah Sakit
Beberapa rumah sakit di Indonesia telah mulai melangkah lebih jauh dengan membentuk unit khusus gizi halal. Unit ini bekerja sama dengan ahli gizi klinis, ustaz atau lembaga sertifikasi halal (seperti LPPOM MUI), dan koki rumah sakit untuk memastikan setiap makanan memenuhi standar yang dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, rumah sakit juga mulai memanfaatkan sistem informasi dan teknologi untuk mendukung layanan ini, seperti aplikasi menu digital yang memungkinkan pasien memilih makanan berdasarkan kebutuhan medis dan preferensi keagamaan.
Tak hanya untuk pasien rawat inap, layanan gizi halal juga diperluas ke katering rumah sakit, makanan untuk pengunjung, dan program diet pasca rawat inap. Ini adalah bentuk layanan kesehatan yang menyeluruh dan manusiawi.
RS PKU Muhammadiyah Gamping: Pelopor Layanan Gizi Halal
Salah satu contoh nyata penerapan layanan gizi halal adalah RS PKU Muhammadiyah Gamping di Yogyakarta. Sejak September 2021, Instalasi Gizi rumah sakit ini telah memperoleh sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), menjadikannya pelopor dalam penyediaan makanan halal di lingkungan rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Proses sertifikasi ini melibatkan pelatihan staf mengenai Sistem Jaminan Halal (SJH), penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP), dan kerja sama dengan pemasok bahan makanan bersertifikat halal. Langkah-langkah ini memastikan bahwa seluruh proses, mulai dari pengadaan bahan hingga penyajian makanan, sesuai dengan prinsip halal.
Instalasi Gizi RS PKU Muhammadiyah Gamping juga menyediakan layanan katering diet untuk pasien dengan kebutuhan khusus, seperti diet rendah garam, diet diabetes, dan diet ginjal. Layanan ini tidak hanya ditujukan bagi pasien rumah sakit, tetapi juga tersedia untuk masyarakat umum dan rumah sakit lain di sekitarnya.
Kunci Keberhasilan: Kolaborasi dan Standarisasi
Agar hospital tourism dan layanan gizi halal berkembang maksimal, perlu ada kolaborasi erat antara rumah sakit, dinas kesehatan, kementerian pariwisata, lembaga sertifikasi halal, serta pelaku industri makanan dan pariwisata.
ADVERTISEMENT
Standardisasi dan sertifikasi menjadi kunci. Rumah sakit perlu memperoleh sertifikat halal dari lembaga resmi, memastikan kebersihan dapur, pelatihan staf, serta sistem pengawasan berkala. Selain itu, promosi ke pasar internasional juga penting untuk memperkenalkan keunggulan layanan ini.
Menatap Masa Depan
Penggabungan antara pelayanan medis berkualitas dengan sentuhan budaya, kenyamanan spiritual, dan dukungan pariwisata menjadikan hospital tourism berbasis gizi halal sebagai konsep masa depan layanan kesehatan Indonesia. Dengan mengutamakan nilai-nilai universal seperti empati, kepercayaan, dan keamanan, Indonesia tak hanya bisa menjadi pilihan utama bagi pasien lokal, tetapi juga magnet bagi wisatawan medis dari seluruh dunia.
Melalui inovasi ini, rumah sakit tidak lagi sekadar tempat berobat, tetapi menjadi titik temu antara ilmu pengetahuan, budaya, dan spiritualitas—sebuah perjalanan menuju kesembuhan yang menyeluruh.
ADVERTISEMENT